Bogor (ANTARA) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf berharap talenta-talent kreatif Indonesia dapat lahir dan mengikuti jejak penyanyi rap Brian Imanuel Soewarno, atau Rich Brian, melalui program Indonesia Creative Incorporated (ICINC) yang melakukan pembinaan dan promosi.

"ICINC hendak melahirkan talenta-talenta baru untuk mengikuti jejak Brian dan musisi Indonesia lainnya untuk menjejak panggung dunia," kata Triawan usai mendampingi Rich Brian bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Minggu.

Program ICINC dengan tema "Indonesia Rising", menurut Triawan, telah melahirkan lima orang artis yang dikurasi dari 500 artis Tanah Air dan selanjutnya akan dibina oleh perusahaan media di AS yaitu 88rising.

"88rising adalah manjemen artis Brian. Jadi, kami mohon doanya. Nanti, kami harapkan ada artis-artis Indonesia yang mendunia dengan karakternya sendiri-sendiri, dengan kekuatannya sendiri-sendiri," ujarnya.

Triawan juga meminta talenta-talenta kreatif Indonesia dapat meniru langkah Rich Brian untuk tinggal dan berkarir di AS seperti mengelar konser di bawah pembinaan 88rising.

Baca juga: Jokowi nilai industri kreatif DNA Indonesia

Rich Brian, lanjut Triawan, melambangkan seorang anak muda Indonesia yang berani merambah dunia dengan karirnya sendiri.

"Dia pergi tanpa ditemani orang tua. Sampai sekarang, orang tuanya pun belum pernah ke sana (Amerika Serikat). Jadi, hal itu inspirasi untuk anak-anak muda," katanya.

Sementara, Brian mengakui karir yang dicapainya seperti mimpi. Penyanyi berusia 19 tahun itu pun merasa bahagia atas prestasinya.

"Seneng sih. Rasanya, dari dulu sampai sekarang kayak nggak berasa juga sih. Rasanya kayak masih mimpi," kata Brian.

Brian yang juga produser rekaman dan penulis lagu itu berharap anak-anak muda penggemarnya dari Indonesia dapat mengikuti mimpi mereka untuk berkarir di luar negeri.

Brian menyatakan akan membuat album baru yang memiliki unsur Indonesia. "Album yang berikutnya ada rasa Indonesia," katanya.
 

Pewarta : Joko Susilo
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024