Palangka Raya (ANTARA) - Daun mint adalah jenis daun dari tanaman herbal spesies Mentha yang banyak digunakan pada makanan, minuman, atau bahkan di ramuan minyak pijat dan aromaterapi. Daun kecil ini memiliki rasa sedikit pedas dengan aroma yang menyegarkan. Tak jarang, daun ini juga sering dijadikan bahan campuran dalam permen karet dan teh. Di samping semua itu, Anda juga tidak boleh menyepelekan beragam manfaat daun mint buat kesehatan, lho!
Manfaat daun mint untuk kesehatan
1. Mengandung banyak nutrisi
Dua sendok makan daun mint segar mengandung:
2 kalori
0,12 gram protein
0,48 gram karbohidrat
0,03 gram lemak
0,30 gram serat.
Selain itu, daun mint mengandung sejumlah kecil kalium, magnesium, kalsium, fosfor, vitamin C, zat besi, dan vitamin A.
3. Meredakan gejala IBS (Irritable Bowel Syndrome)
IBS adalah gangguan saluran pencernaan yang umum. Gejalanya bisa berupa sakit perut, kentut, kembung dan kebiasaan buang air besar yang berubah.
Untuk mengobati IBS umumnya butuh obat dokter dan mengikuti pola makan yang benar. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan minyak daun mint bisa bermanfaat menjadi obat herbal untuk IBS.
Minyak daun mint mengandung senyawa yang disebut mentol. Senyawa ini dianggap dapat membantu meringankan gejala IBS melalui efek relaksasi pada otot-otot saluran pencernaan.
4. Mengatasi puting susu yang lecet karena menyusui
Puting lecet adalah salah satu dari sekian banyak keluhan ibu menyusui yang ternyata bisa diatasi dengan daun mint. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengoleskan mint ke kulit dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan sakit yang terkait dengan menyusui.
Dalam penelitian yang dikutip dari Healthline, ibu menyusui dianjurkan menggunakan berbagai minyak atau produk berbahan dasar daun tanaman mint ke sekitar puting susunya setelah menyusui. Hasilnya, air atau minyak daun mint lebih efektif mencegah puting retak dan lecet daripada mengoleskan ASI ke area puting ibu.
5. Meredakan pilek dan flu
Obat pilek dan flu di pasaran banyak yang mengandung ekstrak menthol daun mint. Ekstrak menthol dipercaya memiliki efek dekongestan yang dapat mencairkan lendir hidung yang membuat mampet. Sensasi hangat dari menthol juga berfungsi meningkatkan aliran udara dalam saluran pernapasan.
6. Menyegarkan bau mulut
Permen kunyah, permen karet, pasta gigi, atau obat kumur, rata-rata menawarkan rasa mint sebagai variannya. Hal ini disebabkan karena manfaat daun minta yang punya rasa segar apabila dikunyah.
Para ahli sepakat bahwa sebagian besar produk yang berbahan dasar daun mint dapat mengatasi bau napas selama beberapa jam.
Akan tetapi, wangi mint hanya bisa menutupi aroma bau pada napas, bukan mengurangi bakteri atau senyawa lain yang menyebabkan bau mulut.
Di sisi lain penelitian lain mengatakan bahwa minum teh campur daun mint atau mengunyah daun mint mentah-mentah dapat membunuh bakteri penyebab bau mulut. Ini disebabkan karena ada efek antibakteri di dalam kandungan daun mint.
7. Meningkatkan fungsi otak
Ada klaim penelitian yang mengatakan bahwa menghirup aroma minyak esensial dari tanaman mint bisa memberikan manfaat kesehatan peningkatan fungsi otak.
Penelitian dari Inggris ini menguji 144 orang yang mencium aroma minyak peppermint selama lima menit sebelum pengujian. Hasilnya, ada peningkatan aktivitas memori dalam otak yang cukup signifikan.
Namun, tidak semua penelitian sepakat bahwa minyak daun mint dapat bermanfaat bagi fungsi otak. Diperlukan lebih banyak uji penelitian untuk membantu memahami cara kerjanya dan menyelidiki apakah daun mint memang bermanfaat meningkatkan fungsi otak atau tidak.
Perhatikan ini sebelum coba mengonsumsi daun mint
Seperti banyak herbal lainnya, daun mint juga dapat memiliki efek samping pada tubuh. Menggunakan minyak esensial peppermint terlalu banyak dapat bersifat toksik. Jangan gunakan mint untuk meredakan masalah pencernaan terkait penyakit maag atau asam lambung (refluks gastroesofageal/GERD) karena justru akan memperparah gejala.
Jangan oleskan minyak mint ke wajah bayi atau anak kecil karena dapat menyebabkan kejang yang menghambat pernapasan.
Berhati-hatilah dalam menggunakan produk daun apabila Anda pernah atau sebelumnya memiliki batu empedu. Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memakai herbal jenis apapun.
Memilih dan mengolah mint
Untuk memilih daun tanaman mint mana yang bagus dan layak konsumsi, pilih daun yang permukaannya berwarna hijau cerah dan tidak bernoda. Agar awet, simpan mint ke dalam kantong plastik atau wadah plastik di lemari es hingga satu minggu.
Pada dasarnya, Anda juga bisa membudidayakan atau menanam mint sendiri di rumah. Mint adalah tanaman yang tidak membutuhkan area atau pot yang besar. Tanam benih mint di pot kecil, letakkan di jendela dapur yang terdapat sinar matahari.
Siram dengan rajin, dalam waktu beberapa minggu, tanaman mint siap dipetik dan digunakan. Menanam mint di lingkungan rumah juga dapat membantu mengusir semut dan lalat, karena hewan tersebut cenderung tidak suka aroma mint.
Manfaat daun mint untuk kesehatan
1. Mengandung banyak nutrisi
Dua sendok makan daun mint segar mengandung:
2 kalori
0,12 gram protein
0,48 gram karbohidrat
0,03 gram lemak
0,30 gram serat.
Selain itu, daun mint mengandung sejumlah kecil kalium, magnesium, kalsium, fosfor, vitamin C, zat besi, dan vitamin A.
3. Meredakan gejala IBS (Irritable Bowel Syndrome)
IBS adalah gangguan saluran pencernaan yang umum. Gejalanya bisa berupa sakit perut, kentut, kembung dan kebiasaan buang air besar yang berubah.
Untuk mengobati IBS umumnya butuh obat dokter dan mengikuti pola makan yang benar. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan minyak daun mint bisa bermanfaat menjadi obat herbal untuk IBS.
Minyak daun mint mengandung senyawa yang disebut mentol. Senyawa ini dianggap dapat membantu meringankan gejala IBS melalui efek relaksasi pada otot-otot saluran pencernaan.
4. Mengatasi puting susu yang lecet karena menyusui
Puting lecet adalah salah satu dari sekian banyak keluhan ibu menyusui yang ternyata bisa diatasi dengan daun mint. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengoleskan mint ke kulit dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan sakit yang terkait dengan menyusui.
Dalam penelitian yang dikutip dari Healthline, ibu menyusui dianjurkan menggunakan berbagai minyak atau produk berbahan dasar daun tanaman mint ke sekitar puting susunya setelah menyusui. Hasilnya, air atau minyak daun mint lebih efektif mencegah puting retak dan lecet daripada mengoleskan ASI ke area puting ibu.
5. Meredakan pilek dan flu
Obat pilek dan flu di pasaran banyak yang mengandung ekstrak menthol daun mint. Ekstrak menthol dipercaya memiliki efek dekongestan yang dapat mencairkan lendir hidung yang membuat mampet. Sensasi hangat dari menthol juga berfungsi meningkatkan aliran udara dalam saluran pernapasan.
6. Menyegarkan bau mulut
Permen kunyah, permen karet, pasta gigi, atau obat kumur, rata-rata menawarkan rasa mint sebagai variannya. Hal ini disebabkan karena manfaat daun minta yang punya rasa segar apabila dikunyah.
Para ahli sepakat bahwa sebagian besar produk yang berbahan dasar daun mint dapat mengatasi bau napas selama beberapa jam.
Akan tetapi, wangi mint hanya bisa menutupi aroma bau pada napas, bukan mengurangi bakteri atau senyawa lain yang menyebabkan bau mulut.
Di sisi lain penelitian lain mengatakan bahwa minum teh campur daun mint atau mengunyah daun mint mentah-mentah dapat membunuh bakteri penyebab bau mulut. Ini disebabkan karena ada efek antibakteri di dalam kandungan daun mint.
7. Meningkatkan fungsi otak
Ada klaim penelitian yang mengatakan bahwa menghirup aroma minyak esensial dari tanaman mint bisa memberikan manfaat kesehatan peningkatan fungsi otak.
Penelitian dari Inggris ini menguji 144 orang yang mencium aroma minyak peppermint selama lima menit sebelum pengujian. Hasilnya, ada peningkatan aktivitas memori dalam otak yang cukup signifikan.
Namun, tidak semua penelitian sepakat bahwa minyak daun mint dapat bermanfaat bagi fungsi otak. Diperlukan lebih banyak uji penelitian untuk membantu memahami cara kerjanya dan menyelidiki apakah daun mint memang bermanfaat meningkatkan fungsi otak atau tidak.
Perhatikan ini sebelum coba mengonsumsi daun mint
Seperti banyak herbal lainnya, daun mint juga dapat memiliki efek samping pada tubuh. Menggunakan minyak esensial peppermint terlalu banyak dapat bersifat toksik. Jangan gunakan mint untuk meredakan masalah pencernaan terkait penyakit maag atau asam lambung (refluks gastroesofageal/GERD) karena justru akan memperparah gejala.
Jangan oleskan minyak mint ke wajah bayi atau anak kecil karena dapat menyebabkan kejang yang menghambat pernapasan.
Berhati-hatilah dalam menggunakan produk daun apabila Anda pernah atau sebelumnya memiliki batu empedu. Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memakai herbal jenis apapun.
Memilih dan mengolah mint
Untuk memilih daun tanaman mint mana yang bagus dan layak konsumsi, pilih daun yang permukaannya berwarna hijau cerah dan tidak bernoda. Agar awet, simpan mint ke dalam kantong plastik atau wadah plastik di lemari es hingga satu minggu.
Pada dasarnya, Anda juga bisa membudidayakan atau menanam mint sendiri di rumah. Mint adalah tanaman yang tidak membutuhkan area atau pot yang besar. Tanam benih mint di pot kecil, letakkan di jendela dapur yang terdapat sinar matahari.
Siram dengan rajin, dalam waktu beberapa minggu, tanaman mint siap dipetik dan digunakan. Menanam mint di lingkungan rumah juga dapat membantu mengusir semut dan lalat, karena hewan tersebut cenderung tidak suka aroma mint.