Jakarta (ANTARA) - Seorang perempuan di India yang tidak disebutkan identitasnya ingin bercerai dari suaminya agar dia dapat hidup bersama teman yang dikenalnya lewat game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG)
Melansir laman Indian Express, perempuan berusia 19 tahun asal Ahmedabad itu menelepon layanan bantuan Abhayam 181. Dia bercerita telah bermain PUBG dengan teman online-nya itu secara teratur.
Abhayam pun membentuk tim konseling dan menemui perempuan itu di rumahnya untuk menangani kasus tersebut. Mereka menemukan perempuan itu menghabiskan banyak waktu bermain PUBG sehingga dia terasing dari anggota keluarganya.
Konselor yang menangani kasus itu, Sonal Sagathiya, menyarankan perempuan itu untuk mempertimbangkan kembali keinginannya dan menawarkan tinggal di pusat rehabilitasi di Ahmedabad.
"Tapi, dia menolak karena di sana tidak boleh memakai ponsel," kata Sagathiya.
Kepala Abhayam 181 Narendrasinh Gohil mengatakan rata-rata mereka mendapatkan 550 panggilan dalam sehari, 90 persen diantaranya tim konselor langsung mendatangi ke rumah.
Gohil menyatakan baru kali itu menangani kasus istri minta cerai karena ingin bersama teman PUBG. Biasanya, mereka mendapatkan keluhan dari orang tua yang anaknya ketagihan main PUBG.
Abhayam, menurut standard operasional mereka, tidak memaksakan saran kepada perempuan tersebut atas kasusnya. Perempuan itu akan memikirkan kembali keinginannya dan berjanji akan menelepon Abhayam jika butuh bantuan.
Melansir laman Indian Express, perempuan berusia 19 tahun asal Ahmedabad itu menelepon layanan bantuan Abhayam 181. Dia bercerita telah bermain PUBG dengan teman online-nya itu secara teratur.
Abhayam pun membentuk tim konseling dan menemui perempuan itu di rumahnya untuk menangani kasus tersebut. Mereka menemukan perempuan itu menghabiskan banyak waktu bermain PUBG sehingga dia terasing dari anggota keluarganya.
Konselor yang menangani kasus itu, Sonal Sagathiya, menyarankan perempuan itu untuk mempertimbangkan kembali keinginannya dan menawarkan tinggal di pusat rehabilitasi di Ahmedabad.
"Tapi, dia menolak karena di sana tidak boleh memakai ponsel," kata Sagathiya.
Kepala Abhayam 181 Narendrasinh Gohil mengatakan rata-rata mereka mendapatkan 550 panggilan dalam sehari, 90 persen diantaranya tim konselor langsung mendatangi ke rumah.
Gohil menyatakan baru kali itu menangani kasus istri minta cerai karena ingin bersama teman PUBG. Biasanya, mereka mendapatkan keluhan dari orang tua yang anaknya ketagihan main PUBG.
Abhayam, menurut standard operasional mereka, tidak memaksakan saran kepada perempuan tersebut atas kasusnya. Perempuan itu akan memikirkan kembali keinginannya dan berjanji akan menelepon Abhayam jika butuh bantuan.