Jakarta (Antaranews Kalteng) - Gitar milik band Megadeth yang dilelang untuk membantu korban bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah berhasil terjual seharga Rp150 juta.
Gitar tersebut diboyong oleh salah seorang petinggi BUMN bernama Putut Ariwibowo, melalui salah seorang stafnya bernama Eddy Gun yang hadir dalam acara malam lelang bertajuk "Jogja Rockarta Charity Auction for Palu & Donggala Guitar Signed by Megadeth" yang diadakan di Hardrock Cafe, Jakarta, pada Jumat malam.
"Bos saya cuma berpesan karena ini untuk charity, semoga ini bisa membantu untuk saudara kita yang berada di Palu dan Donggala," ujar Eddy.
Eddy mengatakan sang atasan memang menyukai musik-musik cadas beraliran metal. Saat band beraliran heavy metal asal Amerika Serikat Guns N' Roses tampil di Jakarta baru-baru ini, bosnya itu juga turut menyaksikan langsung.
Eddy meyakini sang bos akan senang bisa mendapatkan gitar spesial seri Dean Guitars Dave Mustaine Signature VMNT bertanda tangan para personel Megadeth, yakni Dave Mustaine (vokal & gitar), David Ellefson (bass), Kiki Loureiro (gitar) dan Dirk Verbeuren (drum)
"Alhamdulillah ini bisa dapat menang lelang. Bisa sekalian beramal," ucap Eddy.
Kegiatan pelelangan gitar yang seluruh hasilnya disumbangkan kepada korban gempa di Palu dan Donggala itu menjadi bukti kepedulian Megadeth kepada para korban bencana alam yang ada di beberapa daerah di Indonesia.
"Bencana alam yang menimpa Palu dan Donggala merupakan kesedihan yang tidak hanya dirasakan oleh kami sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, akan tetapi juga oleh banyak masyarakat dunia. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh para personel Megadeth. Mereka merasakan kesedihan yang sama karena seperti yang kita ketahui, gempa berkekuatan besar yang menimpa Palu dan Donggala tersebut telah memakan banyak korban," ujar Anas Syahrul Alimi CEO Rajawali Indonesia Communication sekaligus promotor JogjaRockarta Festival melalui keterangan resminya, Senin (26/11).
Sementara itu, Dave Mustaine menyampaikan kepada pihak promotor bahwa itu merupakan ide brilliant dan sesuatu yang sangat menarik bagi seluruh personel Megadeth dan patut diapresiasi. Kedatangan mereka ke Indonesia kali ini tidak hanya menjadi momen pertemuan bersejarah antara Megadeth bersama para penggemarnya, namun juga ada sebuah andil yang besar dari mereka untuk membantu para korban bencana.
"Ini adalah sesuatu hal yang sangat menarik, di mana kami melakukan kegiatan amal bersama-sama dengan gitar yang kami tanda tangani sendiri. Dan kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi akan hal ini," jelas Dave.
Acara lelang tersebut turut pula dimeriahkan oleh penampilan band rock asal Bandung /rif. Band yang digawangi oleh Andy (vokal), Jikun (gitar), Maggi (drum) Ovy (gitar) dan Teddy (bass) itu membawakan sekitar tujuh lagu, termasuk beberapa lagu andalan mereka seperti "Lo Toe Ye", "Radja" dan "Jeni".
"Meski sudah banyak acara lelang seperti ini, tetapi tidak ada salahnya untuk kita terus berderma kepada sesama saudara kita," ujar Andy di sela penampilannya.
Gitar tersebut diboyong oleh salah seorang petinggi BUMN bernama Putut Ariwibowo, melalui salah seorang stafnya bernama Eddy Gun yang hadir dalam acara malam lelang bertajuk "Jogja Rockarta Charity Auction for Palu & Donggala Guitar Signed by Megadeth" yang diadakan di Hardrock Cafe, Jakarta, pada Jumat malam.
"Bos saya cuma berpesan karena ini untuk charity, semoga ini bisa membantu untuk saudara kita yang berada di Palu dan Donggala," ujar Eddy.
Eddy mengatakan sang atasan memang menyukai musik-musik cadas beraliran metal. Saat band beraliran heavy metal asal Amerika Serikat Guns N' Roses tampil di Jakarta baru-baru ini, bosnya itu juga turut menyaksikan langsung.
Eddy meyakini sang bos akan senang bisa mendapatkan gitar spesial seri Dean Guitars Dave Mustaine Signature VMNT bertanda tangan para personel Megadeth, yakni Dave Mustaine (vokal & gitar), David Ellefson (bass), Kiki Loureiro (gitar) dan Dirk Verbeuren (drum)
"Alhamdulillah ini bisa dapat menang lelang. Bisa sekalian beramal," ucap Eddy.
Kegiatan pelelangan gitar yang seluruh hasilnya disumbangkan kepada korban gempa di Palu dan Donggala itu menjadi bukti kepedulian Megadeth kepada para korban bencana alam yang ada di beberapa daerah di Indonesia.
"Bencana alam yang menimpa Palu dan Donggala merupakan kesedihan yang tidak hanya dirasakan oleh kami sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, akan tetapi juga oleh banyak masyarakat dunia. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh para personel Megadeth. Mereka merasakan kesedihan yang sama karena seperti yang kita ketahui, gempa berkekuatan besar yang menimpa Palu dan Donggala tersebut telah memakan banyak korban," ujar Anas Syahrul Alimi CEO Rajawali Indonesia Communication sekaligus promotor JogjaRockarta Festival melalui keterangan resminya, Senin (26/11).
Sementara itu, Dave Mustaine menyampaikan kepada pihak promotor bahwa itu merupakan ide brilliant dan sesuatu yang sangat menarik bagi seluruh personel Megadeth dan patut diapresiasi. Kedatangan mereka ke Indonesia kali ini tidak hanya menjadi momen pertemuan bersejarah antara Megadeth bersama para penggemarnya, namun juga ada sebuah andil yang besar dari mereka untuk membantu para korban bencana.
"Ini adalah sesuatu hal yang sangat menarik, di mana kami melakukan kegiatan amal bersama-sama dengan gitar yang kami tanda tangani sendiri. Dan kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi akan hal ini," jelas Dave.
Acara lelang tersebut turut pula dimeriahkan oleh penampilan band rock asal Bandung /rif. Band yang digawangi oleh Andy (vokal), Jikun (gitar), Maggi (drum) Ovy (gitar) dan Teddy (bass) itu membawakan sekitar tujuh lagu, termasuk beberapa lagu andalan mereka seperti "Lo Toe Ye", "Radja" dan "Jeni".
"Meski sudah banyak acara lelang seperti ini, tetapi tidak ada salahnya untuk kita terus berderma kepada sesama saudara kita," ujar Andy di sela penampilannya.