Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi C DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing mendorong pemerintah provinsi memikirkan dan merealisasikan perpustakaan berbasis teknologi, agar tidak tertinggal dengan daerah lainnya sekaligus motivasi masyarakat datang dan meningkatkan minat baca.
"Sekarang ini masyarakat cenderung ingin mendapatkan pelayanan yang mudah dan cepat dalam berbagai hal, termasuk ketika datang ke perpustakaan," kata Duwel di Palangka Raya kemarin.
Dia mengaku pernah berkunjung ke Perpustakaan Nasional di DKI Jakarta, Provinsi Sumatera Barat, dan beberapa provinsi lainnya. Dari kunjuungan tersebut, dirinya melihat rata-rata perpustakaannya sudah berbasis teknologi dalam mencari buku-buku, serta ditunjang sumber daya manusia (SDM).
Mantan Bupati Katingan periode 2003-2013 itu mengatakan masyarakat sekitar pun tak harus datang ke perpustakaan untuk mengecek koleksi buku-buku yang dimiliki perpustakaan tersebut. Sebab, masyarakat bisa melakukan pengecekan menggunakan gawai serta lainnya secara daring (dalam jaringan).
"Perpustakaan di Kalteng kan masih sangat tradisional. Kalau mau membaca atau meminjam buku dengan judul tertentu, harus langsung datang ke perpustakaan. Ini yang harus diperbaiki dengan meningkatkan pelayanan berbasis teknologi," kata Duwel.
Baca juga: Cegah permintaan pindah, sistem rekrutmen ASN perlu dievaluasi
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas itu, perpustakaan berbasis teknologi adalah kebutuhan ke depan yang harus diperhatikan sekaligus direalisasikan oleh pemerintah provinsi melalui instansi terkait.
Dia mengatakan apabila ingin memajukan daerah, salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni meningkatkan pelayanan perpustakaan, disamping pendidikan maupun kesehatan. Sebab dengan adanya perpustakaan maka orang akan lebih mudah mendapatkan data dan infomasi yang di butuhkan, baik data/infomasi terbaru hingga infomasi/data dalam beberapa dekade sebelumnnya.
"Kami dari komisi C DPRD Kalteng akan mendukung upaya pemprov dalam merealisasikan perpustakaan berbasis tekonologi. Sekarang tinggal bagaimana pemprov merealisasikannya," demikian Duwel.
Baca juga: Cegah kerusakan dokumen, lemari arsip di Samsat harus diganti
Baca juga: Aparat hukum diharapkan selektif menangani kasus karhutla
"Sekarang ini masyarakat cenderung ingin mendapatkan pelayanan yang mudah dan cepat dalam berbagai hal, termasuk ketika datang ke perpustakaan," kata Duwel di Palangka Raya kemarin.
Dia mengaku pernah berkunjung ke Perpustakaan Nasional di DKI Jakarta, Provinsi Sumatera Barat, dan beberapa provinsi lainnya. Dari kunjuungan tersebut, dirinya melihat rata-rata perpustakaannya sudah berbasis teknologi dalam mencari buku-buku, serta ditunjang sumber daya manusia (SDM).
Mantan Bupati Katingan periode 2003-2013 itu mengatakan masyarakat sekitar pun tak harus datang ke perpustakaan untuk mengecek koleksi buku-buku yang dimiliki perpustakaan tersebut. Sebab, masyarakat bisa melakukan pengecekan menggunakan gawai serta lainnya secara daring (dalam jaringan).
"Perpustakaan di Kalteng kan masih sangat tradisional. Kalau mau membaca atau meminjam buku dengan judul tertentu, harus langsung datang ke perpustakaan. Ini yang harus diperbaiki dengan meningkatkan pelayanan berbasis teknologi," kata Duwel.
Baca juga: Cegah permintaan pindah, sistem rekrutmen ASN perlu dievaluasi
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas itu, perpustakaan berbasis teknologi adalah kebutuhan ke depan yang harus diperhatikan sekaligus direalisasikan oleh pemerintah provinsi melalui instansi terkait.
Dia mengatakan apabila ingin memajukan daerah, salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni meningkatkan pelayanan perpustakaan, disamping pendidikan maupun kesehatan. Sebab dengan adanya perpustakaan maka orang akan lebih mudah mendapatkan data dan infomasi yang di butuhkan, baik data/infomasi terbaru hingga infomasi/data dalam beberapa dekade sebelumnnya.
"Kami dari komisi C DPRD Kalteng akan mendukung upaya pemprov dalam merealisasikan perpustakaan berbasis tekonologi. Sekarang tinggal bagaimana pemprov merealisasikannya," demikian Duwel.
Baca juga: Cegah kerusakan dokumen, lemari arsip di Samsat harus diganti
Baca juga: Aparat hukum diharapkan selektif menangani kasus karhutla