Palangka Raya (ANTARA) - Orang yang menjenguk seseorang di rumah sakit lebih rentan terkena penyakit. Wajar, mengingat rumah sakit adalah tempat berkumpulnya orang sakit yang membawa bakteri dan kuman penyakit.
Terlebih jika yang menjenguk tidak memiliki kekebalan tubuh yang kuat. Saat kekebalan tubuh Anda sedang lemah, virus atau bakteri akan lebih cepat menyebabkan infeksi. Mereka dapat tertular penyakit dengan mudah jika tidak berhati-hati.
Salah satu hal yang juga membuat Anda mudah tertular penyakit ketika berkunjung ke rumah sakit adalah makan makanan pasien.
Saat menjenguk anggota keluarga yang sakit, Anda mungkin mendapati mereka diberikan berbagai makanan bernutrisi. Mulai dari nasi, sayur, lauk, buah, hingga camilan. Tidak jarang, makanan yang disediakan oleh rumah sakit ini tidak dihabiskan.
Ketika melihat makanan tidak habis dimakan atau bahkan tidak disentuh, ada perasaan sayang jika makanan kemudian jadi mubazir dan dibuang begitu saja. Meski begitu, Anda tidak dianjurkan untuk makan makanan yang disajikan untuk pasien.
Dilansir dari laman Ministry of Health, bakteri maupun virus bisa berpindah melalui air liur, bersin, dan batuk. Bila air liur yang terinfeksi tersebut mengenai sendok atau makanan yang ada di nampan, dan Anda menyentuh atau bahkan memakan makanan tersebut, virus atau bakteri akan berpindah ke tubuh Anda.
Ini juga akan berdampak pada kesehatan pasien
Nutrisi memainkan peran besar dalam pemulihan kesehatan pasien rumah sakit. Pola makan yang sehat akan membantu pasien agar sistem tubuhnya jadi lebih kuat, bertenaga, dan tentunya lebih cepat sembuh.
Untuk alasan itulah, makanan pasien di rumah sakit sangat penting dan berperan bagi kesembuhan pasien.
Makanan untuk pasien yang disajikan di rumah sakit tentunya berbeda dengan makanan yang disajikan di rumah. Makanan di rumah sakit disajikan sesuai dengan kebutuhan pasien, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral.
Selain menyediakan, tim gizi rumah sakit juga memantau kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi atau tidak. Jika Anda makan makanan pasien, tentu tim gizi akan mengira pasien menghabiskan semua makanan dengan baik.
Tim gizi bisa saja menyimpulkan kondisi pasien mulai membaik karena nafsu makan yang meningkat. Hal ini bahkan bisa menjadi pertimbangan dokter untuk memulangkan pasien ke rumah, tanpa mengetahui bahwa makanan pasien habis oleh mereka yang menjenguk.
Apabila hal ini sampai terjadi, pasien tentu tidak mendapatkan perawatan yang maksimal dan tuntas. Akibatnya, bisa saja fatal bagi kesehatan pasien itu sendiri.
Itu sebabnya, sekalipun terlihat aman dan pasien mulai sembuh, Anda tetap tidak disarankan untuk makan makanan pasien ketika menjenguk.
Jika pasien tidak menghabiskan makanannya karena tidak nafsu makan, Anda dapat membantu melaporkannya pada perawat atau dokter sebagai laporan perkembangan kesehatan pasien.
sumber:hellosehat
Terlebih jika yang menjenguk tidak memiliki kekebalan tubuh yang kuat. Saat kekebalan tubuh Anda sedang lemah, virus atau bakteri akan lebih cepat menyebabkan infeksi. Mereka dapat tertular penyakit dengan mudah jika tidak berhati-hati.
Salah satu hal yang juga membuat Anda mudah tertular penyakit ketika berkunjung ke rumah sakit adalah makan makanan pasien.
Saat menjenguk anggota keluarga yang sakit, Anda mungkin mendapati mereka diberikan berbagai makanan bernutrisi. Mulai dari nasi, sayur, lauk, buah, hingga camilan. Tidak jarang, makanan yang disediakan oleh rumah sakit ini tidak dihabiskan.
Ketika melihat makanan tidak habis dimakan atau bahkan tidak disentuh, ada perasaan sayang jika makanan kemudian jadi mubazir dan dibuang begitu saja. Meski begitu, Anda tidak dianjurkan untuk makan makanan yang disajikan untuk pasien.
Dilansir dari laman Ministry of Health, bakteri maupun virus bisa berpindah melalui air liur, bersin, dan batuk. Bila air liur yang terinfeksi tersebut mengenai sendok atau makanan yang ada di nampan, dan Anda menyentuh atau bahkan memakan makanan tersebut, virus atau bakteri akan berpindah ke tubuh Anda.
Ini juga akan berdampak pada kesehatan pasien
Nutrisi memainkan peran besar dalam pemulihan kesehatan pasien rumah sakit. Pola makan yang sehat akan membantu pasien agar sistem tubuhnya jadi lebih kuat, bertenaga, dan tentunya lebih cepat sembuh.
Untuk alasan itulah, makanan pasien di rumah sakit sangat penting dan berperan bagi kesembuhan pasien.
Makanan untuk pasien yang disajikan di rumah sakit tentunya berbeda dengan makanan yang disajikan di rumah. Makanan di rumah sakit disajikan sesuai dengan kebutuhan pasien, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral.
Selain menyediakan, tim gizi rumah sakit juga memantau kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi atau tidak. Jika Anda makan makanan pasien, tentu tim gizi akan mengira pasien menghabiskan semua makanan dengan baik.
Tim gizi bisa saja menyimpulkan kondisi pasien mulai membaik karena nafsu makan yang meningkat. Hal ini bahkan bisa menjadi pertimbangan dokter untuk memulangkan pasien ke rumah, tanpa mengetahui bahwa makanan pasien habis oleh mereka yang menjenguk.
Apabila hal ini sampai terjadi, pasien tentu tidak mendapatkan perawatan yang maksimal dan tuntas. Akibatnya, bisa saja fatal bagi kesehatan pasien itu sendiri.
Itu sebabnya, sekalipun terlihat aman dan pasien mulai sembuh, Anda tetap tidak disarankan untuk makan makanan pasien ketika menjenguk.
Jika pasien tidak menghabiskan makanannya karena tidak nafsu makan, Anda dapat membantu melaporkannya pada perawat atau dokter sebagai laporan perkembangan kesehatan pasien.
sumber:hellosehat