Pangkalan Bun (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah menyebut banjir di RT 02 Jalan Talar Kelurahan Kumai Hilir Kelurahan Candi, serta Jalan Berlian RT 15 Desa Sungai Kapitan akibat pembukaan drainase baru di bagian hulu.

"Selain akibat intensitas hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan pembukaan drainase baru di bagian hulu di Desa Batu Belaman dan ada sejumlah drainase di permukiman warga yang tidak berfungsi," kata Kepala Seksi Pencegahan, BPBD Kotawaringin Barat, Pahrul Laji, di Pangkalan Bun, Jumat.

Warga yang membangun rumah di bantaran Sungai Jayau, banyak yang bagian dapur rumahnya tepat berada di atas bantaran sungai, dan muara pembuangan air atau bagian hilir sungai berkelok. Kondisi itulah yang memicu terjadi penyempitan sehingga turut andil menjadi penyebab banjir.

Agar banjir tidak terjadi lagi, instansi teknis melakukan penanganan jangka pendek dengan melakukan pemetaan bersama konsultan dengan menggunakan drone. Hasilnya menjadi bahan dalam membuat kebijakan penanggulangan banjir tersebut.

Ia menambahkan, sesaat setelah banjir melanda, Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah bersama pimpinan Dinas PUPR, serta anggota DPRD Kabupaten Kobar dan DPRD Provinsi Kalteng Jubair Arifin, langsung meninjau lokasi banjir melihat dampak banjir dan kondisi korban banjir.

Wakil bupati bersama rombongan juga menyusuri lokasi banjir untuk mengetahui penyebab meluapnya sungai agar secepatnya dicarikan solusi terhadap sumber penyebab banjir.

"Dari data awal sementara ini terdapat 37 rumah yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Jayau," ungkapnya. 

Pantauan di lapangan, jumlah warga sejauh ini yang terdampak banjir sekitar 70 kepala keluarga, terdiri dari 30 kepala keluarga di RT 15 Kelurahan Kumai Hilir, 20 kepala keluarga di Kelurahan Candi, serta 20 kepala keluarga di RT 02, Desa Sungai Kapitan.


Pewarta : Koko Sulistyo
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025