Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah H Anwar Isa mengaku, pihaknya selama dua hari terakhir terlibat aktif memberikan pemahaman serta nasehat tentang agama secara benar kepada 32 dari 34 orang yang ditangkap aparat kepolisian karena diduga bagian dari teroris.
"Agama Islam sudah sangat lengkap mengajarkan kebaikan serta larangan apa saja yang dilakukan umatnya. Untuk mereka yang terpapar paham-paham yang selama ini merubah ideologi agama Islam, akan diberikan pemahaman ke jalur agama yang benar," kata Anwar di Palangka Raya, Kamis.
Menurut dia dengan adanya 32 orang yang terpapar ajaran-ajaran sesat dari agama serta menjadi cikal bakal teroris, pihak MUI Kalteng berkewajiban ikut membantu Polda dan Pemerintah Provinsi Kalteng untuk bekerja sama dalam penanganan hal tersebut.
Anwar mengatakan paling tidak mereka yang sudah terpapar faham-faham radikalisme serta lain sebagainya, agar segera dikembalikan ke jalan serta ajaran agamanya yang selama ini mereka anut sejak lahir.
"Sebenarnya kata Uzlah dalam ilmu tasaub yang dipakai merekea itu, artinya sangat baik. Tapi kelompok tersebut mengartikannya salah serta melakukan hal-hal yang negatif ke masyarakat," beber dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 32 terduga teroris yang ada kaitannya dengan kelompok Abu Zahra di Jakarta dan sudah di titipkan di rumah singgah milik Dinas Sosial Kota Palangka Raya, keberlangsungan hidup mereka ditanggung oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Dua teroris ditangkap di Kalteng berencana ke Jakarta melalui Sampit
Entah sampai kapan mereka berada di tempat itu, sampai sekarang masih belum diketahui berapa hari. Tatapi dalam waktu dekat ini mereka juga akan dilakukan asessmen dari Kementerian Sosial yang sudah ditugaskan untuk menanggulangi spikologi mereka, agar mereka kembali menganut ideologi negara Indonesia.
Dari total keseluruhan yang diamankan Densus 88 Anti Teror dari dua lokasi, untuk Kota Palangka Raya berjumlah 15 orang. Sedangkan rinciannya dua orang dewasa sudah ditetapkan sebagai tersangka, kemudian yang di titipkan ke dinsos untuk direhabilitasi berjumlah 13 orang.
Dari 13 orang tersebut empat orang berjenis kelamin laki-laki dewasa, empat orang perempuan dewasa dan lima anak-anak perempuan. Dari Kabupaten Gunung Mas yang diamakan ada 19 orang, laki-laki dewasanya ada tujuh orang, perempuan dewasa empat orang, tujuh anak perempuan dan satu anak laki-laki.
Keseluruhan yang diamankan Densus 88 Anti Teror bersama personil Polda Kalteng berjumlah 34 orang. Dua diantara 34 orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka karena sudah menjadi Daptar Pencarian Orang (DPO) oleh pihak petugas selama ini yang lari ke provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila, sehingga pelariannya tersebut berakhir di daerah setempat.
Baca juga: Terduga teroris di Kalteng ingin serang polisi gunakan bom
Baca juga: Dinsos Palangka Raya dampingi anak dari terduga teroris
Baca juga: Kelompok tersangka teroris ditangkap di Kalteng berencana beraksi di Jakarta [VIDEO]
"Agama Islam sudah sangat lengkap mengajarkan kebaikan serta larangan apa saja yang dilakukan umatnya. Untuk mereka yang terpapar paham-paham yang selama ini merubah ideologi agama Islam, akan diberikan pemahaman ke jalur agama yang benar," kata Anwar di Palangka Raya, Kamis.
Menurut dia dengan adanya 32 orang yang terpapar ajaran-ajaran sesat dari agama serta menjadi cikal bakal teroris, pihak MUI Kalteng berkewajiban ikut membantu Polda dan Pemerintah Provinsi Kalteng untuk bekerja sama dalam penanganan hal tersebut.
Anwar mengatakan paling tidak mereka yang sudah terpapar faham-faham radikalisme serta lain sebagainya, agar segera dikembalikan ke jalan serta ajaran agamanya yang selama ini mereka anut sejak lahir.
"Sebenarnya kata Uzlah dalam ilmu tasaub yang dipakai merekea itu, artinya sangat baik. Tapi kelompok tersebut mengartikannya salah serta melakukan hal-hal yang negatif ke masyarakat," beber dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 32 terduga teroris yang ada kaitannya dengan kelompok Abu Zahra di Jakarta dan sudah di titipkan di rumah singgah milik Dinas Sosial Kota Palangka Raya, keberlangsungan hidup mereka ditanggung oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Dua teroris ditangkap di Kalteng berencana ke Jakarta melalui Sampit
Entah sampai kapan mereka berada di tempat itu, sampai sekarang masih belum diketahui berapa hari. Tatapi dalam waktu dekat ini mereka juga akan dilakukan asessmen dari Kementerian Sosial yang sudah ditugaskan untuk menanggulangi spikologi mereka, agar mereka kembali menganut ideologi negara Indonesia.
Dari total keseluruhan yang diamankan Densus 88 Anti Teror dari dua lokasi, untuk Kota Palangka Raya berjumlah 15 orang. Sedangkan rinciannya dua orang dewasa sudah ditetapkan sebagai tersangka, kemudian yang di titipkan ke dinsos untuk direhabilitasi berjumlah 13 orang.
Dari 13 orang tersebut empat orang berjenis kelamin laki-laki dewasa, empat orang perempuan dewasa dan lima anak-anak perempuan. Dari Kabupaten Gunung Mas yang diamakan ada 19 orang, laki-laki dewasanya ada tujuh orang, perempuan dewasa empat orang, tujuh anak perempuan dan satu anak laki-laki.
Keseluruhan yang diamankan Densus 88 Anti Teror bersama personil Polda Kalteng berjumlah 34 orang. Dua diantara 34 orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka karena sudah menjadi Daptar Pencarian Orang (DPO) oleh pihak petugas selama ini yang lari ke provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila, sehingga pelariannya tersebut berakhir di daerah setempat.
Baca juga: Terduga teroris di Kalteng ingin serang polisi gunakan bom
Baca juga: Dinsos Palangka Raya dampingi anak dari terduga teroris
Baca juga: Kelompok tersangka teroris ditangkap di Kalteng berencana beraksi di Jakarta [VIDEO]