Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Perumahan guru dan kepala sekolah yang berada di SMP Negeri I Menthobi Raya, Kabupaten Lamandau, setahun terakhir ini tidak dapat dihuni karena kondisinya rusak berat pasca terjadinya kebakaran.
Camat Menthobi Raya Aprimeno Sabdey di Nanga Bulik, Rabu, mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar kondisi perumahan guru dan kepala sekolah tersebut dapat segera diperbaiki, namun sampai sekarang ini belum membuahkan hasil.
"Kami bahkan sudah meminta perhatian Dinas terkait untuk dilakukan pembangunan, namun hingga saat ini belum ada tanggapan," beber dia.
Dikatakan, perumahan guru dan kepala sekolah yang tidak dapat dihuni juga ada di SDN Topalan. Kondisi perumahan di SDN tersebut bahkan lebih parah, karena sejak dibangun sampai sekarang belum ada renovasi dari Pemkab Lamandau.
Aprimeno mengaku kondisi sarana dan prasarana sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Menthobi Raya sudah disampaikan langsung kepada Bupati Lamandau Hendra Lesmana. Hal itu terpaksa dilakukan karena memang membutuhkan perhatian dari pemerintah.
"Untuk sarana pendidikan di Kecamatan Menthobi Raya sudah memadai, hanya perumahan guru dan kepala sekolah yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah melalui dinas terkait," tambahnya.
Berdasarkan data Kecamatan Menthobi Raya, sarana pendidikan setingkat SD/MI di wilayah setempat sebanyak 12 unit, SMP/MTS 7 unit, serta SMA/SMK sebanyak 2 unit.
Terpisah, Bupati Lamandau Hendra Lesmana membenarkan bahwa dirinya sudah menerima laporan terkait dengan kerusakan perumahan kepala sekolah dan guru baik di SMP Negeri 1 Menthobi Raya maupun di SDN Topalan.
Dia mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau, untuk mengalokasikan anggaran perbaikan bagi perumahan guru yang terkena musibah kebakaran serta di SD Topalan.
" Kami lakukan koordinasi untuk mengalokasikan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk perbaikan perumahan guru," demikian Hendra.
Camat Menthobi Raya Aprimeno Sabdey di Nanga Bulik, Rabu, mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar kondisi perumahan guru dan kepala sekolah tersebut dapat segera diperbaiki, namun sampai sekarang ini belum membuahkan hasil.
"Kami bahkan sudah meminta perhatian Dinas terkait untuk dilakukan pembangunan, namun hingga saat ini belum ada tanggapan," beber dia.
Dikatakan, perumahan guru dan kepala sekolah yang tidak dapat dihuni juga ada di SDN Topalan. Kondisi perumahan di SDN tersebut bahkan lebih parah, karena sejak dibangun sampai sekarang belum ada renovasi dari Pemkab Lamandau.
Aprimeno mengaku kondisi sarana dan prasarana sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Menthobi Raya sudah disampaikan langsung kepada Bupati Lamandau Hendra Lesmana. Hal itu terpaksa dilakukan karena memang membutuhkan perhatian dari pemerintah.
"Untuk sarana pendidikan di Kecamatan Menthobi Raya sudah memadai, hanya perumahan guru dan kepala sekolah yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah melalui dinas terkait," tambahnya.
Berdasarkan data Kecamatan Menthobi Raya, sarana pendidikan setingkat SD/MI di wilayah setempat sebanyak 12 unit, SMP/MTS 7 unit, serta SMA/SMK sebanyak 2 unit.
Terpisah, Bupati Lamandau Hendra Lesmana membenarkan bahwa dirinya sudah menerima laporan terkait dengan kerusakan perumahan kepala sekolah dan guru baik di SMP Negeri 1 Menthobi Raya maupun di SDN Topalan.
Dia mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau, untuk mengalokasikan anggaran perbaikan bagi perumahan guru yang terkena musibah kebakaran serta di SD Topalan.
" Kami lakukan koordinasi untuk mengalokasikan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk perbaikan perumahan guru," demikian Hendra.