Tanjung (Antaranews Kalteng) - Tradisi malamang atau membuat lamang juga dilestarikan warga Dayak Deah di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan tiap menyambut perayaan atau acara tertentu.

Menurut Ketua Adat Dayak Deah Ruslan di Tanjung, Kamis, tradisi malamang menjadi salah satu budaya turun temurun sebagai bentuk kekompakan warga lokal.

"Membuat lamang jadi tradisi budaya warga Dayak Deak dan biasanya dilaksanakan secara berkelompok," tambahnya.

Melalui tradisi ini warga Dayak Deah yang tinggal di sekitar obyek wisata Goa Sialing bisa menjalin kerjasama dan kekompakan.

Secara bergotong-royong warga terlibat dalam penyiapan bahan lamang seperti mengumpulkan batang bambu, daun pisang hingga kayu bakar.

Baik para pria maupun  perempuan biasanya hadir tiap tradisi malamang yang dilaksanakan warga Dayak Deah.

Di Dusun Sialing yang menjadi lokasi Komunitas Adat Terpencil tradisi malamang ala warga Dayak Deah jadi daya tarik tersendiri bagi pendatang atau pengunjung Wisata Goa Sialing.

Terbukti pada Tabalong Etnik Festival tradisi melamang di Dusun Sialing dibanjiri para pengunjung dan fotografer luar Tabalong.

Kesibukan puluhan warga secara bergotong-royong menyiapkan bahan dan peralatan pembuatan lamang hingga proses pembakaran cukup menarik untuk didokumentasikan.

Tradisi malamang  di Dusun Sialing yang mayoritas  warganya dari suku Dayak Deah sebenarnya tak beda dengan daerah lain.

Dengan menggunakan adonan beras ketan dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu yang telah dialasi daun pisang lamang pun  dipanggang di atas bara api.

Bambu yang berisi adonan beras ketan dan santan disusun berdiri mengelilingi bara api agar masaknya merata.

Setelah masak lamang yang sudah dingin ungkap Ruslan dipotong kecil-kecil sebelum disajikan kepada para tamu.

Pewarta : Herlina Lasmianti
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024