Washington (ANTARA) - Bank investasi danbroker ritel multinasional Amerika Serikat, Morgan Stanley, telah menurunkan peringkat saham global dengan alasan bahwa manfaat yang dirasakan dari pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve akan diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah.
"Kekhawatiran kami adalah bahwa dampak positif dari kebijakan yang lebih longgar akan diimbangi dengan dampak negatif dari pertumbuhan yang lebih lemah," kata kepala strategi lintas aset Morgan Stanley, Andrew Sheets seperti dikutip oleh media AS pada Minggu (7/7).
"Kami pikir pelajaran berulang untuk saham-saham selama 30 tahun terakhir adalah bahwa ketika kebijakan yang lebih longgar bertabrakan dengan pertumbuhan yang lebih lemah, yang terakhir biasanya lebih penting untuk pengembalian," kata ahli strategi ini. Sehingga menurunkan peringkatnya pada saham global dari netral menjadi underweight, dan ke level terendah dalam lima tahun.
"Alasan paling mudah untuk perubahan ini adalah sederhana - kami memproyeksikan pengembalian yang buruk," jelas Sheets.
Ia menambahkan bahwa selama 12 bulan ke depan, hanya ada satu persen rata-rata aspek positif (menguntungkan) terhadap target-target harga Morgan Stanley untuk S&P 500, MSCI Eropa, MSCI Emerging Markets dan Topix Jepang.
"Karena pasar telah reli selama bulan lalu, perdagangan global dan data PMI (Purchasing Managers Index) terus memburuk. Ekspektasi inflasi global, harga-harga komoditas dan imbal hasil jangka panjang menunjukkan sedikit optimisme tentang pemulihan pertumbuhan," tambah Sheets.
Sheets mengingatkan para investor bahwa ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga The Fed bulan ini memudar di tengah reboundpada kenaikan pekerjaan pada Juni.
Penambahan 224.000 pekerjaan pada Juni ditambah tingkat pengangguran yang tetap pada level rendah 3,7 persen diyakini mengurangi kasus penurunan suku bunga besar oleh The Fed ketika mengadakan pertemuan kebijakan pada 30-31 Juli.
Mengenai laporan laba perusahaan-perusahaan, Morgan Stanley juga tidak memperkirakan mereka akan membantu meningkatkan pasar saham.
"Pasar mengabaikan risiko bahwa perusahaan-perusahaan menurunkan panduan setahun penuh," tulis Sheets, yang mengingatkan bahwa laba kuartal kedua, yang perusahaan-perusahaan akan laporkan mulai minggu ini, dapat terbukti menyakitkan bagi para investor.
Ahli strategi itu menulis bahwa kelas aset favorit Morgan Stanley masih pendapatan tetap emerging markets.
Indeks Kondisi Bisnis Morgan Stanley mencatat penurunan satu bulan tertajam di Juni ke level 13, turun 32 poin dari Mei. Ini juga tingkat terendah sejak Desember 2008.
Ekonom perusahaan, Ellen Zentner, mengatakan kepada nasabah dalam sebuah catatan bahwa itu menunjukkan penurunan tajam dalam sentimen bulan ini yang berbasis luas di seluruh sektor.
"Kekhawatiran kami adalah bahwa dampak positif dari kebijakan yang lebih longgar akan diimbangi dengan dampak negatif dari pertumbuhan yang lebih lemah," kata kepala strategi lintas aset Morgan Stanley, Andrew Sheets seperti dikutip oleh media AS pada Minggu (7/7).
"Kami pikir pelajaran berulang untuk saham-saham selama 30 tahun terakhir adalah bahwa ketika kebijakan yang lebih longgar bertabrakan dengan pertumbuhan yang lebih lemah, yang terakhir biasanya lebih penting untuk pengembalian," kata ahli strategi ini. Sehingga menurunkan peringkatnya pada saham global dari netral menjadi underweight, dan ke level terendah dalam lima tahun.
"Alasan paling mudah untuk perubahan ini adalah sederhana - kami memproyeksikan pengembalian yang buruk," jelas Sheets.
Ia menambahkan bahwa selama 12 bulan ke depan, hanya ada satu persen rata-rata aspek positif (menguntungkan) terhadap target-target harga Morgan Stanley untuk S&P 500, MSCI Eropa, MSCI Emerging Markets dan Topix Jepang.
"Karena pasar telah reli selama bulan lalu, perdagangan global dan data PMI (Purchasing Managers Index) terus memburuk. Ekspektasi inflasi global, harga-harga komoditas dan imbal hasil jangka panjang menunjukkan sedikit optimisme tentang pemulihan pertumbuhan," tambah Sheets.
Sheets mengingatkan para investor bahwa ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga The Fed bulan ini memudar di tengah reboundpada kenaikan pekerjaan pada Juni.
Penambahan 224.000 pekerjaan pada Juni ditambah tingkat pengangguran yang tetap pada level rendah 3,7 persen diyakini mengurangi kasus penurunan suku bunga besar oleh The Fed ketika mengadakan pertemuan kebijakan pada 30-31 Juli.
Mengenai laporan laba perusahaan-perusahaan, Morgan Stanley juga tidak memperkirakan mereka akan membantu meningkatkan pasar saham.
"Pasar mengabaikan risiko bahwa perusahaan-perusahaan menurunkan panduan setahun penuh," tulis Sheets, yang mengingatkan bahwa laba kuartal kedua, yang perusahaan-perusahaan akan laporkan mulai minggu ini, dapat terbukti menyakitkan bagi para investor.
Ahli strategi itu menulis bahwa kelas aset favorit Morgan Stanley masih pendapatan tetap emerging markets.
Indeks Kondisi Bisnis Morgan Stanley mencatat penurunan satu bulan tertajam di Juni ke level 13, turun 32 poin dari Mei. Ini juga tingkat terendah sejak Desember 2008.
Ekonom perusahaan, Ellen Zentner, mengatakan kepada nasabah dalam sebuah catatan bahwa itu menunjukkan penurunan tajam dalam sentimen bulan ini yang berbasis luas di seluruh sektor.