Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mengatakan salah satu penyebab menurunnya fungsi saluran air (drainase) di kota setempat disebabkan tumpukan sampah rumah tangga yang dibuang dengan sengaja dan sembarangan oleh oknum masyarakat.
"Akibatnya sistem saluran air tidak dapat berfungsi dengan baik," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.
Hingga pada akhirnya, menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air saat curah hujan tinggi. Untuk itu, masyarakat diminta membantu pemerintah menangani permasalahan tersebut.
Salah satunya, yakni tidak membuang sampah sembarangan dan rutin melakukan gotong royong membersihkan drainase agar berfungsi dengan baik serta tidak mengalami masalah.
Politisi PDI Perjuangan itu pun mengajak masyarakat aktif melakukan aksi gotong royong di lingkungannya, dengan tujuan agar saluran drainase kawasan permukiman tidak buntu karena menumpuknya sampah rumah tangga yang terkadang dibuang ke dalamnya.
Baca juga: DPRD: Promosi pariwisata di Palangka Raya harus lebih kreatif
"Saya yakin kalau hal itu dilakukan, tidak ada lagi permukiman yang terendam banjir ketika curah hujan tinggi seperti yang sudah-sudah," katanya.
Selain mengajak masyarakat untuk aktif meningkatkan kegiatan gotong royong, ia menginginkan kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya juga meningkat.
Sementara itu, tahun ini pemkot benar-benar fokus melakukan perbaikan sejumlah sistem drainase. Bahkan mereka sudah mengajukan rancangan peraturan daerah sebagai dasar perbaikan tersebut.
"Semoga penyebab banjir di Kota Palangka Raya bisa segera ditangani, agar tidak ada lagi genangan air pasca hujan yang terlihat di berbagai tempat berbeda," tambahnya.
Baca juga: Tiga unsur pimpinan DPRD Palangka Raya resmi dilantik
Pernyataan itu diungkapkan dia saat dikonfirmasi terkait air yang mengenangi sejumlah ruas jalan di Palangka Raya usai hujan lebat mengguyur kota itu pada Minggu (6/10) sore hingga malam.
Berdasar pantauan, sejumlah kawasan yang jalannya digenangi air usai hujan turun seperti jalan Temanggung Tilung, Jalan Karet, Putri Junjung Buih, Jalan Cempaka, Jalan Pilau.
Di sekitar kawasan itu, kondisi drainase di kanan dan kiri jalan terpantau sangat dangkal sehingga tak mampu menampung debit air hujan.
Pendangkalan itu karena saluran air tak dilakukan normalisasi atau pengerukan. Kondisi itu diperparah banyaknya sampah yang menumpuk.
Baca juga: Sigit K Yunianto kembali pimpin DPRD Kota palangka Raya
"Akibatnya sistem saluran air tidak dapat berfungsi dengan baik," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.
Hingga pada akhirnya, menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air saat curah hujan tinggi. Untuk itu, masyarakat diminta membantu pemerintah menangani permasalahan tersebut.
Salah satunya, yakni tidak membuang sampah sembarangan dan rutin melakukan gotong royong membersihkan drainase agar berfungsi dengan baik serta tidak mengalami masalah.
Politisi PDI Perjuangan itu pun mengajak masyarakat aktif melakukan aksi gotong royong di lingkungannya, dengan tujuan agar saluran drainase kawasan permukiman tidak buntu karena menumpuknya sampah rumah tangga yang terkadang dibuang ke dalamnya.
Baca juga: DPRD: Promosi pariwisata di Palangka Raya harus lebih kreatif
"Saya yakin kalau hal itu dilakukan, tidak ada lagi permukiman yang terendam banjir ketika curah hujan tinggi seperti yang sudah-sudah," katanya.
Selain mengajak masyarakat untuk aktif meningkatkan kegiatan gotong royong, ia menginginkan kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya juga meningkat.
Sementara itu, tahun ini pemkot benar-benar fokus melakukan perbaikan sejumlah sistem drainase. Bahkan mereka sudah mengajukan rancangan peraturan daerah sebagai dasar perbaikan tersebut.
"Semoga penyebab banjir di Kota Palangka Raya bisa segera ditangani, agar tidak ada lagi genangan air pasca hujan yang terlihat di berbagai tempat berbeda," tambahnya.
Baca juga: Tiga unsur pimpinan DPRD Palangka Raya resmi dilantik
Pernyataan itu diungkapkan dia saat dikonfirmasi terkait air yang mengenangi sejumlah ruas jalan di Palangka Raya usai hujan lebat mengguyur kota itu pada Minggu (6/10) sore hingga malam.
Berdasar pantauan, sejumlah kawasan yang jalannya digenangi air usai hujan turun seperti jalan Temanggung Tilung, Jalan Karet, Putri Junjung Buih, Jalan Cempaka, Jalan Pilau.
Di sekitar kawasan itu, kondisi drainase di kanan dan kiri jalan terpantau sangat dangkal sehingga tak mampu menampung debit air hujan.
Pendangkalan itu karena saluran air tak dilakukan normalisasi atau pengerukan. Kondisi itu diperparah banyaknya sampah yang menumpuk.
Baca juga: Sigit K Yunianto kembali pimpin DPRD Kota palangka Raya