Sampit (Antaranews Kalteng) - Keberadaan lembaga pendidikan nonformal di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah semakin diminati karena kontribusinya dirasakan oleh masyarakat dan dukungan pun mengalir dari berbagai pihak.
"Keberadaan lembaga pendidikan nonformal berperan besar dalam membantu dunia pendidikan di Kotawaringin Timur. Pemerintah sangat terbantu dan masyarakat juga lebih terbantu lagi karena ini menjadi solusi bagi mereka yang terkendala menempuh pendidikan formal," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Selasa.
Pengusaha muda yang akrab disapa Eko Syailendra ini mengaku salut dan bangga terhadap tokoh-tokoh pendidikan yang mendedikasikan diri mereka mengembangkan lembaga pendidikan nonformal. Dia bisa membayangkan betapa keras perjuangan para tokoh pendidikan itu supaya lembaga pendidikan nonformal itu tetap berjalan dan terus berkontribusi kepada masyarakat di tengah terbatasnya bantuan pemerintah.
Sebagai bentuk apresiasi, akhir pekan tadi DPD AMPI Kotawaringin Timur membuat nota kesepakatan dengan salah satu lembaga pendidikan nonformal yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati yang dikelola tokoh muda Deny Hidayat.
PKBM Harati merupakan salah satu PKBM yang kemajuannya sangat pesat. Akhir pekan tadi, PKBM Harati menggelar acara pisah sambut dan pembagian ijazah kepada warga belajar mereka yang baru lulus, terdiri dari peserta Paket B sebanyak 20 orang dan Paket C sebayak 52 orang.
"Dalam kerja sama ini, kami dari AMPI membantu sosialisasi ke desa dan kelurahan yang ada di Kotawaringin Timur tentang program yang dijalankan PKBM Harati. Kami juga siap membantu menjadi motivator bagi peserta," ujar Riskon.
Pihaknya sangat mendukung lembaga pendidikan nonformal terus dikembangkan karena membantu upaya mencerdaskan generasi penerus bangsa dan menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan. Peningkatan kualitas juga terus ditingkatkan agar lembaga pendidikan nonformal tidak dipandang sebelah mata.
Sementara itu, Pengelola PKBM Harati, Deny Hidayat mengatakan, pihaknya mengembangkan lembaga pendidikan nonformal itu untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat kurang mampu, putus sekolah, lanjut usia dan atau sibuk bekerja, untuk melanjutkan pendidikannya melalui jalur pendidikan nonformal.
"Kami ada, kami setara, kami juga belajar dan kami juga berstandar nasional. PKBM Harati menjadi tempat yang memfasilitasi masyarakat untuk kembali belajar melalui jalur pendidikan nonformal," kata Deny.
PKBM Harati menyediakan pendidikan kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Dari tahun ke tahuh, peserta yang mengikuti pendidikan nonformal terus bertambah karena kualitasnya terus meningkat dan sudah banyak lulusannya yang sukses di dunia kerja.
"Keberadaan lembaga pendidikan nonformal berperan besar dalam membantu dunia pendidikan di Kotawaringin Timur. Pemerintah sangat terbantu dan masyarakat juga lebih terbantu lagi karena ini menjadi solusi bagi mereka yang terkendala menempuh pendidikan formal," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Selasa.
Pengusaha muda yang akrab disapa Eko Syailendra ini mengaku salut dan bangga terhadap tokoh-tokoh pendidikan yang mendedikasikan diri mereka mengembangkan lembaga pendidikan nonformal. Dia bisa membayangkan betapa keras perjuangan para tokoh pendidikan itu supaya lembaga pendidikan nonformal itu tetap berjalan dan terus berkontribusi kepada masyarakat di tengah terbatasnya bantuan pemerintah.
Sebagai bentuk apresiasi, akhir pekan tadi DPD AMPI Kotawaringin Timur membuat nota kesepakatan dengan salah satu lembaga pendidikan nonformal yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati yang dikelola tokoh muda Deny Hidayat.
PKBM Harati merupakan salah satu PKBM yang kemajuannya sangat pesat. Akhir pekan tadi, PKBM Harati menggelar acara pisah sambut dan pembagian ijazah kepada warga belajar mereka yang baru lulus, terdiri dari peserta Paket B sebanyak 20 orang dan Paket C sebayak 52 orang.
"Dalam kerja sama ini, kami dari AMPI membantu sosialisasi ke desa dan kelurahan yang ada di Kotawaringin Timur tentang program yang dijalankan PKBM Harati. Kami juga siap membantu menjadi motivator bagi peserta," ujar Riskon.
Pihaknya sangat mendukung lembaga pendidikan nonformal terus dikembangkan karena membantu upaya mencerdaskan generasi penerus bangsa dan menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan. Peningkatan kualitas juga terus ditingkatkan agar lembaga pendidikan nonformal tidak dipandang sebelah mata.
Sementara itu, Pengelola PKBM Harati, Deny Hidayat mengatakan, pihaknya mengembangkan lembaga pendidikan nonformal itu untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat kurang mampu, putus sekolah, lanjut usia dan atau sibuk bekerja, untuk melanjutkan pendidikannya melalui jalur pendidikan nonformal.
"Kami ada, kami setara, kami juga belajar dan kami juga berstandar nasional. PKBM Harati menjadi tempat yang memfasilitasi masyarakat untuk kembali belajar melalui jalur pendidikan nonformal," kata Deny.
PKBM Harati menyediakan pendidikan kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Dari tahun ke tahuh, peserta yang mengikuti pendidikan nonformal terus bertambah karena kualitasnya terus meningkat dan sudah banyak lulusannya yang sukses di dunia kerja.