Jakarta (ANTARA) - Album terbaru Kunto Aji "Mantra Mantra" berisi pengalaman pribadi sang penyanyi yang mengajak pendengar untuk merenungkan kesehatan mereka, terutama kesehatan mental.

Bekerja sama dengan Blibli.com, Kunto Aji menyiapkan parcel istimewa bernama "Parcel Rehat". Parsel Lebaran ini berisi barang-barang yang lekat dengan kata “rehat” seperti buku kunci gitar lagu-lagu Kunto Aji, bantal leher, essential oil dengan wangi yang menenangkan, buku catatan untuk menuangkan isi pikiran, dan kartu pos untuk berbagi tentang perjalanan ke kampung halaman.

Bagi Kunto Aji, libur Lebaran ini menjadi momen yang tepat untuk orang-orang beristirahat dari kegiatan sehari-hari yang meningkatkan stres.

Kunto Aji memilih konsep parcel Lebaran karena tujuannya adalah mengirimkannya untuk orang terdekat yang kita sayangi atau untuk diri sendiri, sama seperti keputusan membelikan parsel Lebaran pada umumnya.

“Isi parcel ini memang tidak seperti parcel Lebaran pada umumnya. Parcel ini berisi dengan barang-barang saya pribadi gunakan untuk memaksimalkan waktu istirahat. Menjelang mudik, barang-barang ini juga cocok menemani perjalanan pulang kampung yang cenderung panjang,” ujar Kunto Aji dalam keterangan resmi, Senin.

Kunto Aji juga secara khusus menyediakan waktunya untuk membungkus hadiah-hadiah ini sebagai bentuk apresiasinya bagi para penggemar.

“Makna dari parcel yang disediakan oleh Kunto Aji begitu menyentuh dan sesuai dengan semangat Blibli.com untuk berbagi kebaikan di bulan Ramadhan. Kami sangat bersemangat atas kerja sama ini karena membuka kesempatan bagi Blibli.com untuk bereksplorasi di dunia musik bahkan menyentuh isu kesehatan mental. Kami akan memastikan parcel ini sampai ke tangan orang-orang tersayang dengan cepat dan aman,” ujar Yolanda Nainggolan, Head of Public Relations Blibli.com.

Parcel Rehat dijual secara eksklusif di Blibli.com dalam jumlah terbatas dan dapat dibeli oleh para pecinta musik Kunto Aji mulai 27 Mei 2019.

Kesehatan mental masih jadi stigma yang jarang dibahas di Indonesia. Menurut Departemen Kesehatan, jumlah kasus terkait kesehatan mental meningkat hingga angka 9,8 persen pada remaja usia 15 tahun ke atas.

Pemicu utama kesehatan mental yang paling tinggi adalah stres yang kerap tidak disadari dampaknya. Banyak di antara mereka yang menghadapi masalah kesehatan mental kesulitan mengosongkan pikiran yang berimbas pada kesulitan beristirahat.

Pewarta : Nanien Yuniar
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024