Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan memberikan keterangan pers mengenai penetapan kawasan calon ibu kota baru pemerintahan di Pulau Kalimantan.
Pihak sekretariat kepresidenan telah menyiapkan jumpa pers di Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Beberapa pejabat yang direncanakan hadir yakni Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga akan mendampingi Presiden Jokowi dalam jumpa pers tersebut.
Sebelumnya Presiden menjelaskan pemerintah terus mengkaji sejumlah kawasan calon ibu kota di Pulau Kalimantan.
Sejumlah kawasan untuk daerah ibu kota baru seperti Kabupaten Gunung Mas, Katingan, serta Kota Palangka Raya di Provinsi Kalimantan Tengah, serta kawasan Tahura Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kelurahan Sotek di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, estimasi total biaya proyek ("cost project") dan pembiayaan fisik ibu kota negara mencapai Rp466 triliun.
Pihak sekretariat kepresidenan telah menyiapkan jumpa pers di Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Beberapa pejabat yang direncanakan hadir yakni Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga akan mendampingi Presiden Jokowi dalam jumpa pers tersebut.
Sebelumnya Presiden menjelaskan pemerintah terus mengkaji sejumlah kawasan calon ibu kota di Pulau Kalimantan.
Sejumlah kawasan untuk daerah ibu kota baru seperti Kabupaten Gunung Mas, Katingan, serta Kota Palangka Raya di Provinsi Kalimantan Tengah, serta kawasan Tahura Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kelurahan Sotek di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, estimasi total biaya proyek ("cost project") dan pembiayaan fisik ibu kota negara mencapai Rp466 triliun.