Bau asap karhutla menyengat usai diguyur hujan di Palangka Raya

id Palangka Raya,bau menyengat karhutla,karhutla,Kalteng,kabut asap,Bau asap karhutla menyengat usai diguyur hujan di Palangka Raya

Bau asap karhutla menyengat usai diguyur hujan di Palangka Raya

FOTO ARSIP: Dua mobil melintasi Jalan Yos Soedarso yang sedang diguyur hujan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

Palangka Raya (ANTARA) - Meski Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah sempat diguyur hujan dengan intesitas sedang pada Minggu (8/10) malam, namun aroma bau asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tercium menyengat.

"Kami bersyukur walau hujan turun dengan intesitas sedang, setidaknya mengurangi dampak kabut asap karhutla dan debu-debu jalanan hilang," kata warga Jalan RTA Milono, Kecamatan Jekan Raya, Kelurahan Menteng, Lita di Palangka Raya.

Ia mengatakan, hujan yang turun sekitar pukul 21.30 Wib dan berhenti sekitar 23.43 Wib, menyisakan aroma bau asap menyengat.

Baca juga: Bau kabut asap karhutla terasa menyengat di Palangka Raya saat pagi hari

"Dengan turunnya hujan ini, semoga saja permasalahan kabut asap karhutla serta debu-debu jalanan bisa segera hilang," kata ibu tiga orang anak itu.

Warga lainnya, Septia megatakan, walau bau asap akibat karhutla menyengat, setidaknya di "Kota Cantik" Palangka Raya ada turun hujan, walau hanya beberapa jam saja.

"Kita ketahui di Kota Palangka Raya saat ini dilanda kemarau panjang, ditambah lagi dengan kabut asap akibat karhutla. Hal ini  sudah cukup mengganggu pernapasan dan aktivitas di luar rumah, terutama anak peserta didik kita," katanya.

Baca juga: KLHK segel lahan milik PT PGK di Palangka Raya

Selain mengganggu pernapasan dan aktivitas di luar rumah, kabut asap juga sudah mengganggu proses belajar mengajar bagi peserta didik kita baik dari tingkat TK/PAUD, SD dan SMP.

Ibu dua orang itu mengapresiasi langkah pemerintah setempat, yang sudah berupaya memadamkan dan mengatasi kabut asap karhutla yang terjadi di Kota Palangka Raya.

Ia menyebutkan bahwa kebakaran hutan dan lahan bukan sesuatu yang mustahil untuk ditiadakan, apalagi kebakaran tersebut sering terjadi tiap tahunnya.

Baca juga: Disdik Palangka Raya perpanjang PJJ akibat bencana asap karhutla

"Sebenarnya kebakaran hutan dan lahan sudah sering terjadi setiap tahunnya dan penyebabnya jelas, lalu kenapa harus terjadi berulang kali," katanya.

Ia mengatakan akibat adanya karhutla di Kalteng yang terjadi hampir setiap tahun, telah banyak memberikan dampak negatif, baik secara ekonomi maupun kesehatan warga setempat, khususnya pada anak-anak.

Pihaknya berharap untuk tahun selanjutnya tidak ada lagi karhutla di provinsi yang berjuluk 'Bumi Tambun Bungai' itu.

"Bahwa mencegah jauh lebih murah dibandingkan saat telah terjadi kebakaran besar," tandasnya.

Baca juga: Kalteng tetapkan tanggap darurat untuk optimalkan penanganan karhutla

Baca juga: BPPRD-Satpol PP bagikan masker antisipasi dampak kabut asap

Baca juga: Disdik: Pembelajaran di Palangka Raya dilakukan jarak jauh dampak kabut asap