Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya Subandi meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat mengevaluasi penyebab kegagalan kota ini meraih juara umum Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2019.

"Terkait Kota Palangka Raya dapat juara dua pada FBIM 2019 kita tetap mensyukuri. Namun mengacu hasil yang itu, Dinas Pariwisata selaku sektor pemimpin harus melakukan evaluasi," kata Subandi di Palangka Raya, Selasa.

Politisi Golkar itu pun berharap Pemerintah "Kota Cantik" pada pergelaran FBIM 2020 dapat meningkatkan prestasi yang mempertandingkan berbagai seni budaya tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.

"Apa lagi event yang digelar dalam rangka perayaan hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah itu digelar setiap tahun. Artinya mulai saat ini pemerintah harus mulai mempersiapkan diri," kata Subandi.

FBIM sendiri diikuti 13 kabupaten dan satu kota di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu. Festival budaya itu mempertandingkan 22 cabang lomba.

Adapun 22 cabang lomba yang dipertandingkan di antaranya seperti karnaval budaya, putra/putri pariwisata, tari daerah, karungut, mangenta, malamang, panginan sukup simpan, mangaruhi, sepak sawut, maneweng manetek dan manyila kayu, jukung tradisional serta besei kambe.

Selanjutnya adalah jukung hias, balogo, bagasing, manyipet, lagu daerah, lawang sakepeng serta mamahat patung dan ukir talawang yang diikuti oleh 2.250 peserta dari 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng.

Pada event itu Kabupaten Barito Utara yang menjadi juara, disusul Kota Palangka Raya Kabupaten Barito Selatan, Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kotawaringin Barat, Kapuas, Kotawaringitn Timur, Gunung Mas, Katingan, Sukamara, Barito Timur, Kabupaten Seruyan dan urutan terakhir Kabupaten Lamandau.

Kepala Disbudpar Kalteng Guntur Talajan mengatakan pergelaran FBIM selain memeriahkan hari jadi Provinsi Kalteng juga bertujuan sebagai arena bertanding dan mengukir prestasi tetapi juga menjadi sarana mempromosikan berbagai seni, budaya dan pariwisata yang dimiliki.

"Kemudian juga sebagai sarana melestarikan dan terus membumikan berbagai seni, budaya serta kuliner di Kalimantan Tengah agar tak tergerus kemajuan zaman dan budaya asing," katanya.*


 

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024