Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto mendorong generasi muda atau kaum milenial untuk mau mencintai budaya yang berkembang di daerahnya, agar budaya tersebut  bisa lestari dan tidak hilang ditinggalkan perkembangan zaman.

"Melalui berbagai 'event' dan program pengembangan seni dan budaya yang ada, saya mengajak generasi muda turut menjaga warisan leluhur. Jangan sampai apa yang kita miliki tergerus budaya dari luar," ucap Sigit di Palangka Raya, Jumat, terkait gelaran Festival Budaya Isen Mulang Kalteng.

Dia mengatakan, bentuk upaya pelestarian seni dan budaya yang telah dilakukan pemerintah seperti menggelar Festival Budaya Isen Mulang serta menampilkan tarian dalam acara resmi pemerintah.

"Kalau bukan generasi muda yang ikut aktif melestarikan seni dan berbagai budaya daerah. Kalau generasi muda sudah tidak peduli maka tinggal menunggu saja punahnya seni dan budaya kita," katanya.

Baca juga: Warga Inggris Raya terpukau melihat Tari Mandau khas Dayak Kalteng

Baca juga: Wisatawan asing turut saksikan Karnaval Budaya Kalteng

Di sisi lain, Sigit juga meminta pemerintah kota terus mendorong pelaku seni semakin kreatif dan inovatif sebagai upaya menarik minat generasi muda turut menjaga kekayaan seni dan budaya daerah.

"Pemerintah kota juga harus terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian agar semakin banyak program pengembangan seni dan budaya diarahkan di kota kita," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan dia terkait keterlibatan generasi muda di ajang Festival Budaya Isen Mulang yang yang digelar pada 17-22 Juni di Kota Palangka Raya.

Baca juga: Fairid optimistis kontingen Palangka Raya juara umum FBIM 2019

FBIM itu mempertandingkan 22 cabang lomba. Adapun 22 cabang lomba yang dipertandingkan diantaranya seperti karnaval budaya, putra/putri pariwisata, tari daerah, karungut, mangenta, malamang, panginan sukup simpan, mangaruhi, sepak sawut, maneweng manetek dan manyila kayu, jukung tradisional serta besei kambe.

Selanjutnya adalah jukung hias, balogo, bagasing, manyipet, lagu daerah, lawang sakepeng serta mamahat patung dan ukir talawang yang diikuti oleh 2.250 peserta dari 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng.

Baca juga: Mewariskan permainan manyipet di Kalteng kepada generasi milenial

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024