Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kalimantan Tengah Sugianor menyebut, produksi petani keramba di sepanjang Sungai Kahayan pasti berkurang selama musim kemarau, karena bibit yang dipelihara sengaja dikurangi.
Petani keramba sengaja mengurangi bibit ikan yang dipelihara karena kualitas air di sepanjang Sungai Kahayan kurang begitu bagus saat musim kemarau, kata Sugianor yang menjabat Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya itu saat dihubungi, Senin.
"Air Sungai Kahayan saat musim kemarau memang keruh dan kualitasnya kurang bagus untuk budidaya ikan keramba. Itu yang membuat banyak petani ikan keramba mengurangi jumlah bibit ikan yang dibudidayakannya. Mereka tidak mau mengambil resiko karena faktor alam itu," tambahnya.
Menurut dia, petani ikan keramba yang ada di Kota Palangka Raya termasuk di kabupaten lain se-Kalteng, sudah sangat memahami cara membudidayakan ikan pada musim kemarau. Di mana bibit ikan yang dimasukkan dalam keramba sengaja dikurangi, agar daya tahan hidup meningkat.
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palangka Raya itu mengatakan, apabila sudah memasuki musim hujan, para petani keramba baru akan mengisi ikan sesuai kapasitas kerambanya. Sebab, kualitas air sudah sangat bagus untuk membudidayakan ikan.
"Petani keramba di sepanjang Sungai Kahayan dahulu tidak tahu solusi dalam memelihara ikan keramba ketika berada di musim kemarau. Tapi sekarang setelah beberapa kali mendapatkan penyuluhan dari pemerintah setempat, akhirnya diketahui solusi agar tidak rugi dalam menjalankan usahanya," beber Sugianor.
Di sisi lain, pria yang juga ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kalteng tersebut, selalu menerima keluhan dari beberapa kelompok tani ikan keramba serta petani sayur agar permasalahan mereka bisa diberikan solusinya kepada instansi terkait yang menangani bidangnya masing-masing.
"Ya mereka sering bertukar pikiran dengan saya agar usaha mereka dapat diperhatikan pemerintah. Salah satunya memberikan bantuan baik itu pupuk bagi petani sayur dan alat tangkap ikan bagi nelayan yang ada di daerah setempat. Alhasil keberadaan KTNA selama ini benar-benar sangat membantu para petani dan nelayan di wilayah Kalteng," demikian Sugianor.
Petani keramba sengaja mengurangi bibit ikan yang dipelihara karena kualitas air di sepanjang Sungai Kahayan kurang begitu bagus saat musim kemarau, kata Sugianor yang menjabat Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya itu saat dihubungi, Senin.
"Air Sungai Kahayan saat musim kemarau memang keruh dan kualitasnya kurang bagus untuk budidaya ikan keramba. Itu yang membuat banyak petani ikan keramba mengurangi jumlah bibit ikan yang dibudidayakannya. Mereka tidak mau mengambil resiko karena faktor alam itu," tambahnya.
Menurut dia, petani ikan keramba yang ada di Kota Palangka Raya termasuk di kabupaten lain se-Kalteng, sudah sangat memahami cara membudidayakan ikan pada musim kemarau. Di mana bibit ikan yang dimasukkan dalam keramba sengaja dikurangi, agar daya tahan hidup meningkat.
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palangka Raya itu mengatakan, apabila sudah memasuki musim hujan, para petani keramba baru akan mengisi ikan sesuai kapasitas kerambanya. Sebab, kualitas air sudah sangat bagus untuk membudidayakan ikan.
"Petani keramba di sepanjang Sungai Kahayan dahulu tidak tahu solusi dalam memelihara ikan keramba ketika berada di musim kemarau. Tapi sekarang setelah beberapa kali mendapatkan penyuluhan dari pemerintah setempat, akhirnya diketahui solusi agar tidak rugi dalam menjalankan usahanya," beber Sugianor.
Di sisi lain, pria yang juga ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kalteng tersebut, selalu menerima keluhan dari beberapa kelompok tani ikan keramba serta petani sayur agar permasalahan mereka bisa diberikan solusinya kepada instansi terkait yang menangani bidangnya masing-masing.
"Ya mereka sering bertukar pikiran dengan saya agar usaha mereka dapat diperhatikan pemerintah. Salah satunya memberikan bantuan baik itu pupuk bagi petani sayur dan alat tangkap ikan bagi nelayan yang ada di daerah setempat. Alhasil keberadaan KTNA selama ini benar-benar sangat membantu para petani dan nelayan di wilayah Kalteng," demikian Sugianor.