Jakarta (Antaranews Kalteng) - Ada perbedaan mencolok antara laki-laki dan perempuan saat berbelanja di e-commerce.
Menurut Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee, pria cenderung mencari barang tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan dan hobi mereka, dibandingkan dengan wanita yang cenderung untuk menelusuri item di berbagai kategori.
Apakah diskon juga mempengaruhi kaum Adam saat berbelanja?
"Diskon selalu berpengaruh pada siapa pun," kata Rezki di acara Nongkrong bareng Shopee lewat "BRO CODE", Jakarta, Rabu.
Bedanya, kata Rezki, pria lebih fokus pada ketersediaan barang yang dia incar. Bila barang idamannya tidak ada, mereka masih membanding-bandingkan dengan produk lain yang serupa.
"Kalau pas diskonnya yang dia suka, bisa 'kena'," ujar dia.
Pembeli pria di e-commerce tersebut masih kalah jumlahnya dibandingkan perempuan, namun bedanya tak terlampau jauh.
"Perbandingannya 40 persen (laki-laki) dan 60 (persen)," kata dia.
Berdasarkan data perilaku pengguna pria di Shopee dalam berbelanja online, mereka cenderung berbelanja pada siang hari dan menyukai sistem pembayaran COD alias Cash on Delivery.
"Tapi masih sedikit karena belum semua penjual mendukung sistem itu," kata dia.
Dari produk-produk terlaris, barang-barang yang diincar para kaum Adam kebanyakan dari kategori gadget dan elektronik, seperti aksesoris handphone hingga aksesoris motor.
Secara umum, pembeli paling banyak memesan produk di kategori kecantikan, mode dan barang-barang untuk ibu serta bayi.
Shopee berupaya menarik pembeli laki-laki dengan kampanye diskon pada 22 Februari untuk barang-barang kategori favorit pria seperti hobi dan koleksi, otomotif, fotografi dan sport & outdoor.
Menurut Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee, pria cenderung mencari barang tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan dan hobi mereka, dibandingkan dengan wanita yang cenderung untuk menelusuri item di berbagai kategori.
Apakah diskon juga mempengaruhi kaum Adam saat berbelanja?
"Diskon selalu berpengaruh pada siapa pun," kata Rezki di acara Nongkrong bareng Shopee lewat "BRO CODE", Jakarta, Rabu.
Bedanya, kata Rezki, pria lebih fokus pada ketersediaan barang yang dia incar. Bila barang idamannya tidak ada, mereka masih membanding-bandingkan dengan produk lain yang serupa.
"Kalau pas diskonnya yang dia suka, bisa 'kena'," ujar dia.
Pembeli pria di e-commerce tersebut masih kalah jumlahnya dibandingkan perempuan, namun bedanya tak terlampau jauh.
"Perbandingannya 40 persen (laki-laki) dan 60 (persen)," kata dia.
Berdasarkan data perilaku pengguna pria di Shopee dalam berbelanja online, mereka cenderung berbelanja pada siang hari dan menyukai sistem pembayaran COD alias Cash on Delivery.
"Tapi masih sedikit karena belum semua penjual mendukung sistem itu," kata dia.
Dari produk-produk terlaris, barang-barang yang diincar para kaum Adam kebanyakan dari kategori gadget dan elektronik, seperti aksesoris handphone hingga aksesoris motor.
Secara umum, pembeli paling banyak memesan produk di kategori kecantikan, mode dan barang-barang untuk ibu serta bayi.
Shopee berupaya menarik pembeli laki-laki dengan kampanye diskon pada 22 Februari untuk barang-barang kategori favorit pria seperti hobi dan koleksi, otomotif, fotografi dan sport & outdoor.