Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Iran dan Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) Iran bersama menyelenggarakan dialog kebangsaan dan menyerukan pentingnya terus menggelorakan semangat persatuan bangsa Indonesia, terutama bagi WNI yang tinggal di luar negeri, demikian siaran pers dari KBRI Teheran yang diterima Antara, Minggu.
"Dialog kebangsaan ini penting untuk mengingatkan kembali semangat persatuan bangsa Indonesia, terutama bagi mereka yang sudah lama tinggal di luar negeri, termasuk di Iran. Dengan tetap menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan persatuan Indonesia, segala ancaman dan tantangan yang berpotensi memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat diatasi dengan sebaik-baiknya," kata Duta Besar RI untuk Iran merangkap Turkmenistan, Octavino Alimuddin pada saat membuka dialog kebangsaan bertemakan "Membumikan Persatuan Indonesia, Mewujudkan Keadilan Sosial" di Universitas Internasional Imam Khomeini, Qom, Jumat (10/8).
Sebagai wujud semangat persatuan bangsa Indonesia, salah satunya turut berpartisipasi politik dan mendukung pelaksanaan demokrasi di NKRI walau tinggal di luar negri. Karena itu, Dubes Octavino mengimbau semua WNI di Iran, terutama yang sudah terdaftar sebagai pemilih dapat memberikan hak suaranya dalam Pemilu serentak pada 17 April 2019.
Pemilu 2019 itu tidak hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden RI saja, tetapi juga memilih anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Dialog yang digelar di kampus terbesar di Qom dan dihadiri oleh para pelajar yang tergabung dalam Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) di Qom tersebut juga menghadirkan empat pembicara lainnya dari kalangan mahasiswa Indonesia di Qom dan Teheran.
Para mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di negeri Mullah ini pada umumnya belajar di Universitas Internasional Imam Khomeini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jamiatul Mustofa. Dubes Octavino seusai dialog kebangsaan juga berkesempatan melihat fasilitas dan asrama Kampus.
Qom merupakan kota pendidikan terbesar di Iran, sekitar 156 km Barat Daya Teheran, ibu kota Republik Islam Iran. Sekitar 250 WNI berada dan menetap di kota tersebut. Mereka kebanyakan adalah para mahasiswa dan keluarganya. Qom menjadi kantong WNI terbesar di Iran.
(KBRI Teheran)
"Dialog kebangsaan ini penting untuk mengingatkan kembali semangat persatuan bangsa Indonesia, terutama bagi mereka yang sudah lama tinggal di luar negeri, termasuk di Iran. Dengan tetap menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan persatuan Indonesia, segala ancaman dan tantangan yang berpotensi memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat diatasi dengan sebaik-baiknya," kata Duta Besar RI untuk Iran merangkap Turkmenistan, Octavino Alimuddin pada saat membuka dialog kebangsaan bertemakan "Membumikan Persatuan Indonesia, Mewujudkan Keadilan Sosial" di Universitas Internasional Imam Khomeini, Qom, Jumat (10/8).
Sebagai wujud semangat persatuan bangsa Indonesia, salah satunya turut berpartisipasi politik dan mendukung pelaksanaan demokrasi di NKRI walau tinggal di luar negri. Karena itu, Dubes Octavino mengimbau semua WNI di Iran, terutama yang sudah terdaftar sebagai pemilih dapat memberikan hak suaranya dalam Pemilu serentak pada 17 April 2019.
Pemilu 2019 itu tidak hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden RI saja, tetapi juga memilih anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Dialog yang digelar di kampus terbesar di Qom dan dihadiri oleh para pelajar yang tergabung dalam Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) di Qom tersebut juga menghadirkan empat pembicara lainnya dari kalangan mahasiswa Indonesia di Qom dan Teheran.
Para mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di negeri Mullah ini pada umumnya belajar di Universitas Internasional Imam Khomeini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jamiatul Mustofa. Dubes Octavino seusai dialog kebangsaan juga berkesempatan melihat fasilitas dan asrama Kampus.
Qom merupakan kota pendidikan terbesar di Iran, sekitar 156 km Barat Daya Teheran, ibu kota Republik Islam Iran. Sekitar 250 WNI berada dan menetap di kota tersebut. Mereka kebanyakan adalah para mahasiswa dan keluarganya. Qom menjadi kantong WNI terbesar di Iran.
(KBRI Teheran)