Badung (ANTARA) - Sejumlah sekolah dasar di wilayah Kabupaten Badung, Bali, mengalami kerusakan akibat bumi yang terjadi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, di kedalaman 104 km pada 08.18 WITA.
"Kerusakan yang terjadi di sekolah kami itu paling parah ada retak di bagian tembok ruangan kelas," ujar Kepala Sekolah SD Negeri 8 Ungasan, Badung, Wayan Santika, Selasa.
Selain keretakan pada bagian tembok, ia mengatakan beberapa genteng di atap bangunan sekolah juga runtuh saat gempa.
"Untungnya saat genteng runtuh tidak ada siswa yang berada di bawahnya. Saat itu siswa sedang jam istirahat dan memang berada di luar ruangan kelas," katanya.
Baca juga: Puluhan bangunan rusak akibat gempa di Bali
Hal yang sama terjadi di SD Negeri 11 Jimbaran, Badung, di sekolah tersebut tampak genteng di sejumlah bangunan sekolah runtuh.
"Tadi sempat terjadi kepanikan siswa saat gempa. Dibantu para guru para siswa menyelamatkan diri ke tempat terbuka di halaman sekolah," kata Kepala Sekolah SD Negeri 11 Jimbaran, Made Nuratih.
Saat itu, menurutnya banyak siswa yang menangis namun segera ditenangkan oleh para guru.
"Memang goncangan gempa terasa lumayan kuat sekitar 10 detik. Siswa sempat panik namun segera kami tenangkan, kami ajak murid bernyanyi dan kemudian aktivitas kembali normal," katanya.
Kerusakan juga dilaporkan terjadi di SDN 1 Ungasan, Badung, yang mengalami kerusakan pada bagian plafon di sejumlah ruang kelas serta genteng yang berjatuhan sehingga aktivitas belajar siswa tidak dapat dilanjutkan.
Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri, menjelaskan, ketika gempa bumi terjadi pagi tadi, sekolah sedang melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) kepada siswa baru.
Baca juga: Ratusan siswa berhamburan keluar kelas saat terjadi gempa
"Ketika akan penyampaian kegiatan MPLS, kami berhamburan menyelamatkan diri karena merasakan guncangan gempa. Kami kaget dan semuanya panik,” katanya.
Dalam peristiwa itu, dilaporkan seorang guru kelas dan tiga orang siswa mengalami luka ringan tertimpa runtuhan genteng.
Plt Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Wirya, membenarkan adanya korban luka ringan akibat gempa bumi di sekolah tersebut.
"Para guru dan siswa yang mengalami luka ringan sudah langsung mendapatkan penanganan medis dari tim kami," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejumlah bangunan di Badung juga mengalami kerusakan akibat diguncang gempa yang kekuatannya tekah dimukhtahirkan oleh BMKG menjadi 5,8 SR itu.
"Untuk sekolah yang rusak diantaranya adalah, SD Negeri 1, 3, 5 dan 8 Ungasan, SD Negeri 1 dan 2 Tuban, SMP Negeri 2 Ungasan, SMP Negeri 5 Kuta Selatan dan sejumlah sekolah lain yang masih terus kami data," ujarnya.
Baca juga: Getaran kuat gempa Bali juga dirasakan warga di Kabupaten Jember
Baca juga: Gempa di Bali terasa sampai ke Lombok
Baca juga: Akibat gempa, tiga orang meninggal di Halmahera Utara
"Kerusakan yang terjadi di sekolah kami itu paling parah ada retak di bagian tembok ruangan kelas," ujar Kepala Sekolah SD Negeri 8 Ungasan, Badung, Wayan Santika, Selasa.
Selain keretakan pada bagian tembok, ia mengatakan beberapa genteng di atap bangunan sekolah juga runtuh saat gempa.
"Untungnya saat genteng runtuh tidak ada siswa yang berada di bawahnya. Saat itu siswa sedang jam istirahat dan memang berada di luar ruangan kelas," katanya.
Baca juga: Puluhan bangunan rusak akibat gempa di Bali
Hal yang sama terjadi di SD Negeri 11 Jimbaran, Badung, di sekolah tersebut tampak genteng di sejumlah bangunan sekolah runtuh.
"Tadi sempat terjadi kepanikan siswa saat gempa. Dibantu para guru para siswa menyelamatkan diri ke tempat terbuka di halaman sekolah," kata Kepala Sekolah SD Negeri 11 Jimbaran, Made Nuratih.
Saat itu, menurutnya banyak siswa yang menangis namun segera ditenangkan oleh para guru.
"Memang goncangan gempa terasa lumayan kuat sekitar 10 detik. Siswa sempat panik namun segera kami tenangkan, kami ajak murid bernyanyi dan kemudian aktivitas kembali normal," katanya.
Kerusakan juga dilaporkan terjadi di SDN 1 Ungasan, Badung, yang mengalami kerusakan pada bagian plafon di sejumlah ruang kelas serta genteng yang berjatuhan sehingga aktivitas belajar siswa tidak dapat dilanjutkan.
Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri, menjelaskan, ketika gempa bumi terjadi pagi tadi, sekolah sedang melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) kepada siswa baru.
Baca juga: Ratusan siswa berhamburan keluar kelas saat terjadi gempa
"Ketika akan penyampaian kegiatan MPLS, kami berhamburan menyelamatkan diri karena merasakan guncangan gempa. Kami kaget dan semuanya panik,” katanya.
Dalam peristiwa itu, dilaporkan seorang guru kelas dan tiga orang siswa mengalami luka ringan tertimpa runtuhan genteng.
Plt Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Wirya, membenarkan adanya korban luka ringan akibat gempa bumi di sekolah tersebut.
"Para guru dan siswa yang mengalami luka ringan sudah langsung mendapatkan penanganan medis dari tim kami," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejumlah bangunan di Badung juga mengalami kerusakan akibat diguncang gempa yang kekuatannya tekah dimukhtahirkan oleh BMKG menjadi 5,8 SR itu.
"Untuk sekolah yang rusak diantaranya adalah, SD Negeri 1, 3, 5 dan 8 Ungasan, SD Negeri 1 dan 2 Tuban, SMP Negeri 2 Ungasan, SMP Negeri 5 Kuta Selatan dan sejumlah sekolah lain yang masih terus kami data," ujarnya.
Baca juga: Getaran kuat gempa Bali juga dirasakan warga di Kabupaten Jember
Baca juga: Gempa di Bali terasa sampai ke Lombok
Baca juga: Akibat gempa, tiga orang meninggal di Halmahera Utara