Sampit (ANTARA) - Hujan deras disertai angin dan guntur, sempat terjadi saat pendistribusian logistik pemilu melalui jalur sungai ke sejumlah desa di kecamatan yang terisolasi jalan darat di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, sehari menjelang pemilu serentak Rabu (17/4).
"Cuaca buruk, tapi distribusi tidak sampai terganggu. Untuk mencegah kerusakan, logistik pemilu kami angkut menggunakan kapal berukuran besar dan tidak bocor. Selain itu, logistik juga ditutup terpal supaya tidak basah," kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Seranau Fahrizal di Sampit, Selasa.
Hari ini merupakan hari terakhir distribusi logistik pemilu di Kotawaringin Timur, di antaranya ke dua kecamatan yang terisolasi jalan darat yaitu Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Distribusi ke desa-desa di dua kecamatan ini cukup rawan karena melalui jalur sungai.
Ada satu kelurahan dan lima desa di Kecamatan Seranau yang distribusi logistiknya yang sepenuhnya harus melalui sungai, yaitu Desa Batuah, Terantang, Terantang Hilir dan Ganepo. Waktu tempuh selama dua jam bahkan lebih karena sebagian harus menyusuri anak sungai sehingga cukup menyulitkan.
Logistik pemilu tiba di Dermaga Habaring Hurung pada siang hari, kemudian didistribusikan ke desa-desa di Kecamatan Seranau. Distribusi dilaksanakan hingga malam hari, apalagi sempat terjadi hujan deras sehingga pengangkutan logistik pemilu harus lebih hati-hati.
Total ada enam kapal yang digunakan untuk mengangkut 208 kotak suara. Sedangkan jumlah pemilih sebanyak 8.382 orang yang bisa memilih di 39 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersedia.
"Mudah-mudahan semua berjalan lancar. Kami bersama kepolisian, TNI dan pihak lainnya berkomitmen menjalankan tugas dengan baik. Kami berharap partisipasi pemilih nanti juga tinggi," harap Fahrizal.
Sementara itu, distribusi logistik pemilu di Kecamatan Pulau Hanaut juga sebagian besar melalui jalur sungai dan menyisir laut. Dari 14 desa di kecamatan itu, hanya satu desa yang distribusi logistik pemilunya melalui jalur darat dari pusat kecamatan, sedangkan 13 desa lainnya harus menggunakan perahu atau kelotok.
Ada 300 kotak suara yang harus diangkut dan dibawa ke TPS yang ada di Kecamatan Pulau Hanaut, termasuk satu TPS terjauh yaitu kampung Cemeti Desa Satiruk yang cukup rawan karena sering terjadi gelombang tinggi. Semua logistik tersebut diangkut menggunakan tujuh perahu atau kelotok berbagai ukuran sesuai kebutuhan.
"Mohon doanya semoga semua lancar mengingat medan dan cuaca akhir-akhir ini cukup labil, khususnya wilayah Desa Satiruk dan Dusun Cemeti," demikian Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami.
Kabupaten Kotawaringin Timur terdiri 17 kecamatan, 168 desa dan 17 kelurahan. Dalam pemilu, Komisi Pemilihan Umum membaginya menjadi lima daerah pemilihan. Setiap daerah pemilihan mempunyai karakteristik wilayah berbeda sehingga tingkat kerawanannya berbeda-beda pula.
"Cuaca buruk, tapi distribusi tidak sampai terganggu. Untuk mencegah kerusakan, logistik pemilu kami angkut menggunakan kapal berukuran besar dan tidak bocor. Selain itu, logistik juga ditutup terpal supaya tidak basah," kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Seranau Fahrizal di Sampit, Selasa.
Hari ini merupakan hari terakhir distribusi logistik pemilu di Kotawaringin Timur, di antaranya ke dua kecamatan yang terisolasi jalan darat yaitu Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Distribusi ke desa-desa di dua kecamatan ini cukup rawan karena melalui jalur sungai.
Ada satu kelurahan dan lima desa di Kecamatan Seranau yang distribusi logistiknya yang sepenuhnya harus melalui sungai, yaitu Desa Batuah, Terantang, Terantang Hilir dan Ganepo. Waktu tempuh selama dua jam bahkan lebih karena sebagian harus menyusuri anak sungai sehingga cukup menyulitkan.
Logistik pemilu tiba di Dermaga Habaring Hurung pada siang hari, kemudian didistribusikan ke desa-desa di Kecamatan Seranau. Distribusi dilaksanakan hingga malam hari, apalagi sempat terjadi hujan deras sehingga pengangkutan logistik pemilu harus lebih hati-hati.
Total ada enam kapal yang digunakan untuk mengangkut 208 kotak suara. Sedangkan jumlah pemilih sebanyak 8.382 orang yang bisa memilih di 39 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersedia.
"Mudah-mudahan semua berjalan lancar. Kami bersama kepolisian, TNI dan pihak lainnya berkomitmen menjalankan tugas dengan baik. Kami berharap partisipasi pemilih nanti juga tinggi," harap Fahrizal.
Sementara itu, distribusi logistik pemilu di Kecamatan Pulau Hanaut juga sebagian besar melalui jalur sungai dan menyisir laut. Dari 14 desa di kecamatan itu, hanya satu desa yang distribusi logistik pemilunya melalui jalur darat dari pusat kecamatan, sedangkan 13 desa lainnya harus menggunakan perahu atau kelotok.
Ada 300 kotak suara yang harus diangkut dan dibawa ke TPS yang ada di Kecamatan Pulau Hanaut, termasuk satu TPS terjauh yaitu kampung Cemeti Desa Satiruk yang cukup rawan karena sering terjadi gelombang tinggi. Semua logistik tersebut diangkut menggunakan tujuh perahu atau kelotok berbagai ukuran sesuai kebutuhan.
"Mohon doanya semoga semua lancar mengingat medan dan cuaca akhir-akhir ini cukup labil, khususnya wilayah Desa Satiruk dan Dusun Cemeti," demikian Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami.
Kabupaten Kotawaringin Timur terdiri 17 kecamatan, 168 desa dan 17 kelurahan. Dalam pemilu, Komisi Pemilihan Umum membaginya menjadi lima daerah pemilihan. Setiap daerah pemilihan mempunyai karakteristik wilayah berbeda sehingga tingkat kerawanannya berbeda-beda pula.