Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sebuah studi baru ini, menemukan bahwa orang dengan tipe kepribadian ekstrovert berjalan dengan kecepatan lebih cepat daripada orang dengan tipe kepribadian introvert. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Amerika Serikat dan Perancis ini, menggunakan data dari lebih dari 15.000 orang dewasa berusia 25 sampai 100 tahun untuk melihat apakah ciri kepribadian terkait dengan gaya berjalan atau tidak.
Kepribadian para peserta penelitian dinilai melalui survei dan dinilai berdasarkan lima ciri kepribadian Big Five, yang mencakup ekstraversi, sifat berhati-hati (conscientiousness), keterbukaan (openness), mudah akur atau sepakat (agreableness), dan neurotisme/ neurotik.
Orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung mendapatkan energi, inspirasi, dan motivasi dari interaksi sosial dengan orang lain (eksternal). Kebalikannya, orang dengan kepribadian introvert cenderung lebih fokus dan bisa mendapatkan energi, inspirasi, dan motivasi dari dalam diri sendiri (internal) atau hanya dari orang-orang terdekatnya saja dalam jumlah kecil.
Ternyata, kepribadian ekstrovert lebih sering dikaitkan dengan rata-rata jalan yang lebih cepat, yaitu sekitar 0,06 meter per detik lebih cepat daripada orang dengan kepribadian introvert.
Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian yang sudah ada sebelumnya. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa gaya berjalan seseorang dapat memengaruhi persepsi atau pandangan orang lain yang melihatnya. Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2012 menemukan sebuah hubungan antara gaya berjalan dan kepribadian orang.
Sekelompok siswa berpartisipasi dengan berjalan kaki dan berperan sebagai pejalan kaki pada umumnya. Hasilnya didapat bahwa siswa yang berjalan kaki dengan santai cenderung mengarah kepada kepribadian yang ekstrovert dan suka petualangan. Sementara siswa yang jalannya terpatah-patah, dianggap memiliki kepribadian yang mudah gugup, cemas, dan gelisah.
Kecepatan berjalan dan aktivitas fisik juga saling terkait
Studi ini menyatakan bahwa seseorang yang nilai neurotik dan ketelitiannya tinggi, cenderung kurang aktif bergerak dan lebih banyak melakukan perilaku sedentari (tak beraktivitas atau malas gerak).
Sayangnya, penelitian mengenai cara jalan seseorang berdasarkan gaya dan kepribadiannya dianggap belum valid. Karena setiap pribadi, karakter, ataupun sikap seseorang tidak bisa dinilai hanya dari satu indikator, misalnya gaya berjalan.
Hal ini juga disetujui oleh pakar bahasa tubuh dan penulis buku Snap “Making the Most of First Impressions” . Ia pun menyatakan, bahwa kepribadian tak selalu bisa dinilai dari luar. Namun, memang ada beberapa hal yang menunjukkan kepribadian seseorang, salah satunya adalah dengan gaya berjalan orang terebut.
sumber:hellosehat.com
Kepribadian para peserta penelitian dinilai melalui survei dan dinilai berdasarkan lima ciri kepribadian Big Five, yang mencakup ekstraversi, sifat berhati-hati (conscientiousness), keterbukaan (openness), mudah akur atau sepakat (agreableness), dan neurotisme/ neurotik.
Orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung mendapatkan energi, inspirasi, dan motivasi dari interaksi sosial dengan orang lain (eksternal). Kebalikannya, orang dengan kepribadian introvert cenderung lebih fokus dan bisa mendapatkan energi, inspirasi, dan motivasi dari dalam diri sendiri (internal) atau hanya dari orang-orang terdekatnya saja dalam jumlah kecil.
Ternyata, kepribadian ekstrovert lebih sering dikaitkan dengan rata-rata jalan yang lebih cepat, yaitu sekitar 0,06 meter per detik lebih cepat daripada orang dengan kepribadian introvert.
Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian yang sudah ada sebelumnya. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa gaya berjalan seseorang dapat memengaruhi persepsi atau pandangan orang lain yang melihatnya. Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2012 menemukan sebuah hubungan antara gaya berjalan dan kepribadian orang.
Sekelompok siswa berpartisipasi dengan berjalan kaki dan berperan sebagai pejalan kaki pada umumnya. Hasilnya didapat bahwa siswa yang berjalan kaki dengan santai cenderung mengarah kepada kepribadian yang ekstrovert dan suka petualangan. Sementara siswa yang jalannya terpatah-patah, dianggap memiliki kepribadian yang mudah gugup, cemas, dan gelisah.
Kecepatan berjalan dan aktivitas fisik juga saling terkait
Studi ini menyatakan bahwa seseorang yang nilai neurotik dan ketelitiannya tinggi, cenderung kurang aktif bergerak dan lebih banyak melakukan perilaku sedentari (tak beraktivitas atau malas gerak).
Sayangnya, penelitian mengenai cara jalan seseorang berdasarkan gaya dan kepribadiannya dianggap belum valid. Karena setiap pribadi, karakter, ataupun sikap seseorang tidak bisa dinilai hanya dari satu indikator, misalnya gaya berjalan.
Hal ini juga disetujui oleh pakar bahasa tubuh dan penulis buku Snap “Making the Most of First Impressions” . Ia pun menyatakan, bahwa kepribadian tak selalu bisa dinilai dari luar. Namun, memang ada beberapa hal yang menunjukkan kepribadian seseorang, salah satunya adalah dengan gaya berjalan orang terebut.
sumber:hellosehat.com