Moskow (Antaranews Kalteng) - Gelandang Kroasia, Luka Modric, menyesalkan sikap media-media Inggris yang meremehkan negaranya sebelum pertandingan semifinal Piala Dunia 2018 melawan Inggris di Moskow, Kamis dini hari WIB.
Kroasia pun membuktikan bahwa anggapan media tersebut salah dengan membalikkan kedudukan untuk menang 2-1 atas Inggris, berkat gol Mario Mandzukic di babak perpanjangan waktu.
Sebelum pertandingan bergulir, anak asuh Gareth Southgate diklaim sebagai tim favorit untuk memenangkan pertandingan. Hal itu kemudian dikritik Modric dengan mengatakan bahwa Inggris seharusnya menampilkan sikap yang lebih rendah hati untuk menghormati lawan.
"Kami membuktikan semuanya dengan cara berbeda atas pendapat orang-orang. Terutama jurnalis Inggris, pakar-pakar di televisi, mereka meremehkan Kroasia malam ini dan itu adalah kesalahan besar," kata Modric kepada ITV dilansir Skysports seusai laga.
"Semua perkataan mereka yang kami ambil, kami membaca dan mengatakan 'oke, hari ini kita melihat siapa yang akan payah'. Seperti yang saya katakan, mereka harus lebih rendah hati dan lebih menghormati lawan. Itu saja," kata gelandang Real Madrid itu.
Baca juga: Pertama kalinya Kroasia masuk final Piala Dunia
Bek Kroasia, Sime Vrsaljko, membantah sejumlah klaim yang menyebut permainan Inggris telah berubah menjadi lebih baik.
"Segala persepsi bahwa ini adalah penampilan baru Inggris yang telah berubah saat mengirimkan bola-bola jauh, tapi saat kami menekan mereka, ternyata mereka tidak begitu," kata Vrsaljko.
Modric pun mengakan bahwa Kroasia mendominasi permainan Inggris secara fisik dan mental di Moskow, meskipun Inggris memiliki beberapa peluang untuk unggul 2-0 di babak pertama.
"Setelah sekian lama kami berada di final, keberhasilan terbesar dalam sejarah olahraga Kroasia. Kami harus bangga," katanya.
Saat ditanya pewarta apakah ini adalah momen terbaik dalam karirnya, Modric menjawab "Saya akan mengatakan demikian. Ini adalah salah satu yang terbaik, jika bukan yang terbaik, semoga kami bisa memenangkannya dan itu akan menjadi yang terbaik."
Kroasia pun membuktikan bahwa anggapan media tersebut salah dengan membalikkan kedudukan untuk menang 2-1 atas Inggris, berkat gol Mario Mandzukic di babak perpanjangan waktu.
Sebelum pertandingan bergulir, anak asuh Gareth Southgate diklaim sebagai tim favorit untuk memenangkan pertandingan. Hal itu kemudian dikritik Modric dengan mengatakan bahwa Inggris seharusnya menampilkan sikap yang lebih rendah hati untuk menghormati lawan.
"Kami membuktikan semuanya dengan cara berbeda atas pendapat orang-orang. Terutama jurnalis Inggris, pakar-pakar di televisi, mereka meremehkan Kroasia malam ini dan itu adalah kesalahan besar," kata Modric kepada ITV dilansir Skysports seusai laga.
"Semua perkataan mereka yang kami ambil, kami membaca dan mengatakan 'oke, hari ini kita melihat siapa yang akan payah'. Seperti yang saya katakan, mereka harus lebih rendah hati dan lebih menghormati lawan. Itu saja," kata gelandang Real Madrid itu.
Baca juga: Pertama kalinya Kroasia masuk final Piala Dunia
Bek Kroasia, Sime Vrsaljko, membantah sejumlah klaim yang menyebut permainan Inggris telah berubah menjadi lebih baik.
"Segala persepsi bahwa ini adalah penampilan baru Inggris yang telah berubah saat mengirimkan bola-bola jauh, tapi saat kami menekan mereka, ternyata mereka tidak begitu," kata Vrsaljko.
Modric pun mengakan bahwa Kroasia mendominasi permainan Inggris secara fisik dan mental di Moskow, meskipun Inggris memiliki beberapa peluang untuk unggul 2-0 di babak pertama.
"Setelah sekian lama kami berada di final, keberhasilan terbesar dalam sejarah olahraga Kroasia. Kami harus bangga," katanya.
Saat ditanya pewarta apakah ini adalah momen terbaik dalam karirnya, Modric menjawab "Saya akan mengatakan demikian. Ini adalah salah satu yang terbaik, jika bukan yang terbaik, semoga kami bisa memenangkannya dan itu akan menjadi yang terbaik."
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu