Purwokerto (Antaranews Kalteng) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) Fakultas Farmasi menciptakan gel antijerawat yang terbuat dari limbah kulit semangka.
"Semangka merupakan salah satu tanaman yang dapat mengatasi jerawat. Buah ini dapat tumbuh dalam segala musim sehingga mudah diperoleh dan harganya murah," kata Ketua Kelompok Mahasiswa PKM-PE, Yola Anggraeni, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Sementara itu, kata dia, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis sehingga masyarakat harus siap menerima risiko yang berkaitan dengan masalah jerawat.
Ia mengatakan hal itu terjadi karena pada iklim tropis, tubuh lebih sering berkeringat sehingga kelenjar keringat akan bekerja sangat aktif dan menghasilkan minyak berlebih sehingga memicu timbulnya jerawat.
"Banyak masyarakat yang beranggapan kulit semangka bagian dalam yang berwarna putih itu sebagai limbah. Namun ternyata, kulit bagian dalam buah semangka ini memiliki banyak kandungan gizi," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia bersama dua rekannya, yakni Tika Ambarwati dan Irmas Miranti melakukan penelitian guna membuat gel antijerawat dengan memanfaatkan limbah kulit semangka dengan bimbingan dosen Fakultas Farmasi UMP, Erza Genatrika.
Menurut dia, penelitian tersebut dilakukan karena kulit buah semangka (Citrullus lanatus) memiliki senyawa aktif yang dapat berfungsi sebagai antibakteri, yakni terpenoid.
"Terpenoid ini mengandung senyawa likopen dari golongan karotenoid. Nah, likopen ini diklaim memiliki kerja lebih baik dibanding antioksidan," jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, Tim PKM-PE Fakultas Farmasi UMP berinisiatif membuat gel antijerawat dari kulit buah semangka dengan nama Citrula Gel dari limbah kulit buah semangka.
Ia mengharapkan Citrula Gel dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengatasi masalah jerawat.
"Semangka merupakan salah satu tanaman yang dapat mengatasi jerawat. Buah ini dapat tumbuh dalam segala musim sehingga mudah diperoleh dan harganya murah," kata Ketua Kelompok Mahasiswa PKM-PE, Yola Anggraeni, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Sementara itu, kata dia, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis sehingga masyarakat harus siap menerima risiko yang berkaitan dengan masalah jerawat.
Ia mengatakan hal itu terjadi karena pada iklim tropis, tubuh lebih sering berkeringat sehingga kelenjar keringat akan bekerja sangat aktif dan menghasilkan minyak berlebih sehingga memicu timbulnya jerawat.
"Banyak masyarakat yang beranggapan kulit semangka bagian dalam yang berwarna putih itu sebagai limbah. Namun ternyata, kulit bagian dalam buah semangka ini memiliki banyak kandungan gizi," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia bersama dua rekannya, yakni Tika Ambarwati dan Irmas Miranti melakukan penelitian guna membuat gel antijerawat dengan memanfaatkan limbah kulit semangka dengan bimbingan dosen Fakultas Farmasi UMP, Erza Genatrika.
Menurut dia, penelitian tersebut dilakukan karena kulit buah semangka (Citrullus lanatus) memiliki senyawa aktif yang dapat berfungsi sebagai antibakteri, yakni terpenoid.
"Terpenoid ini mengandung senyawa likopen dari golongan karotenoid. Nah, likopen ini diklaim memiliki kerja lebih baik dibanding antioksidan," jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, Tim PKM-PE Fakultas Farmasi UMP berinisiatif membuat gel antijerawat dari kulit buah semangka dengan nama Citrula Gel dari limbah kulit buah semangka.
Ia mengharapkan Citrula Gel dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengatasi masalah jerawat.
Pewarta: Sumarwoto