Kuala Pembuang (ANTARA) - Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, yaitu dengan memperbanyak agenda pariwisata dengan skala yang cukup besar.
"Pada 31 Agustus hingga 6 September 2019 mendatang, kami akan menggelar Danau Sembuluh Ethnic Festival," kata Ketua Karang Taruna Desa Danau Sembuluh 2 Fahril Munafiri saat dihubungi dari Kuala Pembuang, Selasa.
Agenda itu, merupakan yang ke dua kalinya dilaksanakan, setelah sebelumnya sukses terselenggara pada tahun 2018 dengan lokasi yang sama, yaitu di Danau Sembuluh yang merupakan danau terluas di Kalteng.
Menurutnya pada musim kemarau, Danau Sembuluh memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pasalnya, pinggiran danau yang berpasir terhampar luas, membuat desa-desa bantaran danau tampak unik dan menarik.
Lebih lanjut ia menjelaskan, agenda itu meliputi berbagai perlombaan tradisional atau kebiasaan warga setempat yang dimulai sejak zaman dulu secara turun temurun.
"Kebiasaan warga itu, kami coba lestarikan melalui perlombaan, agar masyarakat saat ini selalu mengingatnya dan menjaganya dari kepunahan,” paparnya.
Adapun lomba tradisional yang akan digelar diantaranya, mehabu lawuk, bekasi putih, menyuar lawuk atau mencari ikan dimalam hari, pertunjukan seribu meriam, lomba balap kelotok atau ces hingga layangan hias. Selain itu juga akan digelar kegiatan Sembuluh Bersholawat, beratib/ruqyah kampung, pasar kuliner dan pasar rakyat.
Sementara, panitia juga menyiapkan penginapan bagi pengunjung ataupun wisatawan dari luar daerah yang ingin menyaksikan festival tahunan tersebut.
“Bagi pengunjung dari luar daerah akan disiapkan oleh panitia, termasuk penginapan dan menu sarapannya selama berada di Desa Sembuluh,” jelasnya.
"Pada 31 Agustus hingga 6 September 2019 mendatang, kami akan menggelar Danau Sembuluh Ethnic Festival," kata Ketua Karang Taruna Desa Danau Sembuluh 2 Fahril Munafiri saat dihubungi dari Kuala Pembuang, Selasa.
Agenda itu, merupakan yang ke dua kalinya dilaksanakan, setelah sebelumnya sukses terselenggara pada tahun 2018 dengan lokasi yang sama, yaitu di Danau Sembuluh yang merupakan danau terluas di Kalteng.
Menurutnya pada musim kemarau, Danau Sembuluh memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pasalnya, pinggiran danau yang berpasir terhampar luas, membuat desa-desa bantaran danau tampak unik dan menarik.
Lebih lanjut ia menjelaskan, agenda itu meliputi berbagai perlombaan tradisional atau kebiasaan warga setempat yang dimulai sejak zaman dulu secara turun temurun.
"Kebiasaan warga itu, kami coba lestarikan melalui perlombaan, agar masyarakat saat ini selalu mengingatnya dan menjaganya dari kepunahan,” paparnya.
Adapun lomba tradisional yang akan digelar diantaranya, mehabu lawuk, bekasi putih, menyuar lawuk atau mencari ikan dimalam hari, pertunjukan seribu meriam, lomba balap kelotok atau ces hingga layangan hias. Selain itu juga akan digelar kegiatan Sembuluh Bersholawat, beratib/ruqyah kampung, pasar kuliner dan pasar rakyat.
Sementara, panitia juga menyiapkan penginapan bagi pengunjung ataupun wisatawan dari luar daerah yang ingin menyaksikan festival tahunan tersebut.
“Bagi pengunjung dari luar daerah akan disiapkan oleh panitia, termasuk penginapan dan menu sarapannya selama berada di Desa Sembuluh,” jelasnya.