Balikpapan (ANTARA) - Konser kemanusiaan bertajuk "Care for Humanity" selama empat jam di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu, dengan menghadirkan penyanyi dan pencipta lagu Melly Goeslaw, berhasil mengumpulkan dana Rp300 juta.
Di depan ratusan hadirin di Ballroom Swissbell Hotel, Pasar Baru, Klandasan Ilir, Melly membawakan sejumlah lagu antara lain "Ada Apa Dengan Cinta" yang diciptakannya untuk tema film dengan judul yang sama pada 2003.
Para penonton bertepuk tangan secara meriah dan menyanyi bersama dalam konser tersebut.
Dalam konser amal itu, Melly tak hanya menyanyi namun juga berperan semacam juru lelang.
“Untuk yang mau menyumbang Rp1 juta dan Rp500 ribu, silakan maju ke panggung,” kata Melly yang tampil dengan hijab dan gamis bermotif vintage ornamen ala surat pos sebelum masa surat elektronik sekarang.
Penyanyi dan pencipta lagu kondang era 1990-2000 Melly Goeslaw memperlihatkan jumlah komitmen sumbangan para dermawan yang didapat dalam konser kemanusiaan digelar Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kaltim di Balkpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5). (ANTARA/Novi Abdi)
Panggung pun menjadi penuh oleh para dermawan yang berniat menyumbangkan sejumlah dananya. Kebanyakan mereka dari kalangan perempuan, baik setengah baya, muda, maupun anak-anak.
Oleh Melly, mereka segera dikalungi syal berwarna kombinasi hitam, merah, putih, dan hijau ala bendera Palestina.
Petugas dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) kemudian menghampiri mereka untuk mencatat nama dan jumlah sumbangan.
“Satu peruntukan sumbangan ini memang untuk dikirimkan membantu rakyat Palestina,” kata General Manager ACT untuk Indonesia Timur Syahrul Mubaraq.
Balikpapan menjadi salah satu tempat dalam rangkaian enam kota konser kemanusiaan “Care for Humanity” bersama Melly Goeslaw.
Ia mengatakan hingga saat ini sudah terkumpul sekurang-kurangnya Rp6 miliar dengan cara seperti itu. Uang itu akan digunakan membiayai kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
Ia menjelaskan bahwa di dalam negeri, ACT turut menolong korban gempa Lombok, korban gempa-tsunami-likuifaksi di Palu-Sigi-Donggala, korban tsunami Selat Sunda, serta banyak lainnya melalui program zakat, kurban, dan wakaf.
Di dunia internasional, ACT turut membantu kehidupan warga Palestina yang terus menerus ditekan Israel dan negeri-bangsa yang tengah dilanda konflik lainnya, seperti Suriah, Yaman, Somalia, Rohingnya, dan Uighur.
“Kami menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok harian,” kata Syahrul.
Ia juga mencontohkan tentang adanya dapur umum Indonesia di Palestina.
Di depan ratusan hadirin di Ballroom Swissbell Hotel, Pasar Baru, Klandasan Ilir, Melly membawakan sejumlah lagu antara lain "Ada Apa Dengan Cinta" yang diciptakannya untuk tema film dengan judul yang sama pada 2003.
Para penonton bertepuk tangan secara meriah dan menyanyi bersama dalam konser tersebut.
Dalam konser amal itu, Melly tak hanya menyanyi namun juga berperan semacam juru lelang.
“Untuk yang mau menyumbang Rp1 juta dan Rp500 ribu, silakan maju ke panggung,” kata Melly yang tampil dengan hijab dan gamis bermotif vintage ornamen ala surat pos sebelum masa surat elektronik sekarang.
Oleh Melly, mereka segera dikalungi syal berwarna kombinasi hitam, merah, putih, dan hijau ala bendera Palestina.
Petugas dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) kemudian menghampiri mereka untuk mencatat nama dan jumlah sumbangan.
“Satu peruntukan sumbangan ini memang untuk dikirimkan membantu rakyat Palestina,” kata General Manager ACT untuk Indonesia Timur Syahrul Mubaraq.
Balikpapan menjadi salah satu tempat dalam rangkaian enam kota konser kemanusiaan “Care for Humanity” bersama Melly Goeslaw.
Ia mengatakan hingga saat ini sudah terkumpul sekurang-kurangnya Rp6 miliar dengan cara seperti itu. Uang itu akan digunakan membiayai kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
Ia menjelaskan bahwa di dalam negeri, ACT turut menolong korban gempa Lombok, korban gempa-tsunami-likuifaksi di Palu-Sigi-Donggala, korban tsunami Selat Sunda, serta banyak lainnya melalui program zakat, kurban, dan wakaf.
Di dunia internasional, ACT turut membantu kehidupan warga Palestina yang terus menerus ditekan Israel dan negeri-bangsa yang tengah dilanda konflik lainnya, seperti Suriah, Yaman, Somalia, Rohingnya, dan Uighur.
“Kami menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok harian,” kata Syahrul.
Ia juga mencontohkan tentang adanya dapur umum Indonesia di Palestina.