Muara Teweh (Antaranews Kalteng)- Program pelayanan penambahan daya listrik pada PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalteng mencapai 196 pelanggan atau melebihi dari target 175 pelanggan.
"Penambahan daya listrik dengan diskon sebesar 50 persen dari biaya penyambungan normal diberlakukan bagi masyarakat umum dan rumah ibadah di daerah ini," kata Manajer PT PLN (persero) ULP Muara Teweh Gustiyadi Fathur Rahmandi, Rabu.
Menurut Fathur, penambahan daya ini melalui program Gebyar Kemerdekaan 2018 yang diberlakukan mulai Agustus sampai 31 Oktober 2018, diberlakukan kepada masyarakat yang tersebar di dalam Kota Muara Teweh hingga desa dan kecamatan yang mendapat pelayanan listrik dari PLN.
Penambahan daya ini, baik rumah ibadah maupun masyarakat, dengan daya baru 900 watt sampai 5.500 watt dan realisasi untuk daya 900 watt sebanyak 97 pelanggan, daya 1.300 watt ada 45 pelanggan, 2.200 watt dengan 29 pelanggan, 3.500 watt 13 pelanggan dan daya 4.400 - 5.500 watt masing-masing enam pelanggan.
"Kami harapkan dengan program penambahan daya listrik ini dapat dinikmati masyarakat setempat," katanya.
Fathur mengatakan program penambahan daya itu karena wilayah Barito Utara saat ini telah mengalami surplus listrik setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai yang berasal dari sumur gas di Desa Karendan Kecamatan Lahei.
Pelanggan listrik PLN di Barito Utara sampai Oktober 2018 sebanyak 29.932 pelanggan terdiri atas pelanggan prabayar (token) sebanyak 16.265 pelanggan dan pascabayar 13.667 pelanggan.
PLTMG Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei saat ini beroperasi dengan daya 155 megawatt dengan ratusan tower jaringan kabel saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dengan daya 150 kilovolt yang dibangun hingga Buntok Kabupaten Barito Selatan dan Tanjung, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Timur, kata Fathur.
"Penambahan daya listrik dengan diskon sebesar 50 persen dari biaya penyambungan normal diberlakukan bagi masyarakat umum dan rumah ibadah di daerah ini," kata Manajer PT PLN (persero) ULP Muara Teweh Gustiyadi Fathur Rahmandi, Rabu.
Menurut Fathur, penambahan daya ini melalui program Gebyar Kemerdekaan 2018 yang diberlakukan mulai Agustus sampai 31 Oktober 2018, diberlakukan kepada masyarakat yang tersebar di dalam Kota Muara Teweh hingga desa dan kecamatan yang mendapat pelayanan listrik dari PLN.
Penambahan daya ini, baik rumah ibadah maupun masyarakat, dengan daya baru 900 watt sampai 5.500 watt dan realisasi untuk daya 900 watt sebanyak 97 pelanggan, daya 1.300 watt ada 45 pelanggan, 2.200 watt dengan 29 pelanggan, 3.500 watt 13 pelanggan dan daya 4.400 - 5.500 watt masing-masing enam pelanggan.
"Kami harapkan dengan program penambahan daya listrik ini dapat dinikmati masyarakat setempat," katanya.
Fathur mengatakan program penambahan daya itu karena wilayah Barito Utara saat ini telah mengalami surplus listrik setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai yang berasal dari sumur gas di Desa Karendan Kecamatan Lahei.
Pelanggan listrik PLN di Barito Utara sampai Oktober 2018 sebanyak 29.932 pelanggan terdiri atas pelanggan prabayar (token) sebanyak 16.265 pelanggan dan pascabayar 13.667 pelanggan.
PLTMG Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei saat ini beroperasi dengan daya 155 megawatt dengan ratusan tower jaringan kabel saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dengan daya 150 kilovolt yang dibangun hingga Buntok Kabupaten Barito Selatan dan Tanjung, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Timur, kata Fathur.