Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sejumlah masyarakat di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengeluhkan rencana pemberlakuan tarif bagasi pesawat yang akan dilakukan PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines.
"Tarif bagasi itu akan membebani kami selaku penumpang. Biaya yang kami keluarkan untuk setiap penerbangan tentu akan bertambah, padahal Lion Air kita kenal sebagai penerbangan berbiaya murah," kata Dwi Nuraini warga Palangka Raya, Jumat.
Dia pun meminta pihak maskapai mempertimbangkan kembali rencana penghapusan layanan bagasi gratis yang selama ini diterapkan.
"Kalau tetap dikenakan tarif, selaku penumpang yang sering menggunakan maskapai itu, saya berharap tarifnya bisa diturunkan," kata pegawai swasta di Palangka Raya itu.
Sementara itu, warga Palangka Raya lainnya, Ahmad Zaenuri mengaku kaget dengan kabar rencana pemberlakuan tarif bagasi tersebut.
"Saya mengetahui rencana itu melalui media sosial dan berita-berita. Sementara sosialisasi secara langsung maskapai belum tahu. Tarif yang direncanakan yang tersebar di media sosial juga simpang siur," kata pria yang mengaku sering menggunakan jasa Lion Air itu.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sugianor pun meminta pihak maskapai mempertimbangkan kembali rencana tersebut.
Pria yang kembali mencalonan diri sebagai Caleg DPRD Kota Palangka Raya itu pun mengaku banyak menerima keluhan masyarakat.
"Nilai tarif yang saat ini beredar di media sosial banyak dikeluhkan masyarakat karena dinilai terlalu tinggi. Untuk itu agar bisa disesuaikan kembali. Saya sendiri belum tahu berapa tarif bagasi pesawat secara pasti," katanya.
"Tarif bagasi itu akan membebani kami selaku penumpang. Biaya yang kami keluarkan untuk setiap penerbangan tentu akan bertambah, padahal Lion Air kita kenal sebagai penerbangan berbiaya murah," kata Dwi Nuraini warga Palangka Raya, Jumat.
Dia pun meminta pihak maskapai mempertimbangkan kembali rencana penghapusan layanan bagasi gratis yang selama ini diterapkan.
"Kalau tetap dikenakan tarif, selaku penumpang yang sering menggunakan maskapai itu, saya berharap tarifnya bisa diturunkan," kata pegawai swasta di Palangka Raya itu.
Sementara itu, warga Palangka Raya lainnya, Ahmad Zaenuri mengaku kaget dengan kabar rencana pemberlakuan tarif bagasi tersebut.
"Saya mengetahui rencana itu melalui media sosial dan berita-berita. Sementara sosialisasi secara langsung maskapai belum tahu. Tarif yang direncanakan yang tersebar di media sosial juga simpang siur," kata pria yang mengaku sering menggunakan jasa Lion Air itu.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sugianor pun meminta pihak maskapai mempertimbangkan kembali rencana tersebut.
Pria yang kembali mencalonan diri sebagai Caleg DPRD Kota Palangka Raya itu pun mengaku banyak menerima keluhan masyarakat.
"Nilai tarif yang saat ini beredar di media sosial banyak dikeluhkan masyarakat karena dinilai terlalu tinggi. Untuk itu agar bisa disesuaikan kembali. Saya sendiri belum tahu berapa tarif bagasi pesawat secara pasti," katanya.