Jakarta (Antaranews Kalteng) - Hasil studi perusahaan teknologi pemasaran niaga Criteo menunjukan bahwa pembeli lebih gemar belanja melalui aplikasi dibandingkan dengan platform digital lainnya.
Transaksi melalui aplikasi mendominasi dengan peningkatan sebesar 278 persen pada momen belanja musiman 11/11 (Single Day) lalu.
"Aplikasi lebih menjamin keamanan daripada mobile web, dan desktop," ucap Alban Villani, General Manager, Southeast Asia, Hong Kong, dan Taiwan, Criteo di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, menurutnya pengusaha retail harus menjadikan aplikasi sebagai pusat strategi dalam menggaet calon konsumen untuk berbelanja.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari momen Single Day lalu, produk kesehatan menduduki peringkat atas dalam peningkatan penjualan sebesar 426 persen di Indonesia. Disusul produk fesyen sebesar 232 persen, dan elektronik sebesar 222 persen.
Para pembeli melakukan maraton belanja sepanjang hari selama Single Day, dengan lonjakan penjualan mulai dari jam 10 pagi hingga tengah malam.
"Penjualan puncak terjadi dari jam 10 pagi sampai tengah malam dengan sedikit jeda pada jam makan malam," ujar Alban Villani.
Alban mengatakan, peretail kembali diberikan kesempatan kedua untuk mendorong penjualan pada momen 12/12 (Harbolnas) mendatang dengan peningkatan penjualan retail sebesar 340 persen.
"Di negara seperti Vietnam dan Indonesia, 12/12 merupakan peluang lebih besar untuk peretail daripada Single Day," tutupnya.
Transaksi melalui aplikasi mendominasi dengan peningkatan sebesar 278 persen pada momen belanja musiman 11/11 (Single Day) lalu.
"Aplikasi lebih menjamin keamanan daripada mobile web, dan desktop," ucap Alban Villani, General Manager, Southeast Asia, Hong Kong, dan Taiwan, Criteo di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, menurutnya pengusaha retail harus menjadikan aplikasi sebagai pusat strategi dalam menggaet calon konsumen untuk berbelanja.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari momen Single Day lalu, produk kesehatan menduduki peringkat atas dalam peningkatan penjualan sebesar 426 persen di Indonesia. Disusul produk fesyen sebesar 232 persen, dan elektronik sebesar 222 persen.
Para pembeli melakukan maraton belanja sepanjang hari selama Single Day, dengan lonjakan penjualan mulai dari jam 10 pagi hingga tengah malam.
"Penjualan puncak terjadi dari jam 10 pagi sampai tengah malam dengan sedikit jeda pada jam makan malam," ujar Alban Villani.
Alban mengatakan, peretail kembali diberikan kesempatan kedua untuk mendorong penjualan pada momen 12/12 (Harbolnas) mendatang dengan peningkatan penjualan retail sebesar 340 persen.
"Di negara seperti Vietnam dan Indonesia, 12/12 merupakan peluang lebih besar untuk peretail daripada Single Day," tutupnya.