Nanga Bulik, Lamandau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan setempat, berencana membangun depo sekaligus bank sampah pada tahun 2019, agar berbagai persoalan sampah dapat teratasi dan kebersihan di wilayah itu semakin meningkat.
"Keberadaan depo dan bank Sampah itu juga akan diikuti dengan pemberian edukasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Rabu.
Menurut dia, pembangunan depo dan bank sampah itu langkah strategis Kabupaten Lamandau dalam membenahi sistem pengelolaan sampah agar lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, dapat tercipta lingkungan yang sehat, rapi dan bersih.
Hendra mengatakan nantinya dua fasilitas persampahan yang dibangun tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengubah sampah menjadi barang yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis, seperti pupuk dan barang - barang kerajinan lainnya.
"Lokasi pembangunan depo dan bank sampah itu juga tidak berdekatan dengan jalan raya. Jadi, keberadaannya tidak mengganggu pemandangan," kata Hendra.
Baca juga: Jembatan Saharaan dijanjikan dibangun permanen
Terpisah, Kasi Persampahan DLHK Lamandau Yosep Septiadi mengatakan bahwa sejatinya bank sampah berguna sebagai tempat pemilahan atau pengumpulan sampah, yang dapat di daur ulang dan digunakan ulang serta mempunyai nilai ekonomis.
"Saat ini DLHK setempat mempunyai dua unit bank sampah binaan, dan untuk sekolah-sekolah ada sebanyak 11 sekolah Adiwiyata," kata Yosep.
Dia mengemukakan bahwa untuk lokasi pembangunan bank sampah serta depo, beberapa waktu yang lalu Bupati Hendra Lesmana bersama Dinas PUPR dan DLHK sendiri sudah berkesempatan untuk meninjau lokasinya yang berada di belakang kantor DLHK setempat.
"Pembangunan Bank sampah dan depo ini juga sekaligus merupakan salah satu pelaksanaan prinsip 3R (Reuse, Reduce serta Recycle), dan bupati sudah meninjau lokasinya," demikian Yosep.
Baca juga: Produk makanan di Pasar Ramadhan Lamandau aman dikonsumsi
"Keberadaan depo dan bank Sampah itu juga akan diikuti dengan pemberian edukasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Rabu.
Menurut dia, pembangunan depo dan bank sampah itu langkah strategis Kabupaten Lamandau dalam membenahi sistem pengelolaan sampah agar lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, dapat tercipta lingkungan yang sehat, rapi dan bersih.
Hendra mengatakan nantinya dua fasilitas persampahan yang dibangun tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengubah sampah menjadi barang yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis, seperti pupuk dan barang - barang kerajinan lainnya.
"Lokasi pembangunan depo dan bank sampah itu juga tidak berdekatan dengan jalan raya. Jadi, keberadaannya tidak mengganggu pemandangan," kata Hendra.
Baca juga: Jembatan Saharaan dijanjikan dibangun permanen
Terpisah, Kasi Persampahan DLHK Lamandau Yosep Septiadi mengatakan bahwa sejatinya bank sampah berguna sebagai tempat pemilahan atau pengumpulan sampah, yang dapat di daur ulang dan digunakan ulang serta mempunyai nilai ekonomis.
"Saat ini DLHK setempat mempunyai dua unit bank sampah binaan, dan untuk sekolah-sekolah ada sebanyak 11 sekolah Adiwiyata," kata Yosep.
Dia mengemukakan bahwa untuk lokasi pembangunan bank sampah serta depo, beberapa waktu yang lalu Bupati Hendra Lesmana bersama Dinas PUPR dan DLHK sendiri sudah berkesempatan untuk meninjau lokasinya yang berada di belakang kantor DLHK setempat.
"Pembangunan Bank sampah dan depo ini juga sekaligus merupakan salah satu pelaksanaan prinsip 3R (Reuse, Reduce serta Recycle), dan bupati sudah meninjau lokasinya," demikian Yosep.
Baca juga: Produk makanan di Pasar Ramadhan Lamandau aman dikonsumsi