Sampit (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah masih kekurangan sekitar 1.000 unit komputer jika ingin semua sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di daerah ini melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Ini menjadi perhatian pemerintah daerah. Kami juga berharap nanti pemerintah pusat membantu melalui dana alokasi khusus," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Senin.
Ujian nasional tingkat SMP/MTs di Kotawaringin Timur tahun 2019 diikuti 7.168 siswa yang berasal dari 125 sekolah.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.255 atau 45,41 persen siswa yang tersebar di 35 sekolah akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), sedangkan 90 sekolah lainnya mengikuti ujian dengan cara ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Masih banyaknya sekolah yang melaksanakan ujian nasional dengan cara UNKP lantaran terkendala terbatasnya ketersediaan peralatan, khususnya komputer. Selain itu, banyak sekolah yang berada di pelosok yang akses listrik dan jaringan internetnya masih sangat terbatas sehingga belum memungkinkan untuk melaksanakan UNBK.
Halikinnor mengatakan, pemenuhan kekurangan 1.000 unit komputer itu akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, ditargetkan pemenuhan 500 unit komputer terlebih dahulu agar makin banyak sekolah yang bisa melaksanakan ujian nasional dengan UNBK.
Selanjutnya, diupayakan memenuhi kekurangannya secara bertahap sesuai kemampuan anggaran. Harapannya, semua sekolah jenjang SMP/MTs bisa melaksanakan ujian nasional dengan sistem UNBK.
"Kalau memang anggarannya memungkinkan, nanti semua kita penuhi sehingga seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur melaksanakan ujian nasional dengan sistem komputerisasi," harap Halikinnor.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, untuk tingkat MTs semua sudah menerapkan UNBK, sedangkan tingkat SMP masih banyak yang melaksanakan ujian nasional dengan UNKP.
"Kami berharap nantinya untuk pemenuhan dalam rangka kegiatan ini bisa secara bertahap. Kami juga sangat menyambut baik sekali upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melengkapi sarana dan prasarana," kata Suparmadi.
Saat ini ketersediaan komputer untuk UNBK SMP/MTs adalah satu berbanding tiga. Meski kondisi saat ini sudah sesuai syarat minimal yang ditetapkan pemerintah pusat, namun Suparmadi berharap perangkat komputer bisa dipenuhi sehingga perbandingan ketersediaan komputer adalah minimal satu komputer untuk dua peserta, bahkan tidak menutup kemungkinan satu orang satu komputer.
"Ini menjadi perhatian pemerintah daerah. Kami juga berharap nanti pemerintah pusat membantu melalui dana alokasi khusus," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Senin.
Ujian nasional tingkat SMP/MTs di Kotawaringin Timur tahun 2019 diikuti 7.168 siswa yang berasal dari 125 sekolah.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.255 atau 45,41 persen siswa yang tersebar di 35 sekolah akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), sedangkan 90 sekolah lainnya mengikuti ujian dengan cara ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Masih banyaknya sekolah yang melaksanakan ujian nasional dengan cara UNKP lantaran terkendala terbatasnya ketersediaan peralatan, khususnya komputer. Selain itu, banyak sekolah yang berada di pelosok yang akses listrik dan jaringan internetnya masih sangat terbatas sehingga belum memungkinkan untuk melaksanakan UNBK.
Halikinnor mengatakan, pemenuhan kekurangan 1.000 unit komputer itu akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, ditargetkan pemenuhan 500 unit komputer terlebih dahulu agar makin banyak sekolah yang bisa melaksanakan ujian nasional dengan UNBK.
Selanjutnya, diupayakan memenuhi kekurangannya secara bertahap sesuai kemampuan anggaran. Harapannya, semua sekolah jenjang SMP/MTs bisa melaksanakan ujian nasional dengan sistem UNBK.
"Kalau memang anggarannya memungkinkan, nanti semua kita penuhi sehingga seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur melaksanakan ujian nasional dengan sistem komputerisasi," harap Halikinnor.
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, untuk tingkat MTs semua sudah menerapkan UNBK, sedangkan tingkat SMP masih banyak yang melaksanakan ujian nasional dengan UNKP.
"Kami berharap nantinya untuk pemenuhan dalam rangka kegiatan ini bisa secara bertahap. Kami juga sangat menyambut baik sekali upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melengkapi sarana dan prasarana," kata Suparmadi.
Saat ini ketersediaan komputer untuk UNBK SMP/MTs adalah satu berbanding tiga. Meski kondisi saat ini sudah sesuai syarat minimal yang ditetapkan pemerintah pusat, namun Suparmadi berharap perangkat komputer bisa dipenuhi sehingga perbandingan ketersediaan komputer adalah minimal satu komputer untuk dua peserta, bahkan tidak menutup kemungkinan satu orang satu komputer.