Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Jika Anda merasakan gejala-gejala lutut sakit ini, baik saat kaki sedang diluruskan maupun ditekuk seperti saat duduk atau berjongkok:
-Nyeri saat menekuk lutut.
-Kaki atau betis terasa lemas
-Lutut kaku saat melompat, jongkok, duduk, naik tangga.
-Terasa nyeri di bawah tempurung lutut saat sedang berdiri atau diam saja.
Bisa jadi Anda mengalami patellofemoral atau jumper’s knee. Dalam banyak kasus, sindrom nyeri patellofemoral disebabkan oleh aktivitas fisik berat yang membuat stres berulang pada tempurung lutut (patella) sehingga menyebabkan lutut sakit dan terasa lemah saat dipakai beraktivitas. Contohnya setelah olahraga berlebihan yang melibatkan gerakan lutut seperti lari, melompat, dan angkat beban.
Kondisi ini memang lebih sering terjadi pada penggiat olahraga, tetapi semua orang bisa mengalami ini jika mengalami kecelakaan atau cedera.
Sindrom nyeri patellofemoral juga dapat disebabkan oleh posisi tempurung lutut berada di luar di alur troklear (bantalan tempurung), sehingga mengakibatkan patela terdorong ke satu sisi ketika lutut ditekuk. Kelainan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan antara punggung patela dan troklea, dan mengiritasi jaringan lunak di sekitarnya.
Penyebab lain lutut sakit
Selain karena cedera dan penggunaan lutut yang berlebihan saat beraktivitas, penyebab lutut sakit masih ada banyak lagi yang bisa mengganggu aktivitas ketika berdiri, duduk, maupun jongkok.
Penyebab lainnya dari lutut sakit adalah:
-Osteoarthritis (pengapuran sendi). Kerusakan sendi lutut ini bisa disebabkan oleh proses penuaan alami, obesitas, trauma, atau faktor lainnya.
-Bursitis: peradangan yang disebabkan oleh penggunaan lutut yang berulang-ulang hingga tulang rawan lutut rusak.
-Kista baker: penumpukan cairan sinovial (cairan yang melumasi sendi) di belakang lutut.
-Dislokasi: pindahnya tempurung lutut akibat trauma
-Robekan meniskus: Ketika salah satu ligamen dalam lutut pecah atau robek, maka Anda bisa mengalami nyeri pada lutut saat digerakkan.
-Osteosarcoma (kanker tulang) juga bisa terjadi di lutut.
sumber: hellosehat.com
-Nyeri saat menekuk lutut.
-Kaki atau betis terasa lemas
-Lutut kaku saat melompat, jongkok, duduk, naik tangga.
-Terasa nyeri di bawah tempurung lutut saat sedang berdiri atau diam saja.
Bisa jadi Anda mengalami patellofemoral atau jumper’s knee. Dalam banyak kasus, sindrom nyeri patellofemoral disebabkan oleh aktivitas fisik berat yang membuat stres berulang pada tempurung lutut (patella) sehingga menyebabkan lutut sakit dan terasa lemah saat dipakai beraktivitas. Contohnya setelah olahraga berlebihan yang melibatkan gerakan lutut seperti lari, melompat, dan angkat beban.
Kondisi ini memang lebih sering terjadi pada penggiat olahraga, tetapi semua orang bisa mengalami ini jika mengalami kecelakaan atau cedera.
Sindrom nyeri patellofemoral juga dapat disebabkan oleh posisi tempurung lutut berada di luar di alur troklear (bantalan tempurung), sehingga mengakibatkan patela terdorong ke satu sisi ketika lutut ditekuk. Kelainan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan antara punggung patela dan troklea, dan mengiritasi jaringan lunak di sekitarnya.
Penyebab lain lutut sakit
Selain karena cedera dan penggunaan lutut yang berlebihan saat beraktivitas, penyebab lutut sakit masih ada banyak lagi yang bisa mengganggu aktivitas ketika berdiri, duduk, maupun jongkok.
Penyebab lainnya dari lutut sakit adalah:
-Osteoarthritis (pengapuran sendi). Kerusakan sendi lutut ini bisa disebabkan oleh proses penuaan alami, obesitas, trauma, atau faktor lainnya.
-Bursitis: peradangan yang disebabkan oleh penggunaan lutut yang berulang-ulang hingga tulang rawan lutut rusak.
-Kista baker: penumpukan cairan sinovial (cairan yang melumasi sendi) di belakang lutut.
-Dislokasi: pindahnya tempurung lutut akibat trauma
-Robekan meniskus: Ketika salah satu ligamen dalam lutut pecah atau robek, maka Anda bisa mengalami nyeri pada lutut saat digerakkan.
-Osteosarcoma (kanker tulang) juga bisa terjadi di lutut.
sumber: hellosehat.com