Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah HM Taufiq Mukri mengakui kontribusi sektor pendidikan nonformal terhadap upaya meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di daerah ini.
"Pendidikan anak usia dini, maupun kursus, pelatihan, pendidikan dan lainnya harus terus didukung. Pemkab mendukung penuh kegiatan yang membawa dampak positif terhadap pembangunan daerah, termasuk di bidang pendidikan, demi kemajuan Kotawaringin Timur," kata Taufiq usai membuka Sampit Education Expo 2019 di Citimall Sampit, Rabu.
Upaya melakukan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di Kotawaringin Timur tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah di tengah berbagai keterbatasan. Kehadiran lembaga-lembaga pendidikan nonformal dirasakan sangat membantu pemerintah.
Pendidikan nonformal menjadi solusi bagi mereka yang terkendala untuk mengenyam pendidikan di sektor formal karena berbagai hambatan seperti faktor usia, kemampuan dan lainnya.
Sektor nonformal juga secara langsung membantu pemerintah dalam menekan angka buta huruf, putus sekolah dan manfaat lainnya. Untuk itulah sektor nonformal juga harus mendapat perhatian semua pihak.
Taufiq mengapresiasi pelaksanaan Sampit Education Expo 2019. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen bagi sekolah formal untuk mempromosikan diri, tetapi juga bagi lembaga pendidikan nonformal untuk lebih mengenalkan diri kepada masyarakat.
"Makanya kami harapkan peserta memberikan informasi lebih jelas kepada masyarakat. Pengunjung dan peserta cukup banyak. Tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu karena mungkin diinformasikan lebih luas," ujar Taufiq.
Sementara itu, Sampit Education Expo 2019 diikuti 35 peserta dari lembaga pendidikan formal dan nonformal dengan latar belakang lebih variatif seperti pusat kegiatan belajar masyarakat, komunitas kesenian, kesehatan dan lainnya.
Sampit Education Expo digelar mulai hari ini hingga 23 Juni nanti. Kegiatan yang merupakan ketigakalinya digelar ini disambut antusias peserta dan pengunjung.
"Harapannya, masyarakat mendapatkan informasi secara jelas dan mengetahui eksistensi lembaga pendidikan formal dan nonformal di Kotawaringin Timur. Saat ini banyak yang belum mengerti lembaga pendidikan nonformal," demikian panitia kegiatan, Deny Hidayat.
"Pendidikan anak usia dini, maupun kursus, pelatihan, pendidikan dan lainnya harus terus didukung. Pemkab mendukung penuh kegiatan yang membawa dampak positif terhadap pembangunan daerah, termasuk di bidang pendidikan, demi kemajuan Kotawaringin Timur," kata Taufiq usai membuka Sampit Education Expo 2019 di Citimall Sampit, Rabu.
Upaya melakukan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di Kotawaringin Timur tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah di tengah berbagai keterbatasan. Kehadiran lembaga-lembaga pendidikan nonformal dirasakan sangat membantu pemerintah.
Pendidikan nonformal menjadi solusi bagi mereka yang terkendala untuk mengenyam pendidikan di sektor formal karena berbagai hambatan seperti faktor usia, kemampuan dan lainnya.
Sektor nonformal juga secara langsung membantu pemerintah dalam menekan angka buta huruf, putus sekolah dan manfaat lainnya. Untuk itulah sektor nonformal juga harus mendapat perhatian semua pihak.
Taufiq mengapresiasi pelaksanaan Sampit Education Expo 2019. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen bagi sekolah formal untuk mempromosikan diri, tetapi juga bagi lembaga pendidikan nonformal untuk lebih mengenalkan diri kepada masyarakat.
"Makanya kami harapkan peserta memberikan informasi lebih jelas kepada masyarakat. Pengunjung dan peserta cukup banyak. Tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu karena mungkin diinformasikan lebih luas," ujar Taufiq.
Sementara itu, Sampit Education Expo 2019 diikuti 35 peserta dari lembaga pendidikan formal dan nonformal dengan latar belakang lebih variatif seperti pusat kegiatan belajar masyarakat, komunitas kesenian, kesehatan dan lainnya.
Sampit Education Expo digelar mulai hari ini hingga 23 Juni nanti. Kegiatan yang merupakan ketigakalinya digelar ini disambut antusias peserta dan pengunjung.
"Harapannya, masyarakat mendapatkan informasi secara jelas dan mengetahui eksistensi lembaga pendidikan formal dan nonformal di Kotawaringin Timur. Saat ini banyak yang belum mengerti lembaga pendidikan nonformal," demikian panitia kegiatan, Deny Hidayat.