Sampit (ANTARA) - Beberapa hari terakhir cuaca Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Sampit, terasa lebih panas dari biasanya sehingga membuat banyak warga yang mengaku merasa lelah beraktivitas di luar rumah.
"Cuaca cenderung panas, apalagi kemarin (Kamis) suhunya sampai 35 derajat celcius. Kemungkinan karena pada bulan Maret ini posisi matahari sedang tepat di atas ekuator, jadi itu menimbulkan suhu udara akan semakin panas," kata Forecaster BMKG Stasiun Haji Asan Sampit Lyla Affifah di Sampit, Jumat.
Suhu di Kotawaringin Timur, khususnya Sampit saat siang hari biasanya berkisar 25 sampai 28 derajat celcius, namun beberapa hari terakhir ini meningkat. Bahkan Kamis (21/3), suhu siang hari mencapai 35 derajat celcius.
Angka ini merupakan yang tertinggi, khususnya selama Maret ini. Sedangkan Jumat siang, suhu di Sampit masih tinggi yaitu tercatat 33 derajat celsius.
Biasanya, kata Affifah, Kotawaringin Timur memasuki puncak musim hujan pada Februari dan Maret ini. Namun yang terjadi saat ini berbeda dan kondisi Kotawaringin Timur saat ini cukup kering.
Kondisi yang juga diduga dipengaruhi siklon tropis ini diperkirakan masih akan terjadi untuk beberapa hari ke depan. Namun pergerakannya juga tergantung perubahan siklon tropis dari waktu ke waktu.
"Kondisi ini juga berpengaruh terhadap gelombang di laut. Tinggi gelombang berpotensi terjadi hingga 1,5 meter dan itu cukup rawan terhadap perahu nelayan sehingga harus diwaspadai," kata Affifah.
Panasnya cuaca sangat dirasakan masyarakat di Sampit. Warga umumnya memilih mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari cuaca panas yang cukup menyengat.
"Untungnya di kantor pakai AC (pendingin ruangan) jadi bisa lebih segar. Tapi begitu ke luar kantor, sangat terasa perbedaan cuacanya. Panasnya luar biasa dan lebih panas dari biasanya," kata Risa, salah seorang warga.
Cuaca panas menyebabkan terasa cepat haus sehingga harus banyak minum. Selain itu, memperbanyak minum air juga bertujuan mencegah dehidrasi akibat suhu yang panas beberapa hari terakhir.
"Cuaca cenderung panas, apalagi kemarin (Kamis) suhunya sampai 35 derajat celcius. Kemungkinan karena pada bulan Maret ini posisi matahari sedang tepat di atas ekuator, jadi itu menimbulkan suhu udara akan semakin panas," kata Forecaster BMKG Stasiun Haji Asan Sampit Lyla Affifah di Sampit, Jumat.
Suhu di Kotawaringin Timur, khususnya Sampit saat siang hari biasanya berkisar 25 sampai 28 derajat celcius, namun beberapa hari terakhir ini meningkat. Bahkan Kamis (21/3), suhu siang hari mencapai 35 derajat celcius.
Angka ini merupakan yang tertinggi, khususnya selama Maret ini. Sedangkan Jumat siang, suhu di Sampit masih tinggi yaitu tercatat 33 derajat celsius.
Biasanya, kata Affifah, Kotawaringin Timur memasuki puncak musim hujan pada Februari dan Maret ini. Namun yang terjadi saat ini berbeda dan kondisi Kotawaringin Timur saat ini cukup kering.
Kondisi yang juga diduga dipengaruhi siklon tropis ini diperkirakan masih akan terjadi untuk beberapa hari ke depan. Namun pergerakannya juga tergantung perubahan siklon tropis dari waktu ke waktu.
"Kondisi ini juga berpengaruh terhadap gelombang di laut. Tinggi gelombang berpotensi terjadi hingga 1,5 meter dan itu cukup rawan terhadap perahu nelayan sehingga harus diwaspadai," kata Affifah.
Panasnya cuaca sangat dirasakan masyarakat di Sampit. Warga umumnya memilih mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menghindari cuaca panas yang cukup menyengat.
"Untungnya di kantor pakai AC (pendingin ruangan) jadi bisa lebih segar. Tapi begitu ke luar kantor, sangat terasa perbedaan cuacanya. Panasnya luar biasa dan lebih panas dari biasanya," kata Risa, salah seorang warga.
Cuaca panas menyebabkan terasa cepat haus sehingga harus banyak minum. Selain itu, memperbanyak minum air juga bertujuan mencegah dehidrasi akibat suhu yang panas beberapa hari terakhir.