Jakarta (Antaranews Kalteng) - Kementerian lingkungan Korea Selatan pada Selasa (8/1) mengatakan bahwa Hyundai Motor Co akan menarik (recall) sekitar 79.000 kendaraan bertenaga diesel untuk memperbaiki komponen emisi yang cacat.
Dilansir Yonhap, Selasa (8/1), produsen mobil terbesar Korea Selatan nantinya diharapkan bisa menarik sekitar 78.721 kendaraan yang mencakup tiga model yang berbeda, karena terdapat bagian bermasalah yang mengeluarkan nitrogen oksida berlebihan ke udara.
Penarikan itu akan dimulai pada Rabu (9/1) dan dilaksanakan selama 1,5 tahun, kata pejabat di kementerian lingkungan hidup Korsel.
Tiga model tersebut adalah sedan Grandeur diesel 2.2-liter, Megatruck dan truk Mighty.
"Kementerian merekomendasikan Hyundai untuk menarik kembali 30.945 unit sedan diesel Grandeur karena bagian emisi yang rusak. Namun untuk dua model truk, produsen mobil itu secara sukarela menyerahkan rencana penarikannya ke kementerian, dengan persetujuan karena akan dibuat minggu, "kata pejabat itu melalui telepon.
Rencana penarikan Hyundai ini sejalan dengan dorongan pemerintah untuk mengurangi kendaraan bertenaga diesel di jalan karena alasan dampaknya bagi kesehatan.
Dilansir Yonhap, Selasa (8/1), produsen mobil terbesar Korea Selatan nantinya diharapkan bisa menarik sekitar 78.721 kendaraan yang mencakup tiga model yang berbeda, karena terdapat bagian bermasalah yang mengeluarkan nitrogen oksida berlebihan ke udara.
Penarikan itu akan dimulai pada Rabu (9/1) dan dilaksanakan selama 1,5 tahun, kata pejabat di kementerian lingkungan hidup Korsel.
Tiga model tersebut adalah sedan Grandeur diesel 2.2-liter, Megatruck dan truk Mighty.
"Kementerian merekomendasikan Hyundai untuk menarik kembali 30.945 unit sedan diesel Grandeur karena bagian emisi yang rusak. Namun untuk dua model truk, produsen mobil itu secara sukarela menyerahkan rencana penarikannya ke kementerian, dengan persetujuan karena akan dibuat minggu, "kata pejabat itu melalui telepon.
Rencana penarikan Hyundai ini sejalan dengan dorongan pemerintah untuk mengurangi kendaraan bertenaga diesel di jalan karena alasan dampaknya bagi kesehatan.