Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengimbau seluruh masyarakat di daerah itu untuk waspada ancaman banjir parah yang bisa terjadi secara tiba-tiba.

"Beberapa kecamatan dan desa di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur rawan terhadap bencana banjir, untuk itu masyarakat harus berhati-hati," kata Kepala Bagian Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kotawaringin Timur Punding di Sampit, Rabu.

Curah hujan di wilayah Kotawaringin Timur masih cukup tinggi, sehingga dapat mengakibatkan banjir. BPBD Kotawaringin Timur saat ini terus memantau sejumlah daerah yang rawan banjir.

Saat ini sedikitnya ada empat desa di wilayah Kecamatan Tualan Hulu masih terendam banjir akibat luapan Sungai Tualan. Empat desa yang terendam banjir sejak Minggu (9/6) tersebut yaitu Desa Sebungsu, Tumbang Mujam, Mirah dan Luwuk Sampun. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun banjir telah merendam sedikitnya 129 rumah warga.

Hari pertama banjir melanda, kedalaman air berkisar antara 125 centimeter hingga 150 centimeter, namun hingga Selasa (11/6) kedalaman air mulai berkurang yakni antara 40 cm hingga 70 cm.

Rumah-rumah yang terendam umumnya berada di dataran rendah dekat sungai sehingga mudah terendam ketika Sungai Tualan meluap. Belum ada warga yang mengungsi dan mereka lebih memilih bertahan di rumahnya masing-masing.

"Meski sudah mulai surut, saya harap masyarakat tetap waspada, sebab jika terjadi hujan lebat, tidak menutup kemungkinan kedalaman air akan bertambah lagi," ucapnya.

Punding juga meminta aparatur desa dan kecamatan untuk terus memberikan informasi terkait perkembangan, situasi dan kondisi banjir di lapangan, sehingga jika banjir semakin dalam maka bisa dengan cepat diberikan bantuan.

"Jika sewaktu-waktu dibutuhkan evakuasi, kami BPBD siap. Kami juga akan bekerja sama dengan tim Basarnas Kabupaten Kotawaringin Timur," jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi kondisi banjir di Desa Sebungsu menyebabkan 20 rumah warga terendam dengan ketinggian 60 cm. Rumah-rumah tersebut berada di dekat Sungai Tualan.

Sedangkan banjir di Desa Tumbang Mujam merendam 73 rumah dengan ketinggian air hingga 70 cm. Sebanyak 117 kepala keluarga menjadi terdampak banjir di desa yang dihuni 190 kepala keluarga tersebut.

Selain merendam permukiman, banjir juga merendam jalan poros Desa Tumbang Mujam yang berdekatan dengan bantaran Sungai Tualan Hulu sehingga jalan desa sepanjang kurang lebih 1 km terendam air dan cukup menghambat aktivitas masyarakat. 

Kemudian untuk banjir di Desa Mirah, tidak semua rumah penduduk terdampak banjir meluapnya Sungai Tualan karena desa tersebut berada di dataran tinggi. Rumah yang terkena dampak meluapnya sungai terpantau sebanyak 30 rumah dengan ketinggian air 40 cm. Dan banjir di Desa Luwuk Sampun hanya ada enam rumah yang terendam banjir dengan ketinggian air 50 cm.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Parenggean untuk mewaspadai datangnya banjir ini karena letak kecamatan tersebut berada di bagian hilir aliran sungai Tualan. Jadi tidak menutup kemungkinan juga akan terendam banjir," demikian Punding.

Pewarta : Untung Setiawan
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024