Jakarta (ANTARA) - Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan tahun 2019 ini adalah tahun yang sangat berat bagi dirinya dan keluarganya.
"Tahun ini saya menghadapi cobaan yang sangat berat. Belum genap 100 hari istri saya, Ibu Ani Yudhoyono, meninggal dunia, tadi malam ibunda saya tercinta, Siti Habibah, meninggal dunia," kata SBY dalam sambutannya pada prosesi pemakaman ibundanya, Siti Habibah, di TPU Tanah Kusir Jakarta, Sabtu.
Pada pemakaman tersebut, tampak keluarga besar SBY, antara lain Agus Harimurti, Annisa Pohan beserta anaknya, Hatta Rajasa beserta putrinya.
Tampak hadir juga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri, mantan Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli, para politisi Partai Demokrat, serta para pelayat lainnya.
Pada kesempatan tersebut, SBY atas nama almarhumah ibundanya menyampaikan permintaan maaf, jika ada kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan almarhumah ibundanya semasa hidup.
"Kami sekeluarga meyakini, meskipun ini adalah jalan yang digariskan oleh Allah SWT, adalah jalan yang terbaik menurut Allah SWT," katanya.
Baca juga: Ibunda SBY meninggal di RS Mitra Keluarga Cibubur
SBY menambahkan, kalau dibandingkan dengan anugerah-anugerah Allah SWT, maka anugerah yang kami terima jauh lebih banyak yang diberikan Allah SWT kepada kami. "Karena itu, Insya Allah kami kuat menjalani cobaan ini," katanya lagi.
SBY juga bercerita bahwa ibundanya, lahir di Kompleks Pondok Pesantren Termas, di Pacitan, Jawa Timur, 30 Juni 1932. Saat ini berusia 87 tahun.
"Ibunda saya tinggal di Pacitan selama 30 tahun, kemudian hijrah ke Blitar dan tinggal di Blitar selama 38 tahun. Kemudian, pada 2005, pindah ke Jakarta dan tinggal di Cikeas bersama saya," katanya pula.
Baca juga: Penghargaan khusus untuk Megawati dan SBY
SBY yang menyampaikan sambutannya dengan terbata-bata, mengucapkan selamat jalan kepada ibundanya untuk menghadap Sang Khalik.
"Semoga ibunda dipertemukan dengan istri tercinta Ani Yudhoyono dan kelak dipertemukan dengan kami-kami tercinta di surganya Allah SWT. Aamiin Aamiin ya rabbal alamiin," kata SBY sambil menitikkan air mata.
Usai menyampaikan sambutannya, tampak SBY melepas kaca matanya, dan mengusap air matanya dengan sapu tangan.
"Tahun ini saya menghadapi cobaan yang sangat berat. Belum genap 100 hari istri saya, Ibu Ani Yudhoyono, meninggal dunia, tadi malam ibunda saya tercinta, Siti Habibah, meninggal dunia," kata SBY dalam sambutannya pada prosesi pemakaman ibundanya, Siti Habibah, di TPU Tanah Kusir Jakarta, Sabtu.
Pada pemakaman tersebut, tampak keluarga besar SBY, antara lain Agus Harimurti, Annisa Pohan beserta anaknya, Hatta Rajasa beserta putrinya.
Tampak hadir juga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri, mantan Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli, para politisi Partai Demokrat, serta para pelayat lainnya.
Pada kesempatan tersebut, SBY atas nama almarhumah ibundanya menyampaikan permintaan maaf, jika ada kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan almarhumah ibundanya semasa hidup.
"Kami sekeluarga meyakini, meskipun ini adalah jalan yang digariskan oleh Allah SWT, adalah jalan yang terbaik menurut Allah SWT," katanya.
Baca juga: Ibunda SBY meninggal di RS Mitra Keluarga Cibubur
SBY menambahkan, kalau dibandingkan dengan anugerah-anugerah Allah SWT, maka anugerah yang kami terima jauh lebih banyak yang diberikan Allah SWT kepada kami. "Karena itu, Insya Allah kami kuat menjalani cobaan ini," katanya lagi.
SBY juga bercerita bahwa ibundanya, lahir di Kompleks Pondok Pesantren Termas, di Pacitan, Jawa Timur, 30 Juni 1932. Saat ini berusia 87 tahun.
"Ibunda saya tinggal di Pacitan selama 30 tahun, kemudian hijrah ke Blitar dan tinggal di Blitar selama 38 tahun. Kemudian, pada 2005, pindah ke Jakarta dan tinggal di Cikeas bersama saya," katanya pula.
Baca juga: Penghargaan khusus untuk Megawati dan SBY
SBY yang menyampaikan sambutannya dengan terbata-bata, mengucapkan selamat jalan kepada ibundanya untuk menghadap Sang Khalik.
"Semoga ibunda dipertemukan dengan istri tercinta Ani Yudhoyono dan kelak dipertemukan dengan kami-kami tercinta di surganya Allah SWT. Aamiin Aamiin ya rabbal alamiin," kata SBY sambil menitikkan air mata.
Usai menyampaikan sambutannya, tampak SBY melepas kaca matanya, dan mengusap air matanya dengan sapu tangan.