Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah mencatat kondisi konsumsi masyarakat di provinsi setempat selama Agustus 2019, terindikasi mengalami penurunan.
Indikasi itu tercermin dari adanya penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juli 2019 yang mencapai 124,58 menjadi 117,42 di Agustus 2019, kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwalikan Kalteng Setian di Palangka Raya, Selasa.
"Menurunnya konsumsi masyarakat di provinsi ini juga sejalan dengan penurunan jumlah perputaran uang melalui Kantor BI Kalteng," ucapnya.
Berdasarkan data BI Kalteng, perputaran uang selama Agustus 2019 di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu mencapai Rp1,33 triliun, turun sekitar 14,1 persen dibandingkan Juli 2019 yang mencapai Rp1,51 triliun.
Setian mengatakan angka IKK juga mengindikasikan adanya penurunan optimisme konsumen terhadap kegiatan konsumsinya. Di mana angka IKK Kalteng pada Agustus2019 tercatat 117,42, mengalami penurunan menjadi 124,58. di Juli 2019.
"Penurunan IKK itu sejalan dengan tren selama 3 tahun terakhir yang menunjukan penurunan pada bulan Agustus dari bulan Juli," ucapnya.
Baca juga: Jaringan internet dan SDM jadi tantangan BI Kalteng terapkan QRIS
Dikatakan, indikasi pelemahan konsumsi pun tergambar dari angka hasil Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang pada bulan Agustus 2019 menunjukkan penurunan dari 118,17 menjadi 113,33.
Melihat lebih dalam pada komponen IKE, penurunan terbesarberadapada komponen konsumsi barang tahan lama. Menurunnya IKE ini menunjukkan penurunan optimisme masyarakat Kalteng pada kondisi ekonomi saat ini.
"Sama halnya dengan IKK, penurunan ini sejalan dengan tren selama tiga tahun terakhir," beber Setian.
Sejalan dengan IKE yang menurun, angka hasil Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga menunjukkan penurunan. Pada bulan Agustus 2019 IEK tercatat mengalami penurunan menjadi 121,50 setelah pada bulan sebelumnya berada pada angka 131,00.
Berdasarkan komponennya, penurunan tertinggiberadapada komponen perkiraan ketersediaan lapangan kerja mendatang, dan kegiatan usaha mendatang.
"Penurunan ini mengindikasikan menurunnya level optimisme masyarakat Kalteng terhadap kondisi ekonomi mendatang," demikian Setian.
Baca juga: BI Kalteng tingkatkan pemahaman siswa SMA terkait Bank Sentral
Baca juga: Produk berbahan rotan karya UMKM Kalteng disukai Presiden Jokowi
Indikasi itu tercermin dari adanya penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Juli 2019 yang mencapai 124,58 menjadi 117,42 di Agustus 2019, kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwalikan Kalteng Setian di Palangka Raya, Selasa.
"Menurunnya konsumsi masyarakat di provinsi ini juga sejalan dengan penurunan jumlah perputaran uang melalui Kantor BI Kalteng," ucapnya.
Berdasarkan data BI Kalteng, perputaran uang selama Agustus 2019 di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu mencapai Rp1,33 triliun, turun sekitar 14,1 persen dibandingkan Juli 2019 yang mencapai Rp1,51 triliun.
Setian mengatakan angka IKK juga mengindikasikan adanya penurunan optimisme konsumen terhadap kegiatan konsumsinya. Di mana angka IKK Kalteng pada Agustus2019 tercatat 117,42, mengalami penurunan menjadi 124,58. di Juli 2019.
"Penurunan IKK itu sejalan dengan tren selama 3 tahun terakhir yang menunjukan penurunan pada bulan Agustus dari bulan Juli," ucapnya.
Baca juga: Jaringan internet dan SDM jadi tantangan BI Kalteng terapkan QRIS
Dikatakan, indikasi pelemahan konsumsi pun tergambar dari angka hasil Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang pada bulan Agustus 2019 menunjukkan penurunan dari 118,17 menjadi 113,33.
Melihat lebih dalam pada komponen IKE, penurunan terbesarberadapada komponen konsumsi barang tahan lama. Menurunnya IKE ini menunjukkan penurunan optimisme masyarakat Kalteng pada kondisi ekonomi saat ini.
"Sama halnya dengan IKK, penurunan ini sejalan dengan tren selama tiga tahun terakhir," beber Setian.
Sejalan dengan IKE yang menurun, angka hasil Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga menunjukkan penurunan. Pada bulan Agustus 2019 IEK tercatat mengalami penurunan menjadi 121,50 setelah pada bulan sebelumnya berada pada angka 131,00.
Berdasarkan komponennya, penurunan tertinggiberadapada komponen perkiraan ketersediaan lapangan kerja mendatang, dan kegiatan usaha mendatang.
"Penurunan ini mengindikasikan menurunnya level optimisme masyarakat Kalteng terhadap kondisi ekonomi mendatang," demikian Setian.
Baca juga: BI Kalteng tingkatkan pemahaman siswa SMA terkait Bank Sentral
Baca juga: Produk berbahan rotan karya UMKM Kalteng disukai Presiden Jokowi