Jakarta (Antaranews Kalteng) - Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting melaju ke perempat final turnamen Indonesia Masters 2019 setelah mengalahkan pemain China Zhao Junpeng pada laga kedua yang berlangsung di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Kamis.
Ginting menang dalam dua gim langsung 21-15, 21-12 selama 41 menit pada turnamen Super 500 itu atas Zhao yang menempati peringkat 45 dunia.
Kemenangan di Stadion Istora itu sekaligus meningkatkan rekor kemenangan Ginting menjadi 2-1 atas Zhou setelah sebelumnya juga menang pada pertemuan di Thailand Masters 2017.
"Saya sudah merasa menguasi keseluruhan permainan tadi, baik pada gim pertama ataupun kedua. Permainan keseluruhan saya sudah baik tadi," kata atlet asal klub SGS PLN Bandung itu.
Atlet Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu mengaku sempat melihat video permainan Zhou sebelum menghadapinya pada laga putaran kedua karena terakhir kali berhadapan pada 2017.
Pada perempat final besok, Ginting berpeluang menghadapi pemain unggulan pertama Kento Momota. Tapi, atlet Jepang itu masih akan bertanding menghadapi pemain Denmark Hans-Kristian Solberg Vittinghus pada pertandingan putaran kedua.
"Kami tidak akan berpikir macam-macam dan fokus pada pemulihan kondisi badan saya. Saya akan melihat video permainan lawan-lawan yang saya hadapi besok," kata pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu.
Ginting mengaku akan menyiapkan kondisi badannya sehingga siap kelelahan jika harus menghadapi Kento Momota. "Fokus pikiran juga penting pada pertandingan besok karena satu poin saja saya tertinggal itu menguntungkan lawan," katanya.
Pemain berusia 22 tahun itu mengaku terus berusaha mengingat kesuksesan pertandingan dalam Indonesia Masters 2018 sehingga dapat menikmati setiap pertandingan di Istora. "Saya berusaha untuk bermain nyaman tanpa harus terpikirkan mengembalikan bola lawan," kata Ginting.
Sebagai peraih gelar juara turnamen China Terbuka 2018, Ginting mengaku setiap pemain peringkat atas dunia akan memperhitungkannya dalam turnamen-turnamen internasional.
"Persaingan sudah semakin ketat. Tapi, saya tidak ingin merasakan tekanan itu. Saya hanya perlu fokus pada diri sendiri, apa yang kurang pada saya dan apa yang perlu dimatangkan lagi," katanya.
Ginting menang dalam dua gim langsung 21-15, 21-12 selama 41 menit pada turnamen Super 500 itu atas Zhao yang menempati peringkat 45 dunia.
Kemenangan di Stadion Istora itu sekaligus meningkatkan rekor kemenangan Ginting menjadi 2-1 atas Zhou setelah sebelumnya juga menang pada pertemuan di Thailand Masters 2017.
"Saya sudah merasa menguasi keseluruhan permainan tadi, baik pada gim pertama ataupun kedua. Permainan keseluruhan saya sudah baik tadi," kata atlet asal klub SGS PLN Bandung itu.
Atlet Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu mengaku sempat melihat video permainan Zhou sebelum menghadapinya pada laga putaran kedua karena terakhir kali berhadapan pada 2017.
Pada perempat final besok, Ginting berpeluang menghadapi pemain unggulan pertama Kento Momota. Tapi, atlet Jepang itu masih akan bertanding menghadapi pemain Denmark Hans-Kristian Solberg Vittinghus pada pertandingan putaran kedua.
"Kami tidak akan berpikir macam-macam dan fokus pada pemulihan kondisi badan saya. Saya akan melihat video permainan lawan-lawan yang saya hadapi besok," kata pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu.
Ginting mengaku akan menyiapkan kondisi badannya sehingga siap kelelahan jika harus menghadapi Kento Momota. "Fokus pikiran juga penting pada pertandingan besok karena satu poin saja saya tertinggal itu menguntungkan lawan," katanya.
Pemain berusia 22 tahun itu mengaku terus berusaha mengingat kesuksesan pertandingan dalam Indonesia Masters 2018 sehingga dapat menikmati setiap pertandingan di Istora. "Saya berusaha untuk bermain nyaman tanpa harus terpikirkan mengembalikan bola lawan," kata Ginting.
Sebagai peraih gelar juara turnamen China Terbuka 2018, Ginting mengaku setiap pemain peringkat atas dunia akan memperhitungkannya dalam turnamen-turnamen internasional.
"Persaingan sudah semakin ketat. Tapi, saya tidak ingin merasakan tekanan itu. Saya hanya perlu fokus pada diri sendiri, apa yang kurang pada saya dan apa yang perlu dimatangkan lagi," katanya.