Cegah keracunan, masyarakat Palangka Raya minta waspada memilih takjil

id Sekretaris Komisi III DRPD Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rana Muthia Oktari, DRPD Palangka Raya, DRPD, Palangka Raya, Kalteng

Cegah keracunan, masyarakat Palangka Raya minta waspada memilih takjil

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Palangka Raya Rana Muthia Oktari. ANTARA/Rajib Rizali.

Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi III DRPD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rana Muthia Oktari mengingatkan sekaligus meminta kepada masyarakat setempat, agar lebih waspada pada saat memilih takjil yang dijual pedagang.

Pemilihan takjil secara selektif sebagai upaya menghindari korban keracunan saat berbuka puasa, kata Rana di Palangka Raya, Jumat.

"Kalau kita asal saja tanpa memperhatikan berbagai hal, bisa saja takjil yang dimakan mengandung bakteri," ucapnya.

Dikatakan, saat ini di Kota Palangka Raya terdapat sejumlah lokasi pasar kue yang menyajikan beragam menu takjil berbuka puasa. Untuk itu, masyarakat harus benar-benar memperhatikan kebersihan makanan yang dijual di pasar kue, salah satunya dengan memilih pedagang yang memberikan penutup pada dagangannya.

"Harus dilihat juga kebersihannya, sama kan suka banyak makanan yang terbuka ya, yang ada lalat, selektif lah dalam memilih makanan berbuka puasa," ujar Rana.

Selain kebersihan, Legislator Palangka Raya itu juga mengingatkan agar masyarakat tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan manis dan berminyak pada saat waktu buka puasa tiba.

Hal ini dikarenakan dapat memicu penyakit, ketika mengonsumsi makanan yang manis dan berminyak secara berlebihan dalam kondisi perut kosong usai seharian berpuasa. Sebab, ibadah puasa ini menjadi momen seluruh masyarakat untuk mendetoks tubuh dari makanan yang kurang sehat.

"Mungkin gorengan satu boleh, es boleh sedikit saja. Jadi jangan buka langsung makan gorengan sampai habis lima potong, es buah dua gelas. Jadi pelan-pelan bukanya, mungkin pakai kurma dulu nanti sholat maghrib dulu, jadi baru kita lanjut. Pilihlah makanan-makanan yang lebih sehat," kata dia.

Baca juga: Legislator Palangka Raya siap laksanakan efisiensi anggaran perjalanan dinas

Rana menambahkan, kebiasaan berbuka yang sehat dan higienis ini harus dijaga selama 30 hari penuh di bulan Ramadan, sehingga manfaat puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan tubuh.

"Dengan memilih makanan yang bersih dan sehat, masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih optimal dan terhindar dari risiko gangguan kesehatan akibat konsumsi makanan yang kurang higienis," demikian Rana.

Baca juga: Ketua DPRD siap kawal wali kota wujudkan lima program prioritas

Baca juga: Pasca dilantik, Wali Kota Palangka Raya sampaikan pidato perdana di DPRD

Baca juga: Puskesmas Pahandut Bersengketa, pelayanan kesehatan harus tetap berlangsung