Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Tim reses daerah pemilihan V DPRD Kalimantan Tengah menemukan pengerjaan proyek multi years program Pemerintah Provinsi di Kapuas-Palingkau-Lamunti G-5, Kabupaten Kapuas, terkesan masih sangat lambat.
Pemprov perlu memberikan penjelasan terkait sudah sejauh mana perkembangan pengerjaan proyek multi years tersebut, kata Juru Bicara tim reses dapil V DPRD Kalteng Monte Carlo di Palangka Raya, Kamis.
"Kalau memang pengerjaannya benar-benar lambat sesuai hasil temuan kami, maka Pemprov harus mempertanyakan kinerja kontraktornya. Jangan tunggu ada masalah baru kita bertindak. Awasi pengerjaan multi years agar sesuai target," ucapnya.
Selain menyoroti masalah pengerjaan multi years, tim reses Dapil V juga menerima aspirasi dari desa-desa yang ada di Kecamatan Dadahup mengenai penyediaan sumur bor dan biaya pemeliharaan alatnya.
Dia mengatakan keberadaan sumur bor tersebut sangat dibutuhkan masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih saat musim kemarau, serta dapat dipergunakan untuk memadamkan lahan yang mungkin terjadi di wilayah Dadahup.
"Pemerintah Kecamatan Dadahup pun ada menyampaikan aspirasi kepada kami agar dibantu peralatan dan anggaran operasional memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jadi, kami minta Pemprov dan Pemkab lebih memaksimalkan peran kecamatan mencegah maupun memadamkan karhutla," Monte.
Dari berbagai permasalahan yang diperoleh dari beberapa pertemuan tim reses dapil V DPRD Kalteng dengan masyarakat di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, bidang infrastruktu masih membutuhkan penanganan yang sangat mendesak untuk dilakukan perbaikan.
"Bidang pendidikan, masyarakat mengharapkan bantuan untuk rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA dan sekolah tinggi STIE. Kalau bidang kesehatan, masyarakat mengharapkan pelayanan BPJS gratis yang masih belum terlaksana," kata Monte.
Adapun tim reses dapil V DPRD Kalteng diketuai oleh Freddy Ering, Sekretaris dijabat Monte Carlo, anggota Noor Fazariah Kamayanti, Elissae Lambung, Punding LH Bangkan, Lodewik Christopel Iban, Achmad Amur, dan HM Asera.
Pemprov perlu memberikan penjelasan terkait sudah sejauh mana perkembangan pengerjaan proyek multi years tersebut, kata Juru Bicara tim reses dapil V DPRD Kalteng Monte Carlo di Palangka Raya, Kamis.
"Kalau memang pengerjaannya benar-benar lambat sesuai hasil temuan kami, maka Pemprov harus mempertanyakan kinerja kontraktornya. Jangan tunggu ada masalah baru kita bertindak. Awasi pengerjaan multi years agar sesuai target," ucapnya.
Selain menyoroti masalah pengerjaan multi years, tim reses Dapil V juga menerima aspirasi dari desa-desa yang ada di Kecamatan Dadahup mengenai penyediaan sumur bor dan biaya pemeliharaan alatnya.
Dia mengatakan keberadaan sumur bor tersebut sangat dibutuhkan masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih saat musim kemarau, serta dapat dipergunakan untuk memadamkan lahan yang mungkin terjadi di wilayah Dadahup.
"Pemerintah Kecamatan Dadahup pun ada menyampaikan aspirasi kepada kami agar dibantu peralatan dan anggaran operasional memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jadi, kami minta Pemprov dan Pemkab lebih memaksimalkan peran kecamatan mencegah maupun memadamkan karhutla," Monte.
Dari berbagai permasalahan yang diperoleh dari beberapa pertemuan tim reses dapil V DPRD Kalteng dengan masyarakat di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, bidang infrastruktu masih membutuhkan penanganan yang sangat mendesak untuk dilakukan perbaikan.
"Bidang pendidikan, masyarakat mengharapkan bantuan untuk rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA dan sekolah tinggi STIE. Kalau bidang kesehatan, masyarakat mengharapkan pelayanan BPJS gratis yang masih belum terlaksana," kata Monte.
Adapun tim reses dapil V DPRD Kalteng diketuai oleh Freddy Ering, Sekretaris dijabat Monte Carlo, anggota Noor Fazariah Kamayanti, Elissae Lambung, Punding LH Bangkan, Lodewik Christopel Iban, Achmad Amur, dan HM Asera.