Muara Teweh (ANTARA) - Enam dari 16 Puskesmas di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada 2019 dilakukan survei akreditasi oleh tim surveior dari Pusat
"Tahun ini diharapkan enam puskesmas tersebut harus sudah selesai di survei akreditasi, pada 2018 lalu sudah 10 puskesmas yang dilakukan survei," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo di Muara Teweh, Jumat.
Menurut dia, pada Senin 16 September 2019 tim survei melakukan penilaian di Puskesmas Lampeong Kecamatan Gunung Purei.
"Dan Alhamdulillah sudah selesai untuk prosesnya, kita tinggal menunggu hasilnya saja," katanya.
Ada tiga orang tim yang melakukan surveior yang diketuai oleh dr Alma Lucyati M.Kes, dan didampingi dr Sri Gunadi Parwoko M.Kes dan dr Esti Wilianto, M.Ph.
Dia mengatakan, respon dari ketua tim surveior sangat kaget ketika melihat puskesmas di Lampeong yang berada di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur itu cukup bagus, peralatannya cukup lengkap, karena di daerah terpencil ada puskesmas yang cukup bagus.
Untuk hasil dari penilaian puskesmas Lampeong dari tiga orang tim surveior tersebut, penilaian akhir tergantung dari tim surveior dari rapat mereka bertiga.
"Kita menunggu hasilnya saja," kata dia.
Sementara lima puskesmas lainnya akan di dilakukan survei oleh tim suverior yaitu Puskesmas Benao Kecamatan Lahei Barat, Puskesmas Lahei II Kecamatan Lahei, Puskesmas Mampuak Kecamatan Tewe Timur, Puskesmas Batu Raya Kecamatan Gunung Timang dan Puskesmas Tumpung Laung Kecamatan Montallat.
"Untuk penilaian dijadwalkan pada Oktober di tiga puskesmas yaitu Puskesmas Lahei II, Puskesmas Tumpung Laung dan Puskesmas Batu Raya. Sedangkan dua puskesmas yaitu Puskesmas Benao dan Puskesmas Mampuak akan dijadwalkan di November nanti," jelasnya.
Dijelaskannya, dalam penilaian puskesmas, ada tiga aspek penilaian yaitu penilaian administrasi termasuk dari perizinan, kepegawaiannya dan lainnya yang terkait administrasinya.
Aspek ke dua yaitu upaya kesehatan perorangan (UKP). Aspek ini terkait dengan upaya pengobatan, apakah di puskesmas tersebut ada tenaga medisnya, terkait SOP nya, dan aspek ketiga terkait upaya kesehatan masyarakat (UKM).
"UKM ini pada intinya tim penilai melakukan penilaian terkait bagaimana pekerjaan lintas sektor, seperti apakah posyandu dilaksanakan dengan benar, pelibatan masyarakat, dukungan dari atasan (Camat), sekolah sekolah tookoh masyarakat dan sebaginya," kata Siswandoyo.
Dia juga berharap pada tahun ini 16 puskesmas yang ada di Kabupaten Barito Utara ini semua sudah terakreditasi. Dan pada 2020 ada lagi istilahnya reakreditasi dimana ada tiga puskesmas yang akan di reakreditasi.
"Ketiga puskesmas itu adalah Puskesmas Kandui, Puskesmas Sei Rahayu dan Puskesmas Lanjas. Reakreditasi itu maksudnya adalah untuk melakukan perbaikan-perbaikan atau kekurangan-kekurangannya di tiga Puskesmas tersebut," ujarnya.
"Tahun ini diharapkan enam puskesmas tersebut harus sudah selesai di survei akreditasi, pada 2018 lalu sudah 10 puskesmas yang dilakukan survei," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Siswandoyo di Muara Teweh, Jumat.
Menurut dia, pada Senin 16 September 2019 tim survei melakukan penilaian di Puskesmas Lampeong Kecamatan Gunung Purei.
"Dan Alhamdulillah sudah selesai untuk prosesnya, kita tinggal menunggu hasilnya saja," katanya.
Ada tiga orang tim yang melakukan surveior yang diketuai oleh dr Alma Lucyati M.Kes, dan didampingi dr Sri Gunadi Parwoko M.Kes dan dr Esti Wilianto, M.Ph.
Dia mengatakan, respon dari ketua tim surveior sangat kaget ketika melihat puskesmas di Lampeong yang berada di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur itu cukup bagus, peralatannya cukup lengkap, karena di daerah terpencil ada puskesmas yang cukup bagus.
Untuk hasil dari penilaian puskesmas Lampeong dari tiga orang tim surveior tersebut, penilaian akhir tergantung dari tim surveior dari rapat mereka bertiga.
"Kita menunggu hasilnya saja," kata dia.
Sementara lima puskesmas lainnya akan di dilakukan survei oleh tim suverior yaitu Puskesmas Benao Kecamatan Lahei Barat, Puskesmas Lahei II Kecamatan Lahei, Puskesmas Mampuak Kecamatan Tewe Timur, Puskesmas Batu Raya Kecamatan Gunung Timang dan Puskesmas Tumpung Laung Kecamatan Montallat.
"Untuk penilaian dijadwalkan pada Oktober di tiga puskesmas yaitu Puskesmas Lahei II, Puskesmas Tumpung Laung dan Puskesmas Batu Raya. Sedangkan dua puskesmas yaitu Puskesmas Benao dan Puskesmas Mampuak akan dijadwalkan di November nanti," jelasnya.
Dijelaskannya, dalam penilaian puskesmas, ada tiga aspek penilaian yaitu penilaian administrasi termasuk dari perizinan, kepegawaiannya dan lainnya yang terkait administrasinya.
Aspek ke dua yaitu upaya kesehatan perorangan (UKP). Aspek ini terkait dengan upaya pengobatan, apakah di puskesmas tersebut ada tenaga medisnya, terkait SOP nya, dan aspek ketiga terkait upaya kesehatan masyarakat (UKM).
"UKM ini pada intinya tim penilai melakukan penilaian terkait bagaimana pekerjaan lintas sektor, seperti apakah posyandu dilaksanakan dengan benar, pelibatan masyarakat, dukungan dari atasan (Camat), sekolah sekolah tookoh masyarakat dan sebaginya," kata Siswandoyo.
Dia juga berharap pada tahun ini 16 puskesmas yang ada di Kabupaten Barito Utara ini semua sudah terakreditasi. Dan pada 2020 ada lagi istilahnya reakreditasi dimana ada tiga puskesmas yang akan di reakreditasi.
"Ketiga puskesmas itu adalah Puskesmas Kandui, Puskesmas Sei Rahayu dan Puskesmas Lanjas. Reakreditasi itu maksudnya adalah untuk melakukan perbaikan-perbaikan atau kekurangan-kekurangannya di tiga Puskesmas tersebut," ujarnya.