Lansia di Kotim antusias meriahkan Hari Ibu
Sampit (ANTARA) - Para wanita lanjut usia (lansia) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah antusias menyambut peringatan Hari Ibu ke 96 dengan menggelar lomba peragaan busana kebaya yang mendapat respons positif dari pemerintah daerah setempat.
Peringatan Hari Ibu khusus lansia yang diisi dengan lomba peragaan busana kebaya ini patut diapresiasi, kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Senin.
"Ini menunjukkan bahwa lansia tetap dapat berkontribusi dengan melestarikan busana nasional sebagai jati diri bangsa," tambahnya.
Acara peringatan Hari Ibu ke 96 dan lomba peragaan busana kebaya kategori lansia yang digelar di Gedung Serbaguna Sampit itu turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim Irawati dan Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor.
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Lansia Berdaya, Indonesia Maju’ ini terlaksana berkat kolaborasi dari Posyandu Lansia Habaring Hurung binaan TP PKK Kotim dan bekerjasama dengan Kerukunan Wanita Wredatama Kotim.
Halikinnor menyebut peringatan Hari Ibu ini menegaskan pentingnya peran perempuan, baik sebagai ibu maupun calon ibu, dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Perempuan yang sehat, bahagia, dan mandiri adalah tiang negara.
"Seperti diingatkan dalam hadits, bahwa wanita adalah tiang negara. Jika baik, baiklah negara, jika rusak, rusaklah negara," sebutnya.
Hingga kini, perempuan masih menghadapi diskriminasi di berbagai lingkungan, meski agama mengajarkan kemuliaan wanita. Walaupun, pemerintah pusat dan daerah terus menggalakkan program pemberdayaan dan perlindungan perempuan untuk memastikan kesetaraan dan keadilan bagi wanita.
Untuk itu, peringatan ini menjadi momentum untuk mengingatkan perempuan Indonesia akan peran penting dalam membangun bangsa. Sekaligus, momen penting untuk mengingat perjuangan panjang wanita Indonesia dalam mengangkat derajat dan martabat kaum perempuan.
Seperti yang dibuktikan pahlawan wanita pada masa sebelum kemerdekaan. Tokoh-tokoh seperti Cut Nyak Dhien, Raden Dewi Sartika, dan R.A. Kartini yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa dan melawan kebodohan, khususnya bagi kaum wanita.
Halikinnor pun mengapresiasi para lansia yang tetap semangat untuk ambil bagian dalam peringatan Hari Ibu. Hal ini menunjukkan bahwa lansia sebagai bagian masyarakat dapat menjaga kualitas dan eksistensinya dengan tetap sehat, mandiri, dan berkarya sesuai kemampuan.
"Keberhasilan pembangunan membutuhkan partisipasi seluruh pihak, termasuk kaum lansia. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk memfasilitasi dan mendukung kegiatan positif bagi lansia sebagai bagian dari pembangunan bersama," demikian Halikinnor.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor menyebut peringatan Hari Ibu yang dilakukan oleh Posyandu Lansia Habaring Hurung merupakan wujud kepedulian dan penghargaan terhadap orang lanjut usia.
"Terlebih mengingat dalam hal ini lansia merupakan orang-orang yang memiliki jasa bagi anak-anak, keluarga, masyarakat dan bangsa sesuai dengan perannya selama masih di usia produktif," imbuhnya.
Baca juga: Bupati Kotim minta Dekopinda jadi wadah musyawarah koperasi
Peringatan Hari Ibu ini memiliki makna yang sangat dalam. Hari Ibu merupakan kesempatan untuk menghargai peran ibu dalam keluarga, baik sebagai istri, ibu maupun anggota masyarakat, serta mengenang perjuangan perempuan dalam meraih kemerdekaan dan mengatasi ketidaksetaraan.
Peringatan Hari Ibu ini juga merupakan bentuk apresiasi kepada semua perempuan Indonesia, termasuk lansia, yang telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional serta menjadi pembelajaran untuk semuanya tentang nilai-nilai positif yang diberikan ibu.
"Dengan peran yang sangat besar ini, kami berusaha agar para ibu lansia yang berada di tengah kita secara keseluruhan terawat dengan baik, baik dari segi pelayanan kesehatan, keagamaan, dan lainnya bisa terpenuhi," ucapnya.
Baca juga: Jumlah dokter di Kotim belum capai 50 persen dari kebutuhan
Juara pertama dalam lomba peragaan busana kebaya kategori lansia, Elmi Yumiati mengaku senang bukan hanya karena berhasil meraih juara tapi ia juga bisa ikut memeriahkan peringatan Hari Ibu.
Meski usianya tak muda lagi, namun Elmi berharap tetap bisa memberikan kontribusi bagi daerah dengan cara yang ia bisa. Salah satunya mengajak generasi muda agar lebih mencintai kebaya yang menjadi pakaian tradisional Indonesia.
"Apalagi pada peringatan Hari Ibu ini digelar lomba peragaan busana kebaya yang artinya kami juga ikut mensosialisasikan kebaya yang kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) oleh UNESCO," demikian Elmi.
Baca juga: Pemkab Kotim harap IDI tingkatkan profesionalisme pelayanan kesehatan
Baca juga: PT Maju Aneka Sawit raih penghargaan Siddhakarya 2024
Baca juga: Jelang Natal, tiket penerbangan Sampit-Surabaya ludes
Peringatan Hari Ibu khusus lansia yang diisi dengan lomba peragaan busana kebaya ini patut diapresiasi, kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Senin.
"Ini menunjukkan bahwa lansia tetap dapat berkontribusi dengan melestarikan busana nasional sebagai jati diri bangsa," tambahnya.
Acara peringatan Hari Ibu ke 96 dan lomba peragaan busana kebaya kategori lansia yang digelar di Gedung Serbaguna Sampit itu turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim Irawati dan Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor.
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Lansia Berdaya, Indonesia Maju’ ini terlaksana berkat kolaborasi dari Posyandu Lansia Habaring Hurung binaan TP PKK Kotim dan bekerjasama dengan Kerukunan Wanita Wredatama Kotim.
Halikinnor menyebut peringatan Hari Ibu ini menegaskan pentingnya peran perempuan, baik sebagai ibu maupun calon ibu, dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Perempuan yang sehat, bahagia, dan mandiri adalah tiang negara.
"Seperti diingatkan dalam hadits, bahwa wanita adalah tiang negara. Jika baik, baiklah negara, jika rusak, rusaklah negara," sebutnya.
Hingga kini, perempuan masih menghadapi diskriminasi di berbagai lingkungan, meski agama mengajarkan kemuliaan wanita. Walaupun, pemerintah pusat dan daerah terus menggalakkan program pemberdayaan dan perlindungan perempuan untuk memastikan kesetaraan dan keadilan bagi wanita.
Untuk itu, peringatan ini menjadi momentum untuk mengingatkan perempuan Indonesia akan peran penting dalam membangun bangsa. Sekaligus, momen penting untuk mengingat perjuangan panjang wanita Indonesia dalam mengangkat derajat dan martabat kaum perempuan.
Seperti yang dibuktikan pahlawan wanita pada masa sebelum kemerdekaan. Tokoh-tokoh seperti Cut Nyak Dhien, Raden Dewi Sartika, dan R.A. Kartini yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa dan melawan kebodohan, khususnya bagi kaum wanita.
Halikinnor pun mengapresiasi para lansia yang tetap semangat untuk ambil bagian dalam peringatan Hari Ibu. Hal ini menunjukkan bahwa lansia sebagai bagian masyarakat dapat menjaga kualitas dan eksistensinya dengan tetap sehat, mandiri, dan berkarya sesuai kemampuan.
"Keberhasilan pembangunan membutuhkan partisipasi seluruh pihak, termasuk kaum lansia. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk memfasilitasi dan mendukung kegiatan positif bagi lansia sebagai bagian dari pembangunan bersama," demikian Halikinnor.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor menyebut peringatan Hari Ibu yang dilakukan oleh Posyandu Lansia Habaring Hurung merupakan wujud kepedulian dan penghargaan terhadap orang lanjut usia.
"Terlebih mengingat dalam hal ini lansia merupakan orang-orang yang memiliki jasa bagi anak-anak, keluarga, masyarakat dan bangsa sesuai dengan perannya selama masih di usia produktif," imbuhnya.
Baca juga: Bupati Kotim minta Dekopinda jadi wadah musyawarah koperasi
Peringatan Hari Ibu ini memiliki makna yang sangat dalam. Hari Ibu merupakan kesempatan untuk menghargai peran ibu dalam keluarga, baik sebagai istri, ibu maupun anggota masyarakat, serta mengenang perjuangan perempuan dalam meraih kemerdekaan dan mengatasi ketidaksetaraan.
Peringatan Hari Ibu ini juga merupakan bentuk apresiasi kepada semua perempuan Indonesia, termasuk lansia, yang telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional serta menjadi pembelajaran untuk semuanya tentang nilai-nilai positif yang diberikan ibu.
"Dengan peran yang sangat besar ini, kami berusaha agar para ibu lansia yang berada di tengah kita secara keseluruhan terawat dengan baik, baik dari segi pelayanan kesehatan, keagamaan, dan lainnya bisa terpenuhi," ucapnya.
Baca juga: Jumlah dokter di Kotim belum capai 50 persen dari kebutuhan
Juara pertama dalam lomba peragaan busana kebaya kategori lansia, Elmi Yumiati mengaku senang bukan hanya karena berhasil meraih juara tapi ia juga bisa ikut memeriahkan peringatan Hari Ibu.
Meski usianya tak muda lagi, namun Elmi berharap tetap bisa memberikan kontribusi bagi daerah dengan cara yang ia bisa. Salah satunya mengajak generasi muda agar lebih mencintai kebaya yang menjadi pakaian tradisional Indonesia.
"Apalagi pada peringatan Hari Ibu ini digelar lomba peragaan busana kebaya yang artinya kami juga ikut mensosialisasikan kebaya yang kini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) oleh UNESCO," demikian Elmi.
Baca juga: Pemkab Kotim harap IDI tingkatkan profesionalisme pelayanan kesehatan
Baca juga: PT Maju Aneka Sawit raih penghargaan Siddhakarya 2024
Baca juga: Jelang Natal, tiket penerbangan Sampit-Surabaya ludes