Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama 10 hari, terhitung sejak 6-15 Oktober 2023 untuk mengoptimalkan penanganan bencana itu.
"Terhitung mulai 6 Oktober sampai dengan 15 Oktober 2023 status siaga darurat dinaikkan menjadi tanggap darurat, setelah itu kita evaluasi lagi sambil melihat perkembangan. Kepala daerah yang wilayahnya terjadi karhutla masif, saya instruksikan tidak boleh meninggalkan tempat," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Jumat.
Dia menjelaskan keputusan menetapkan status tanggap darurat tersebut, di antaranya mengacu perkembangan kondisi di lapangan, termasuk penetapan status tanggap darurat di sejumlah kabupaten dan kota, di antaranya Kotawaringin Timur dan Palangka Raya.
Dia menyebutkan jangka waktu status tanggap darurat dapat diperpanjang atau dipersingkat sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan penanganan bencana di lapangan.
Untuk mendukung tugas dan fungsi bagian dan bidang dalam pos komando penanganan darurat bencana, setiap bagian dan bidang dapat membentuk keanggotaan sesuai dengan kebutuhan, dengan melibatkan unsur komando resort militer, kepolisian daerah, instansi vertikal, perangkat daerah provinsi, akademisi, dan masyarakat.
Pemprov Kalteng sudah menyiapkan anggaran Rp110 miliar yang merupakan alokasi biaya tak terduga (BTT) terkait dengan penetapan status tanggap darurat karhutla itu.
Baca juga: Gubernur Kalteng: TNI garda terdepan NKRI
Anggaran ini untuk mengoptimalkan penanggulangan karhutla, seperti menambah jumlah personel yang melakukan pemadaman maupun sarana prasarana, sehingga karhutla bisa dituntaskan.
"Manfaatkan dana BTT dengan baik untuk mengoptimalkan penanganan karhutla," katanya.
Dia menginstruksikan seluruh bupati, penjabat bupati, dan penjabat wali kota yang daerahnya terjadi karhutla secara masif, tidak boleh meninggalkan wilayah hingga karhutla terkendali.
Setelah rapat koordinasi pada Kamis (5/10), Gubernur Kalteng Sugianto Sabran beserta jajaran dan lainnya meninjau salah satu titik karhutla, yakni di Jl. Lintas Kalimantan Km. 26 Desa Tanjung Taruna, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.
Baca juga: Pemprov Kalteng-Bulog sediakan 800 ton beras subsidi kualitas premium
Baca juga: Dishanpang Kalteng perkuat sumber daya petugas, pastikan penyajian data berkualitas
Baca juga: Berikut perkembangan pembangunan RSUD di Hanau
Berita Terkait
Pelajar di Kapuas diberi pemahaman terkait perkawinan usia anak dan perundungan
Jumat, 15 November 2024 15:29 Wib
Legislator Kota sesalkan KDRT masih terjadi di Palangka Raya
Jumat, 15 November 2024 15:12 Wib
Belum genap dua bulan menjabat, nama Pjs Bupati Kotim dicatut
Jumat, 15 November 2024 15:12 Wib
Ancaman bom pada kegiatan wisuda Universitas Katolik Parahyangan Bandung
Jumat, 15 November 2024 15:08 Wib
Pemimpin Korut Kim Jong Un produksi massal 'drone' untuk serangan bunuh diri
Jumat, 15 November 2024 15:06 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta bantu perluas akses pasar UMKM
Jumat, 15 November 2024 15:05 Wib
Lahirkan sejumlah gagasan, Pemuda Katolik Kalteng gelar konferensi cendikiawan dan akademisi
Jumat, 15 November 2024 14:46 Wib
Persadia ajak lansia di Kapuas tetap bersemangat menjaga kesehatan
Jumat, 15 November 2024 14:32 Wib