Nanga Bulik (ANTARA) - Wakil Bupati Lamandau Kalimantan Tengah, Riko Porwanto meninjau jembatan di Desa Sumber Mulya, Kecamatan Bulik yang nyaris runtuh diterjang banjir akibat luapan Sungai Lamandau.
"Kami meminta kendaraan besar jangan melintas dulu, mengingat kondisi jembatan tersebut sangat mengkhawatirkan, namun kendaraan roda dua silakan melintas. Sementara di Jembatan Sumber Mulya, dipasangi peringatan larangan untuk kendaraan berat melintas," ujar Riko Porwanto di Nanga Bulik, Kamis.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kendaraan roda empat dan roda enam jenis truk dan fuso dilarang melintas di jembatan sepanjang 21 meter dan lebar empat meter tersebut. Namun untuk kendaraan roda dua, masih aman melintas di jembatan tersebut.
Orang nomor dua di Bumi Bahaum Bakuba itu menegaskan, jembatan tersebut nyaris runtuh akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lamandau, beberapa waktu lalu. Hujan tersebut menyebabkan debit air di Sungai Lamandau meningkat.
Selain jembatan Desa Sumber Mulya, luapan Sungai Lamandau juga menggenangi halaman sekolah, jalan Desa Guci, jalan Desa Batu Kotam dan Jembatan Desa Liku yang menghubungkan Desa Bunut dan Sungai Mentawa.
"Karena intensitas hujan masih terbilang tinggi, kami minta warga tetap waspada terhadap banjir," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lamandau, Triyan Kuderon menyampaikan, selain jalan dan jembatan, banjir juga menggenangi rumah-rumah warga. Dari pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lamandau, ada sekitar empat rumah warga yang terendam air hingga ketinggian satu meter.
Untuk itu dia mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Lamandau, agar berhati-hati saat berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai Lamandau, karena kemungkinan bisa terjadi arus deras saat hujan datang. Masyarakat juga diminta untuk tidak membuang sampah di sungai.
"Saat ini terjadi penumpukan air dari hulu ke hilir, jadi minta minta warga untuk selalu mewaspadai arus deras yang terjadi di Sungai Lamandau," demikian Triyan.
"Kami meminta kendaraan besar jangan melintas dulu, mengingat kondisi jembatan tersebut sangat mengkhawatirkan, namun kendaraan roda dua silakan melintas. Sementara di Jembatan Sumber Mulya, dipasangi peringatan larangan untuk kendaraan berat melintas," ujar Riko Porwanto di Nanga Bulik, Kamis.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kendaraan roda empat dan roda enam jenis truk dan fuso dilarang melintas di jembatan sepanjang 21 meter dan lebar empat meter tersebut. Namun untuk kendaraan roda dua, masih aman melintas di jembatan tersebut.
Orang nomor dua di Bumi Bahaum Bakuba itu menegaskan, jembatan tersebut nyaris runtuh akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lamandau, beberapa waktu lalu. Hujan tersebut menyebabkan debit air di Sungai Lamandau meningkat.
Selain jembatan Desa Sumber Mulya, luapan Sungai Lamandau juga menggenangi halaman sekolah, jalan Desa Guci, jalan Desa Batu Kotam dan Jembatan Desa Liku yang menghubungkan Desa Bunut dan Sungai Mentawa.
"Karena intensitas hujan masih terbilang tinggi, kami minta warga tetap waspada terhadap banjir," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lamandau, Triyan Kuderon menyampaikan, selain jalan dan jembatan, banjir juga menggenangi rumah-rumah warga. Dari pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lamandau, ada sekitar empat rumah warga yang terendam air hingga ketinggian satu meter.
Untuk itu dia mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Lamandau, agar berhati-hati saat berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai Lamandau, karena kemungkinan bisa terjadi arus deras saat hujan datang. Masyarakat juga diminta untuk tidak membuang sampah di sungai.
"Saat ini terjadi penumpukan air dari hulu ke hilir, jadi minta minta warga untuk selalu mewaspadai arus deras yang terjadi di Sungai Lamandau," demikian Triyan.