Balikpapan (ANTARA) - Meski Presiden Joko Widodo hanya menyebutkan ibu kota negara akan pindah ke Kalimantan tanpa menambah ke Kalimantan bagian mana, Wali Kota dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berfoto di belakang spanduk bertuliskan "Alhamdulillah Ibu Kota di Kalimantan Timur" dan di atasnya ada tulisan "Terimakasih Presiden Jokowi".
"Memang Presiden tidak menyebutkan lebih jauh selain Kalimantan saja, tapi kita percaya dirilah," senyum Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Jumat petang.
Sebelumnya Wali Kota dan Forkopimda mendengarkan bersama-sama pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden di Sidang Umum MPR di Jakarta.
Bagian pengumuman pemindahan ibu kota negara menjadi bagian yang paling ditunggu-tunggu di Balikpapan. Bahkan, walaupun Presiden hanya menyebutkan 'Kalimantan' saja, tepuk tangan meriah memenuhi aula Balai Kota
Baca juga: Anggaran pemindahan Ibu Kota tidak ada di RAPBN 2020
Baca juga: Wilayah calon ibu kota negara bebas kabut asap
"Apalagi doanya Kyai Idris kan mintanya di Kalimantan Timur," tambah Wali Kota. Kyai Haji Muhammad Idris adalah anggota DPD dari Kalimantan Timur yang memimpin doa di penghujung Sidang tersebut. Kyai Idris terpilih dari Balikpapan.
Namun Wali Kota juga menambahkan, tentu saja dirinya belum tahu di mana ibu kota baru akan ditetapkan Presiden.
"Memang kan belum tahu, apakah ditetapkan di Kaltim, Kalsel atau Kalteng. Ya kita tunggu lah, mudah-mudahan ditetapkan di Kalimantan Timur," kata Wali Kota .
Baca juga: DPD RI doakan ibu kota pindah ke Kalimantan
Tentang spanduk tersebut, kata Wali Kota, memang sengaja disiapkan seandainya Presiden RI benar-benar memutuskan dan mengumumkan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara.
"Kita pikir sudah pasti diumumkan, makanya (spanduk) disiapkan. Nah ada pembaca doanya juga Kyai Idris, apakah itu tanda-tanda ibu kota pindah ke Kalimantan Timur," kata Wali Kota lagi.
Dalam pidatonya itu, Presiden RI Joko Widodo hanya meminta izin kepada DPR RI untuk pemindahan izin ibu kota negara ke Kalimantan. Tanpa menyebut Kalimantan Timur maupun Kalimantan Tengah.
Baca juga: Pemerintah diingatkan hati-hati pindah ke Kalimantan
Baca juga: Calo tanah mulai melirik lahan di calon ibu kota negara
"Memang Presiden tidak menyebutkan lebih jauh selain Kalimantan saja, tapi kita percaya dirilah," senyum Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Jumat petang.
Sebelumnya Wali Kota dan Forkopimda mendengarkan bersama-sama pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden di Sidang Umum MPR di Jakarta.
Bagian pengumuman pemindahan ibu kota negara menjadi bagian yang paling ditunggu-tunggu di Balikpapan. Bahkan, walaupun Presiden hanya menyebutkan 'Kalimantan' saja, tepuk tangan meriah memenuhi aula Balai Kota
Baca juga: Anggaran pemindahan Ibu Kota tidak ada di RAPBN 2020
Baca juga: Wilayah calon ibu kota negara bebas kabut asap
"Apalagi doanya Kyai Idris kan mintanya di Kalimantan Timur," tambah Wali Kota. Kyai Haji Muhammad Idris adalah anggota DPD dari Kalimantan Timur yang memimpin doa di penghujung Sidang tersebut. Kyai Idris terpilih dari Balikpapan.
Namun Wali Kota juga menambahkan, tentu saja dirinya belum tahu di mana ibu kota baru akan ditetapkan Presiden.
"Memang kan belum tahu, apakah ditetapkan di Kaltim, Kalsel atau Kalteng. Ya kita tunggu lah, mudah-mudahan ditetapkan di Kalimantan Timur," kata Wali Kota .
Baca juga: DPD RI doakan ibu kota pindah ke Kalimantan
Tentang spanduk tersebut, kata Wali Kota, memang sengaja disiapkan seandainya Presiden RI benar-benar memutuskan dan mengumumkan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara.
"Kita pikir sudah pasti diumumkan, makanya (spanduk) disiapkan. Nah ada pembaca doanya juga Kyai Idris, apakah itu tanda-tanda ibu kota pindah ke Kalimantan Timur," kata Wali Kota lagi.
Dalam pidatonya itu, Presiden RI Joko Widodo hanya meminta izin kepada DPR RI untuk pemindahan izin ibu kota negara ke Kalimantan. Tanpa menyebut Kalimantan Timur maupun Kalimantan Tengah.
Baca juga: Pemerintah diingatkan hati-hati pindah ke Kalimantan
Baca juga: Calo tanah mulai melirik lahan di calon ibu kota negara