Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat frekuensi penerbangan di Provinsi Kalimantan Tengah selama Maret 2019 sebanyak 1.740 kali, atau mengalami kenaikan 6,95 persen dibandingkan Februari 2019 yang hanya berkisar 1.627 kali.
Kenaikan frekuensi penerbangan di Provinsi Kalteng itu diikuti bertambahnya aktivitas penumpang sekitar 4,21 persen dan volume barang 4,66 persen, kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Sabtu.
"Untuk penumpang dipengaruhi bertambahnya jumlah yang datang ke Kalteng 3,24 persen, dan berangkat 5,20 persen. Kalau arus lalu lintas, dipengaruhi bongkar barang sekitar 21,32 persen," ucapnya.
Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang penerbangan di Kalteng selama Maret 2019 sebanyak 125.858 orang. Dari jumlah itu, penumpang yang datang sekitar 63.173 orang dan berangkat 62.685 orang.
Yomin mengatakan dari keseluruhan jumlah penumpang selama Maret 2019 lebih banyak melalui Bandar Tjilik Riwut yakni 63.548 orang (50,49 persen), disusul bandara Iskandar Pangkalan Bun 42.754 orang (33,97 persen), Bandara H Asan Sampit 19.279 orang, dan bandara lainnya 277 orang (0,22 persen).
Baca juga: Bawang dan beras penyumbang inflasi Kalteng selama April 2019
"Di bulan yang sama, jumlah barang diangkut melalui maskapai penerbangan mencapai 1.303 ton. Dari jumlah itu, 899 ton barang yang dibongkar di Kalteng, dan 404 ton diangkut dari provinsi ini," ucapnya.
Meski frekuensi penerbangan di Kalteng selama Maret 2019 mengalami kenaikan, namun BPS mencatat untuk periode Januari-Maret 2019 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Dia mengatakan penurunan yang mencapai 17,55 persen itu diikuti merosotnya aktivitas penumpang berkisar 21,82 persen dan barang 24,54 persen.
"Jadi, potensi arus lalu lintas penumpang selama triwulan I tahun 2019, secara keseluruhan relatif rendah. Ini perlu mendapat perhatian pemerintah," demikian Yomin.
Baca juga: Frekuensi penerbangan di Kalteng terus mengalami penurunan
Kenaikan frekuensi penerbangan di Provinsi Kalteng itu diikuti bertambahnya aktivitas penumpang sekitar 4,21 persen dan volume barang 4,66 persen, kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Sabtu.
"Untuk penumpang dipengaruhi bertambahnya jumlah yang datang ke Kalteng 3,24 persen, dan berangkat 5,20 persen. Kalau arus lalu lintas, dipengaruhi bongkar barang sekitar 21,32 persen," ucapnya.
Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang penerbangan di Kalteng selama Maret 2019 sebanyak 125.858 orang. Dari jumlah itu, penumpang yang datang sekitar 63.173 orang dan berangkat 62.685 orang.
Yomin mengatakan dari keseluruhan jumlah penumpang selama Maret 2019 lebih banyak melalui Bandar Tjilik Riwut yakni 63.548 orang (50,49 persen), disusul bandara Iskandar Pangkalan Bun 42.754 orang (33,97 persen), Bandara H Asan Sampit 19.279 orang, dan bandara lainnya 277 orang (0,22 persen).
Baca juga: Bawang dan beras penyumbang inflasi Kalteng selama April 2019
"Di bulan yang sama, jumlah barang diangkut melalui maskapai penerbangan mencapai 1.303 ton. Dari jumlah itu, 899 ton barang yang dibongkar di Kalteng, dan 404 ton diangkut dari provinsi ini," ucapnya.
Meski frekuensi penerbangan di Kalteng selama Maret 2019 mengalami kenaikan, namun BPS mencatat untuk periode Januari-Maret 2019 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Dia mengatakan penurunan yang mencapai 17,55 persen itu diikuti merosotnya aktivitas penumpang berkisar 21,82 persen dan barang 24,54 persen.
"Jadi, potensi arus lalu lintas penumpang selama triwulan I tahun 2019, secara keseluruhan relatif rendah. Ini perlu mendapat perhatian pemerintah," demikian Yomin.
Baca juga: Frekuensi penerbangan di Kalteng terus mengalami penurunan