Jakarta, (Antaranews Kalteng) - Atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie beruntung dapat menyimpan tenaga setelah lawan mainnya pada pertandingan putaran pertama Indonesia Masters 2019 Rasmus Gemke mengundurkan diri pada gim kedua di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Rabu.
Jonatan menang 21-16, 0-0 pada pertandingan putaran pertama turnamen tingkat Super 500 itu atas Rasmus selama 18 menit permainan.
"Mungkin ada beberapa bola jauh yang di-ambilnya sehingga otot pahanya tertarik. Saya bersyukur pada pertandingan ini karena bisa simpan tenaga untuk pertandingan berikutnya," kata atlet asal klub Tangkas, Jakarta itu.
Meskipun punya kenangan manis sebagai peraih medali emas Asian Games 2018, Jonatan mengaku masih tetap gugup ketika harus tampil di Stadion Istora sebagai stadion legendaris cabang olahraga bulu tangkis Indonesia.
"Kami sebagai atlet tentu sama karena diharapkan bermain bagus oleh para penonton. Permainan pertama tentu gugup meskipun bermain bagus dalam Asian Games di sini. Tapi, saya berusaha keluar dari zona gugup itu," kata Jonatan.
Atlet yang menempati peringkat 12 dunia itu mengaku berusaha tampil tenang dan menikmati permainan dalam setiap permainannya pada Indonesia Masters 2019.
"Saya harus jaga poin-poin awal sehingga tidak terlalu jauh dari poin lawan. Saya bersyukur dapat keluar dari tekanan lawan tadi," katanya.
Pada pertandingan putaran kedua, Jonatan akan menghadapi pemenang pertandingan antara dua pemain tunggal putra China Lu Guangzu dengan Shi Yuqi.
"Pemain China adalah atlet yang ulet dan kuat dalam pertahanan. Saya harus antisipasi itu. Situasi angin di lapangan juga berbeda dengan latihan kemarin. Saya harus bisa untuk antisipasi kalah angin atau menang angin pada besok," kata Jonatan.
Jonatan menang 21-16, 0-0 pada pertandingan putaran pertama turnamen tingkat Super 500 itu atas Rasmus selama 18 menit permainan.
"Mungkin ada beberapa bola jauh yang di-ambilnya sehingga otot pahanya tertarik. Saya bersyukur pada pertandingan ini karena bisa simpan tenaga untuk pertandingan berikutnya," kata atlet asal klub Tangkas, Jakarta itu.
Meskipun punya kenangan manis sebagai peraih medali emas Asian Games 2018, Jonatan mengaku masih tetap gugup ketika harus tampil di Stadion Istora sebagai stadion legendaris cabang olahraga bulu tangkis Indonesia.
"Kami sebagai atlet tentu sama karena diharapkan bermain bagus oleh para penonton. Permainan pertama tentu gugup meskipun bermain bagus dalam Asian Games di sini. Tapi, saya berusaha keluar dari zona gugup itu," kata Jonatan.
Atlet yang menempati peringkat 12 dunia itu mengaku berusaha tampil tenang dan menikmati permainan dalam setiap permainannya pada Indonesia Masters 2019.
"Saya harus jaga poin-poin awal sehingga tidak terlalu jauh dari poin lawan. Saya bersyukur dapat keluar dari tekanan lawan tadi," katanya.
Pada pertandingan putaran kedua, Jonatan akan menghadapi pemenang pertandingan antara dua pemain tunggal putra China Lu Guangzu dengan Shi Yuqi.
"Pemain China adalah atlet yang ulet dan kuat dalam pertahanan. Saya harus antisipasi itu. Situasi angin di lapangan juga berbeda dengan latihan kemarin. Saya harus bisa untuk antisipasi kalah angin atau menang angin pada besok," kata Jonatan.